Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Nazi'at Ayat 20

An-Nazi'at Ayat ke-20 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ ( النّٰزعٰت : ٢٠)

fa-arāhu
فَأَرَىٰهُ
Then he showed him
maka dia memperlihatkan padanya
l-āyata
ٱلْءَايَةَ
the sign
ayat-ayat/mu'jizat
l-kub'rā
ٱلْكُبْرَىٰ
the great
yang besar

Transliterasi Latin:

Fa arāhul-āyatal-kubrā (QS. 79:20)

English Sahih:

And he showed him the greatest sign, (QS. [79]An-Nazi'at verse 20)

Arti / Terjemahan:

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (QS. An-Nazi'at ayat 20)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Fir‘aun marah mendengar ajakan Nabi Musa dan memintanya memperlihatkan bukti kerasulannya. Nabi Musa lalu memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar, yaitu tongkat yang berubah menjadi ular dan tangan yang bercahaya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah menerangkan bahwa Fir'aun tetap membangkang dan tidak mau mengikuti ajakan Nabi Musa sehingga Musa terpaksa memperlihatkan mukjizat-mukjizatnya. Lalu Musa memperlihatkan kepada Fir'aun mukjizat yang besar yaitu tongkat menjadi ular dan telapak tangan yang bersinar terang. Meskipun begitu, Fir'aun masih mengingkari kenabian Musa dan tetap bersikap durhaka dan menentang Allah. Kemudian Fir'aun berpaling dan berusaha untuk mengadakan perlawanan kepada Musa.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar) di antara mukjizat-mukjizat yang dimilikinya, yang ada tujuh macam itu. Mukjizat yang diperlihatkan kepadanya pada saat itu ialah tangan atau tongkatnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan kepada Rasul-Nya—Nabi Muhammad Saw.— tentang hamba dan rasul-Nya Musa a.s. Bahwa Dia telah mengutusnya kepada Fir'aun dan Allah mengukuhkannya dengan mukjizat-mukjizat. Tetapi Fir'aun dengan adanya semua bukti itu tetap pada kekafiran dan tindakan sewenang-wenangnya, hingga Allah mengazabnya dengan azab dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa. Demikian pula akibat yang akan dialami oleh orang-orang yang menentangmu dan mendustakan apa yang engkau sampaikan. Karena itu, maka di akhirat kisah ini disebutkan oleh firman Allah Swt.:

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). (An-Nazi'at: 26)

Adapun firman Allah Swt.:

Sudahkah sampai kepadamu (ya Muhammad) berita Musa. (An-Nazi'at: 15)

Yakni apakah engkau sudah mendengar kisahnya.

Tatkala Tuhannya memanggilnya. (An-Nazi'at: 16)

Yaitu Tuhan berbicara kepadanya dengan melalui seruan.

di lembah suci ialah Lembah Tuwa. (An-Nazi'at: 16)

Tuwa adalah nama lembah menurut pendapat yang sahih, seperti yang telah disebutkan dalam tafsir surat Taha. Lalu Allah Swt. berfirman kepadanya:

Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas. (An-Nazi'at: 17)

Yakni bertindak sewenang-wenang, jahat, dan zalim.

Dan katakanlah (kepada Fir'aun), "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)?” (An-Nazi'at: 18)

Maksudnya, katakanlah kepadanya bahwa maukah engkau kuajak untuk menempuh jalan yang akan membawamu untuk dapat menyucikan diri, yakni berserah diri dan taat kepada Allah Swt.

Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu. (An-Nazi'at: 19)

Yaitu akan kutunjukkan kepadamu cara menyembah Tuhanmu.

supaya kamu takut kepadanya. (An-Nazi'at: 19)

Yakni kelak hatimu akan menjadi tunduk patuh kepada-Nya dan khusyuk, yang sebelumnya hatimu keras, jahat, dan jauh dari kebaikan.

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. (An-Nazi'at: 20)

Musa menampakkan kepadanya selain dari seruan yang benar ini hujah (bukti) yang kuat dan dalil yang jelas yang membuktikan kebenaran apa yang disampaikannya, bahwa itu adalah dari sisi Allah.

Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. (An-Nazi'at: 21)

Fir'aun mendustakan kebenaran itu dan menentang ketaatan yang diperintahkan kepadanya. Kesimpulannya ialah hati Fir'aun mendustakanya dan batinnya tidak mau menerima apa yang disampaikan oleh Musa, begitu pula lahiriahnya dia tidak mau mengamalkanya. Padahal dia mengetahui bahwa apa yang disampaikan oleh Musa kepadanya adalah perkara yang hak (benar), tetapi hal ini tidak menunjukkan bahwa dia adalah orang yang beriman kepada Musa. Karena pengetahuan itu merupakan pekerjaan hati, sedangkan iman itu adalah pengamalannya, yaitu patuh kepada perkara yang hak dan taat kepadanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Lalu Mûsâ memperlihatkan kepada Fir'aun mukjizat yang sangat besar.