Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Mursalat Ayat 23

Al-Mursalat Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَقَدَرْنَاۖ فَنِعْمَ الْقٰدِرُوْنَ ( المرسلٰت : ٢٣)

faqadarnā
فَقَدَرْنَا
So We measured
lalu Kami tentukan
faniʿ'ma
فَنِعْمَ
and Best
maka sebaik-baik
l-qādirūna
ٱلْقَٰدِرُونَ
(are We to) measure!
yang menentukan

Transliterasi Latin:

Fa qadarnā fa ni'mal-qādirụn (QS. 77:23)

English Sahih:

And We determined [it], and excellent [are We] to determine. (QS. [77]Al-Mursalat verse 23)

Arti / Terjemahan:

Lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan. (QS. Al-Mursalat ayat 23)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

23-24. Lalu Kami tentukan bentuknya serta masa kelahirannya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan bentuk setiap makhluk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.23-24. Lalu Kami tentukan bentuknya serta masa kelahirannya, maka Kamilah sebaik-baik yang menentukan bentuk setiap makhluk. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam urusan mengatur dan menetapkan masa lamanya si anak "tersimpan" dalam rahim itu dan kemudian menetapkan bila dia harus lahir sebagai anak yang sempurna ke alam ini, adalah urusan Allah semata. Manusia boleh mengetahui lewat pikirannya, namun soal pengaturannya tetaplah di tangan Yang Mahakuasa. Terhadap soal ini, Allah menegaskan bahwa Dialah sebaik-baiknya yang menentukan.
Betapa tepat, indah, dan harmonis kejadian manusia yang diciptakan-Nya itu dapat kita bandingkan, umpamanya, dengan bentuk dan rupa hewan. Sekalipun jenis makhluk hewan itu tidak ada yang cacat maupun yang janggal menurut penglihatan kita, namun ciptaan dan susunan anatomi tubuh manusia tetap jauh lebih sempurna, indah, dan menarik, dibandingkan dengan segala makhluk hidup yang ada. Dengan merenungkan hal itu, barulah kita menyimpulkan bahwa memang Tuhanlah yang sebaik-baik menentukan.
Ayat ini mengandung ajakan bagi manusia untuk berpikir dan menyimpulkan sikap hidupnya terhadap Zat yang menjadikan itu. Apakah tidak patut manusia bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya? Apakah tidak selayaknya kalau manusia menanggalkan sikap ingkar dan keras kepalanya setelah ia menyadari sepenuhnya betapa kasih sayang Allah, dan betapa Allah telah membimbing kehidupan ini dengan mengirim rasul-Nya guna mengajarkan ajaran tentang keesaan-Nya?

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lalu Kami tentukan) waktu tersebut (maka sebaik-baik yang menentukan) adalah Kami.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

lihat tafsir ayat 16

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bukankah Kami ciptakan kalian dari air nutfah yang hina, lalu Kami letakkan air itu di tempat yang kokoh sampai selesai tahap penciptaan dan pembentukannya sesuai dengan pengetahuan Allah, kemudian Kami tentukan penciptaannya, pembentukannya dan saat kemunculannya--dan Kamilah sebaik-baik penentu dan pencipta? Sungguh celaka pada hari ini mereka yang telah mendustakan karunia penciptaan dan penentuan.