Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Infitar Ayat 17

Al-Infitar Ayat ke-17 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا يَوْمُ الدِّيْنِۙ ( الانفطار : ١٧)

wamā
وَمَآ
And what
dan apakah
adrāka
أَدْرَىٰكَ
can make you know
kamu melihat
مَا
what
apa
yawmu
يَوْمُ
(is the) Day
hari
l-dīni
ٱلدِّينِ
(of) the Judgment?
pembalasan

Transliterasi Latin:

Wa mā adrāka mā yaumud-dīn (QS. 82:17)

English Sahih:

And what can make you know what is the Day of Recompense? (QS. [82]Al-Infitar verse 17)

Arti / Terjemahan:

Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (QS. Al-Infitar ayat 17)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Menegaskan ketegangan hari kebangkitan, Allah bertanya, “Dan tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?”

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat 17 dan 18, Allah bertanya kepada Nabi dan kaumnya apakah mereka tahu apa hari pembalasan itu? Pertanyaan ini bukan meminta jawaban, tetapi celaan bagi orang-orang yang tidak mau percaya pada hari pembalasan ini. Apakah semua informasi dan tanda yang dipaparkan Al-Qur'an belum cukup untuk membuat mereka percaya?
Allah kemudian menjelaskan dalam ayat 19 bahwa di hari perhitungan tidak ada manusia yang bisa menolong orang lain. Orang tua tidak bisa menolong anaknya dan begitu juga sebaliknya. Suami tidak bisa menolong istrinya, dan teman atau sahabat tidak bisa menolong temannya. Semua sibuk dengan diri masing-masing. Segala urusan pada hari itu berada di tangan Allah. Yang bisa menolong manusia hanyalah amalnya. Firman Allah:

Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). (an-Najm/53: 39-40)
Dan firman-Nya lagi:

Dan tidak ada (lagi) baginya segolongan pun yang dapat menolongnya selain Allah; dan dia pun tidak akan dapat membela dirinya. (al-Kahf/18: 43)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Tahukah kamu) lafal Adraaka maknanya sama dengan lafal A'lamaka, yakni tahukah kamu (apakah hari pembalasan itu?)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan apa yang dialami oleh orang-orang yang berbakti, yaitu mendapat kenikmatan yang berlimpah. Demikian itu karena mereka taat kepada Allah dan tidak berbuat kedurhakaan terhadap-Nya. Ibnu Asakir telah meriwayatkan di dalam biografi Musa ibnu Muhammad, dari Hisyam ibnu Ammar, dari Isa ibnu Yunus ibnu Abu Ishaq, dari Ubaidillah ibnu Muharib, dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:

"إِنَّمَا سَمَّاهُمُ اللَّهُ الْأَبْرَارَ لِأَنَّهُمْ بَروا الْآبَاءَ وَالْأَبْنَاءَ"

Sesungguhnya Allah menamai mereka dengan sebutan abrar, karena mereka berbuat baik kepada orang-orang tuanya dan juga kepada anak-anaknya.

Kemudian Allah menyebutkan apa yang dialami oleh orang-orang yang durhaka, yaitu dimasukkan ke dalam neraka Jahim dan mendapat azab yang kekal. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

{يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ}

Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (Al-Infithar: 15)

Yakni di hari perhitungan amal perbuatan dan pembalasan, yaitu pada hari kiamat.

{وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ}

Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (Al-Infithar: 16)

Artinya, mereka tidak pernah absen dari azabnya barang sesaat pun, dan tidak pernah pula diringankan azab itu dari mereka; permintaan mereka yang menginginkan kematian atau istirahat dari azab tidak diperkenankan, walaupun hanya barang sehari.

Firman Allah Swt.:

{وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ}

Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Al-Infithar: 17)

Ini menggambarkan tentang betapa hebatnya hari kiamat itu, kemudian dikuatkan lagi dengan firman berikutnya yang senada:

{ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ}

Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Al-Infithar: 18)

Selanjutnya ditafsirkan atau di jelaskan oleh firman berikutnya:

{يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالأمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ}

(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. (Al-Infithar: 19)

Tiada seorang pun yang dapat memberikan pertolongan kepada orang lain dan tidak pula menyelamatkannya dari azab yang dialaminya terkecuali dengan seizin Allah dan bagi siapa yang dikehendaki dan diridai-Nya untuk mendapat pertolongan (syafaat).

Dalam tafsir ayat ini sebaiknya kami kemukakan sebuah hadis Nabi Saw. yang menyebutkan:

"يَا بَنِي هَاشِمٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا"

Hai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari api neraka, aku tidak memiliki kekuasaan dari Allah terhadap kalian barang sedikit pun.

Hal ini telah disebutkan di dalam akhir tafsir surat Asy-Syu'ara.

Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

{وَالأمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ}

Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Al-Infithar: 19)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْواحِدِ الْقَهَّارِ

(Lalu Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمنِ

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. (Al-Furqan: 26)

Dan firman Allah Swt.:

مالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Yang menguasai hari pembalasan. (Al-Fatihah: 4)

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Al-Infithar: 19) Demi Allah, segala urusan di hari sekarang pun berada di tangan kekuasaan Allah, tetapi di hari itu tiada seorang pun yang menyaingi-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kamu tidak mengetahui apakah hari pembalasan itu, sebab persoalan ini berada di luar jangkauan pengetahuan dan akal pikiran.