Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Infitar Ayat 15

Al-Infitar Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّيْنِ ( الانفطار : ١٥)

yaṣlawnahā
يَصْلَوْنَهَا
They will burn (in) it
mereka masuk kedalamnya
yawma
يَوْمَ
(on the) Day
hari
l-dīni
ٱلدِّينِ
(of) the Judgment
pembalasan

Transliterasi Latin:

Yaṣlaunahā yaumad-dīn (QS. 82:15)

English Sahih:

They will [enter to] burn therein on the Day of Recompense, (QS. [82]Al-Infitar verse 15)

Arti / Terjemahan:

Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (QS. Al-Infitar ayat 15)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka yang durhaka itu masuk ke dalamnya pada hari pembalasan, di mana semua manusia harus mempertanggungjawabkan tiap detail perbuatannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah menjelaskan sekali lagi bahwa orang-orang yang durhaka itu akan dimasukkan ke dalam neraka pada hari kiamat kelak. Itulah tempat kembali yang paling buruk. Allah berfirman:

Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (al-Mulk/67: 6)

Mereka kekal di dalam neraka selama-lamanya. Mereka tidak punya kemampuan untuk mengeluarkan diri mereka dari tempat itu karena tidak ada lagi penolong yang dapat membantu mereka. Allah berfirman:

Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari sana. Dan mereka mendapat azab yang kekal. (al-Ma'idah/5: 37)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Mereka masuk ke dalamnya) atau menjadi penghuninya, ia merasakan panas api yang membakar itu (pada hari pembalasan) yaitu di saat mereka menerima pembalasan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menceritakan apa yang dialami oleh orang-orang yang berbakti, yaitu mendapat kenikmatan yang berlimpah. Demikian itu karena mereka taat kepada Allah dan tidak berbuat kedurhakaan terhadap-Nya. Ibnu Asakir telah meriwayatkan di dalam biografi Musa ibnu Muhammad, dari Hisyam ibnu Ammar, dari Isa ibnu Yunus ibnu Abu Ishaq, dari Ubaidillah ibnu Muharib, dari Ibnu Umar, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:

"إِنَّمَا سَمَّاهُمُ اللَّهُ الْأَبْرَارَ لِأَنَّهُمْ بَروا الْآبَاءَ وَالْأَبْنَاءَ"

Sesungguhnya Allah menamai mereka dengan sebutan abrar, karena mereka berbuat baik kepada orang-orang tuanya dan juga kepada anak-anaknya.

Kemudian Allah menyebutkan apa yang dialami oleh orang-orang yang durhaka, yaitu dimasukkan ke dalam neraka Jahim dan mendapat azab yang kekal. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

{يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ}

Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. (Al-Infithar: 15)

Yakni di hari perhitungan amal perbuatan dan pembalasan, yaitu pada hari kiamat.

{وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ}

Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (Al-Infithar: 16)

Artinya, mereka tidak pernah absen dari azabnya barang sesaat pun, dan tidak pernah pula diringankan azab itu dari mereka; permintaan mereka yang menginginkan kematian atau istirahat dari azab tidak diperkenankan, walaupun hanya barang sehari.

Firman Allah Swt.:

{وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ}

Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Al-Infithar: 17)

Ini menggambarkan tentang betapa hebatnya hari kiamat itu, kemudian dikuatkan lagi dengan firman berikutnya yang senada:

{ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ}

Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? (Al-Infithar: 18)

Selanjutnya ditafsirkan atau di jelaskan oleh firman berikutnya:

{يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالأمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ}

(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. (Al-Infithar: 19)

Tiada seorang pun yang dapat memberikan pertolongan kepada orang lain dan tidak pula menyelamatkannya dari azab yang dialaminya terkecuali dengan seizin Allah dan bagi siapa yang dikehendaki dan diridai-Nya untuk mendapat pertolongan (syafaat).

Dalam tafsir ayat ini sebaiknya kami kemukakan sebuah hadis Nabi Saw. yang menyebutkan:

"يَا بَنِي هَاشِمٍ، أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنَ النَّارِ، لَا أَمْلِكُ لَكُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا"

Hai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari api neraka, aku tidak memiliki kekuasaan dari Allah terhadap kalian barang sedikit pun.

Hal ini telah disebutkan di dalam akhir tafsir surat Asy-Syu'ara.

Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:

{وَالأمْرُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ}

Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Al-Infithar: 19)

Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْواحِدِ الْقَهَّارِ

(Lalu Allah berfirman), "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Al-Mu’min: 16)

الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمنِ

Kerajaan yang hak pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. (Al-Furqan: 26)

Dan firman Allah Swt.:

مالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Yang menguasai hari pembalasan. (Al-Fatihah: 4)

Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (Al-Infithar: 19) Demi Allah, segala urusan di hari sekarang pun berada di tangan kekuasaan Allah, tetapi di hari itu tiada seorang pun yang menyaingi-Nya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sedangkan orang-orang yang menyalahi perintah Allah akan menjadi penghuni neraka yang membakar. Mereka akan masuk ke dalamnya pada hari pembalasan nanti.