Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Naba' Ayat 26

An-Naba' Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ ( النبأ : ٢٦)

jazāan
جَزَآءً
A recompense
pembalasan
wifāqan
وِفَاقًا
appropriate
setimpal

Transliterasi Latin:

Jazā`aw wifāqā (QS. 78:26)

English Sahih:

An appropriate recompense. (QS. [78]An-Naba verse 26)

Arti / Terjemahan:

Sebagai pambalasan yang setimpal. (QS. An-Naba' ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Semua itu Kami sediakan sebagai pembalasan yang setimpal atas perbuatan buruk mereka. Ancaman Allah melalui para rasul-Nya terhadap mereka ketika di dunia benar-benar akan terbukti.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Neraka Jahanam itu disediakan sebagai balasan dari Allah yang setimpal dengan dosa dan pelanggaran yang mereka lakukan di dunia, karena setiap kejahatan dan keburukan akan dibalas dengan kejahatan dan keburukan yang setimpal. Azab yang setimpal itu diberikan karena dosa yang sangat berat yang telah mereka lakukan yaitu mempersekutukan Allah. Mereka dibakar dalam neraka Jahanam dalam waktu yang lama sekali.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sebagai pembalasan yang setimpal) atau sesuai dengan amal perbuatan mereka, karena tiada suatu dosa pun yang lebih besar daripada kekafiran, dan tiada azab yang lebih besar daripada azab neraka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

sebagai pembalasan yang setimpal. (An-Naba: 26)

Yaitu siksaan yang sedang mereka alami ini merupakan hasil dari amal perbuatan mereka yang rusak selama mereka berada di dunia. Demikianlah menurut Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya yang bukan hanya seorang. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:

Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab. (An-Naba: 27)

Yakni mereka sama sekali tidak percaya bahwa di alam akhirat ada kehidupan lain yang mereka akan mendapati balasan amal perbuatannya dan menjalani hisab (perhitungan)nya.

dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. (An-Naba: 28)

Dahulu mereka mendustakan hujah-hujah Allah dan bukti-bukti kebenaran-Nya terhadap makhluk-Nya, yang Dia turunkan kepada para rasul-Nya, tetapi mereka menyambutnya dengan kedustaan dan keingkaran.

Firman Allah Swt:

dengan kedustaan yang sesungguh-sungguhnya. (An-Naba: 28)

Yaitu takziban (dengan sesungguh-sungguhnya), ini merupakan bentuk masdar yang bukan berasal dari fi'il (kata kerja)nya. Ulama Nahwu mengatakan bahwa pernah ada seorang Arab Badui meminta fatwa dari Al-Farra sehubungan dengan tahalhil di Marwah, "Apakah memotong rambut yang lebih engkau sukai ataukah mencukurnya pendek-pendek?" Yakni dengan memakai ungkapan al-qissar (sewazan dengan kizzaba).

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Itulah balasan setimpal dari perbuatan-perbuatan buruk mereka.