Al-Qur'an Surat 'Abasa Ayat 24
'Abasa Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ ( عبس : ٢٤)
- falyanẓuri
- فَلْيَنظُرِ
- Then let look
- maka hendaklah ia memperhatikan
- l-insānu
- ٱلْإِنسَٰنُ
- the man
- manusia
- ilā
- إِلَىٰ
- at
- kepada
- ṭaʿāmihi
- طَعَامِهِۦٓ
- his food
- makanannya
Transliterasi Latin:
Falyanẓuril-insānu ilā ṭa'āmih(QS. 80:24)
English Sahih:
Then let mankind look at his food - (QS. [80]'Abasa verse 24)
Arti / Terjemahan:
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS. 'Abasa ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Jika manusia bersikeras dengan keingkarannya, maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya yang dia makan setiap hari; dari mana makanan itu berasal?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk memperhatikan makanannya, bagaimana Ia telah menyiapkan makanan yang bergizi yang mengandung protein, karbohidrat, dan lain-lain sehingga memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia dapat merasakan kelezatan makanan dan minumannya yang juga menjadi pendorong bagi pemeliharaan tubuhnya sehingga tetap dalam keadaan sehat dan mampu menunaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka hendaklah manusia itu memperhatikan) dengan memasang akalnya (kepada makanannya) bagaimanakah makanan itu diciptakan dan diatur untuknya?
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. ('Abasa: 24)
Ini mengandung penyebutan nikmat Allah dan sekaligus menjadi bukti yang menunjukkan bahwa jasad-jasad ini setelah menjadi tulang belulang yang hancur dimakan tanah dan bercerai-berai akan dihidupkan kembali. Hal tersebut diutarakan melalui analogi dihidupkan-Nya tetumbuhan dari tanah yang mati. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit). ('Abasa: 25)
Yakni Kami turunkan hujan dari langit ke bumi.
kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya. ('Abasa: 26)
Maksudnya, Kami tempatkan air itu dalam bumi dan masuk melalui celah-celahnya, kemudian meresap ke dalam biji-bijian yang telah disimpan di dalam tanah. Maka tumbuhlah biji-bijian itu menjadi tetumbuhan yang muncul di permukaan bumi, lalu meninggi.
lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. ('Abasa: 27-28)
Al-habb artinya biji-bijian, al-inab artinya anggur. sedangkan al-qadb artinya sejenis sayuran yang dimakan oleh ternak dengan mentah-mentah. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Qatadah, Ad-Dahhak. dan As-Saddi. Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa al-qadb artinya makanan ternak.
dan zaitun. ('Abasa: 29)
Buah zaitun cukup dikenal dan dapat dijadikan sebagai lauk, begitu pula minyaknya. Bahkan minyaknya dapat digunakan untuk meminyaki tubuh dan juga sebagai bahan bakar penerangan.
dan buah kurma. ('Abasa: 29)
yang dapat dimakan dalam keadaan gemading, ataupun sudah masak; dapat pula dijadikan sale, dan perasannya dapat dibuat minuman dan cuka.
kebun-kebun (yang) lebat. ('Abasa: 30)
Yakni kebun-kebun yang rindang.
Al-Hasan dan Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan gulban ialah pohon kurma yang besar-besar lagi rindang-rindang.
Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah pepohonan yang lebat dan banyak.
Ibnu Abbas mengatakan pula bahwa gulban artinya pohon yang dapat dijadikan naungan.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: kebun-kebun (yang) lebat. ('Abasa: 30) Yaitu yang tinggi-tinggi. Ikrimah mengatakan bahwa gulban artinya yang besar bagian tengahnya.
Di dalam riwayat lain disebutkan besar lehernya, tidakkah engkau lihat seseorang itu apabila memiliki leher yang besar dan keras disebut dia adalah seorang yang aglab. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Jarir mengutip kata-kata Farazdaq dalam salah satu bait syairnya yang menunjukkan bahwa seorang yang berleher gempal dan besar adalah orang yang kuat dan diserupakan dengan harimau.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Hendaknya manusia merenungkan, bagaimana Kami mengatur dan menyediakan makanan yang mereka butuhkan.