Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nazi'at Ayat 28

An-Nazi'at Ayat ke-28 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ ( النّٰزعٰت : ٢٨)

rafaʿa
رَفَعَ
He raised
Dia meninggikan
samkahā
سَمْكَهَا
its ceiling
bangunannya
fasawwāhā
فَسَوَّىٰهَا
and proportioned it
lalu Dia sempurnakannya

Transliterasi Latin:

Rafa'a samkahā fa sawwāhā (QS. 79:28)

English Sahih:

He raised its ceiling and proportioned it. (QS. [79]An-Nazi'at verse 28)

Arti / Terjemahan:

Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, (QS. An-Nazi'at ayat 28)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah telah menciptakan langit. Dia telah meninggikan bangunannya sedemikian tinggi dan kukuh lalu Dia menyempurnakannya sehingga tidak kamu jumpai di sana keretakan atau bentuk-bentuk cacat lainnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini dijelaskan bahwa Allah meninggikan langit, meluaskan, dan melengkapinya dengan benda-benda angkasa, seperti planet dan lainnya. Allah lalu menetapkan ketentuan-ketentuan yang mengatur benda-benda angkasa itu, sehingga tetap di tempatnya dan tidak berjatuhan, seakan-akan menjadi perhiasan seluruh jagatnya. Menciptakan dan mengatur alam raya (makrokosmos) ini jauh lebih rumit dan kompleks daripada menciptakan manusia yang hanya disebut mikrokosmos.
Kajian saintifik modern saat ini menyatakan bahwa jagad-raya seisinya ini diawali pembentukannya dari adanya singularity. Singularity adalah sesuatu dimana calon/bakal ruang, energi, materi dan waktu masih terkumpul menjadi satu (manunggal). Dentuman Besar (Big Bang) meledakkan singularity ini dan berkembanglah bak seperti spiral-kerucut yang terus menerus berekspansi melebar dan melebar terus. Sejak Big Bang itulah, waktu mulai memisahkan diri dari ruang, begitu pula energi, materi dan gaya-gaya memisahkan diri, dan selama bermiliar-miliar tahun terbentuklah seluruh jagad-raya yang berisi miliaran galaksi. Ruang dan waktu terus mengalami ekspansi meluas. Inilah yang disebut dengan "meninggikan bangunannya (langitnya)". Bahiruddin S. Mahmud menjelaskan bahwa ekspansi jagad raya bukannya tak terbatas, bukannya terus menerus. Laju ekspansi atau perkembangan ini berangsur-angsur menurun, karena gaya gravitasi antar galaksi (yang mereka sesamanya terus saling menjauh) mulai mengendur, sehingga suatu saat akan berhentilah ekspansi jagad raya itu, maka sempurnalah bangunan itu.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dia meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan bangunannya berada di atas, maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi menurut pendapat lain dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa adalah atapnya (lalu menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan sempurna tanpa cacat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, menyanggah orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit, yaitu hari dihidupkan-Nya kembali semua makhluk sesudah fananya.

yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? (An-Nazi'at: 27)

Sebagai jawabannya ialah tidak demikian, langitlah yang lebih sulit penciptaannya daripada kalian. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia. (Al-Mu’min: 57)

Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar. Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (Yasin: 81)

Adapun firman Allah Swt.:

Allah telah membangunnya. (An-Nazi'at: 27)

kemudian ditafsirkan atau dijelaskan oleh firman selanjutnya:

Dia meninggikan bangunannya, lalu menyempurnakannya. (An-Nazi'at: 28)

Yakni Allah telah menjadikannya tinggi bangunannya, tak terperikan ketinggiannya, lalu semuakawasannyaamat luas dihiasi dengan bintang-bintang di malam yang gelap gulita.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

"Wahai orang-orang yang mengingkari datangnya hari kebangkitan, apakah proses penciptaan diri kalian lebih sulit bagi Kami daripada penciptaan langit?" Tuhan telah menghimpun bagian-bagian langit yang berserakan menjadi utuh. Tuhan telah meninggikan gugusan-gugusan bintang. Langit itu telah dijadikan oleh Allah sedemikian padu tanpa ada satu ketimpangan.