Al-Qur'an Surat 'Abasa Ayat 23
'Abasa Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ اَمَرَهٗۗ ( عبس : ٢٣)
- kallā
- كَلَّا
- Nay!
- sekali-kali jangan
- lammā
- لَمَّا
- Not
- belum
- yaqḍi
- يَقْضِ
- he has accomplished
- ia melaksanakan
- mā
- مَآ
- what
- apa
- amarahu
- أَمَرَهُۥ
- He commanded him
- Dia perintahkan kepadanya
Transliterasi Latin:
Kallā lammā yaqḍi mā amarah(QS. 80:23)
English Sahih:
No! He [i.e., man] has not yet accomplished what He commanded him. (QS. [80]'Abasa verse 23)
Arti / Terjemahan:
Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya, (QS. 'Abasa ayat 23)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah telah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada manusia, namun banyak dari mereka enggan bersyukur, bahkan berbuat maksiat. Sungguh suatu hal yang mengherankan. Sekali-kali jangan berbuat demikian; dia itu belum melaksanakan apa yang Dia perintahkan kepadanya, yaitu beriman, beribadah, dan menaati aturan-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah mengulangi lagi peringatan-Nya akan kekafiran manusia terhadap nikmat-Nya dengan menyatakan bahwa setiap orang kafir itu sangat aneh. Semestinya mereka beriman dan mengagungkan Allah setelah merasakan nikmat yang dianugerahkan kepada mereka, tetapi mereka bersikap sebaliknya. Mereka mengingkari nikmat itu seakan-akan hanya hasil usaha mereka sendiri.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Tidaklah demikian) artinya, benarlah (manusia itu belum melaksanakan) belum mengerjakan (apa yang diperintahkan Allah kepadanya) yakni apa yang telah diperintahkan oleh Rabbnya supaya ia mengerjakannya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Adapun Firman Allah Swt.:
sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. ('Abasa: 23)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa Allah Swt. berfirman, "Kalla," artinya duduk perkaranya tidaklah seperti apa yang dikatakan oleh manusia yang kafir itu, bahwa dia telah menunaikan hak Allah yang ada pada dirinya dan harta bendanya.
manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. ('Abasa: 23)
Allah Swt. berfirman bahwa dia masih belum menunaikan kewajiban yang difardukan oleh Allah Swt. atas dirinya.
Kemudian Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkan melalui jalur Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. ('Abasa: 23) Bahwa tiada seorang pun yang ditetapkan dapat menunaikan semua apa yang difardukan atas dirinya. Bagawi telah meriwayatkan hal yang semisal dari Al-Hasan Al-Basri.
Demikianlah yang penulis jumpai dari pendapat ulama terdahulu mengenainya, tiada pendapat lainnya. Tetapi menurut hemat saya, makna yang dimaksud dari firman-Nya hanya Allah-lah yang lebih mengetahui.
kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali. ('Abasa: 22)
Yakni Dia menghidupkannya kembali.
tidaklah demikian; Allah masih belum menunaikan apa yang telah ditetapkan-Nya itu. ('Abasa: 23)
Yaitu Allah tidak akan melakukannya sekarang sebelum masa yang telah Dia tetapkan (takdirkan) atas Bani Adam yang akan menjalaninya habis dan Bani Adam dikeluarkan di dunia ini, sedangkan di pundaknya telah terbebani perintah dari Allah secara takdir. Maka apabila hal yang telah ditetapkan oleh Allah itu habis, barulah Allah membangkitkan semua makhluk (dari alam kuburnya) dan menghidupkan kembali mereka seperti pada permulaan kejadiannya.
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan dari Wahb ibnu Munabbih yang mengatakan, Uzair a.s. pernah berkata bahwa malaikat yang sering datang kepadanya mengatakan bahwa sesungguhnya kubur itu terletak di perut bumi. Dan sesungguhnya bumi itu adalah induk dari semua makhluk. Maka apabila Allah Swt. telah menciptakan semua yang dikehendaki-Nya, dan kubur yang telah disediakan oleh Allah untuknya telah terpenuhi, maka habislah usia dunia dan matilah semua makhluk yang ada di atasnya, lalu bumi mengeluarkan semua yang terdapat di dalam perutnya dan semua kuburan mengeluarkan makhluk yang ada di dalamnya. Ini mirip dengan pendapat yang kami kemukakan sehubungan dengan makna ayat ini; akhirnya hanya Allah Swt. sajalah Yang Maha Mengetahui.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sungguh manusia belum melaksanakan kewajiban perintah Allah untuk beriman dan taat kepada-Nya sepanjang hidup di dunia.