Al-Qur'an Surat Al-Insan Ayat 24
Al-Insan Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تُطِعْ مِنْهُمْ اٰثِمًا اَوْ كَفُوْرًاۚ ( الانسان : ٢٤)
- fa-iṣ'bir
- فَٱصْبِرْ
- So be patient
- maka bersabarlah kamu
- liḥuk'mi
- لِحُكْمِ
- for (the) Command
- bagi/untuk hukum
- rabbika
- رَبِّكَ
- (of) your Lord
- Tuhanmu
- walā
- وَلَا
- and (do) not
- dan jangan
- tuṭiʿ
- تُطِعْ
- obey
- kamu ikuti
- min'hum
- مِنْهُمْ
- from them
- di antara mereka
- āthiman
- ءَاثِمًا
- any sinner
- orang yang berdosa
- aw
- أَوْ
- or
- atau
- kafūran
- كَفُورًا
- disbeliever
- orang yang kafir
Transliterasi Latin:
Faṣbir liḥukmi rabbika wa lā tuṭi' min-hum āṡiman au kafụrā(QS. 76:24)
English Sahih:
So be patient for the decision of your Lord and do not obey from among them a sinner or ungrateful [disbeliever]. (QS. [76]Al-Insan verse 24)
Arti / Terjemahan:
Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. (QS. Al-Insan ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
23-24. Setelah diuraikan tentang balasan bagi yang bertakwa, selanjutnya dijelaskan tentang bagaimana bertakwa secara baik itu. Allah menurunkan petunjuk-Nya melalui al-Qur’an. Inilah yang disinggung oleh ayat ini. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu wahai Nabi Muhammad secara berangsur-angsur agar mudah memahaminya. Maka bersabarlah setiap saat untuk menghadapi dan melaksanakan ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka yang mencoba untuk menghentikan dakwahmu.25-26. Dan untuk lebih menguatkan hatimu menghadapi kesulitan dakwah, maka ingatlah selalu serta sebutlah nama Tuhanmu di antaranya dengan melaksanakan salat pada waktu pagi yaitu Subuh dan petang yaitu Zuhur dan Asar. Dan pada sebagian dari malam yaitu Maghrib dan Isya’, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya yaitu dengan melaksanakan salat tahajud pada bagian yang panjang di malam hari.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menganjurkan kepada Rasul-Nya agar menghadapi celaan dan sikap permusuhan orang musyrik itu dengan sabar, dan tidak mengikuti mereka. Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad dan orang-orang mukmin agar bersikap sabar dan tahan uji menghadapi seribu satu gangguan dalam menegakkan agama Allah. Mereka diperintahkan untuk bersabar katika pertolongan belum dating dalam menghadapi orang-orang musyrik anti-Islam. Bersabar ketika menyampaikan kebenaran Allah dalam menghadapi tantangan penuh bahaya. Sebab tantangan itu suatu kewajaran dan sikap sabar menghadapinya adalah sikap yang terpuji.
Kemudian Allah memerintahkan pula agar umat Islam tidak terbawa arus mengikuti jalan pikiran orang yang sudah hanyut dalam lautan dosa, atau orang yang sudah sangat keterlaluan memusuhi agama. Orang yang seperti itu di antaranya adalah Abu Jahal. Ketika Rasulullah saw diperintahkan untuk pertama kali mengerjakan salat, Abu Jahal berusaha menghalangi orang Islam melaksanakan perintah itu. Ia berkata, "Kalau aku lihat Muhammad salat, pasti akan aku patahkan lehernya".
Contoh yang lain adalah 'Utbah bin Rabi'ah (sahabat karib Abu Jahal). Dialah yang membujuk Nabi agar berhenti berdakwah. Suatu kali dia bersama al-Walid datang menemui Nabi sambil membujuk, "Kalau engkau bermaksud dengan kegiatan dakwah itu hendak memperoleh wanita cantik atau harta yang banyak, berhentilah dan saya berjanji akan mengawinkan engkau dengan anakku sendiri dan aku berikan kepadamu tanpa mahar." Sementara itu, al-Walid menyeru pula, "Dan saya, hai Muhammad, akan memberikan kepadamu harta sebanyak-banyaknya sampai engkau puas, asal engkau berhenti melakukan kegiatan ini."
Allah mengingatkan kepada Nabi saw dan umatnya agar tidak tergiur dengan bujukan dan rayuan itu, sebab nilai akidah dan perjuangan tidak dapat ditukar dengan kekayaan dunia. Dalam artian lain, ayat ini melarang seorang mukmin, apalagi kalau ia sebagai pemimpin umat, tergiur dengan berbagai kesenangan duniawi yang ditawarkan oleh orang-orang yang penuh dosa dan maksiat, dengan tujuan hendak mematikan gerakan dakwah. Namun yang betul-betul seratus persen bebas dari bujukan dan rayuan itu hanyalah Nabi Muhammad saw saja, karena beliau dijamin suci dan maksum dari dosa. Akan tetapi, kepada umat Islam dianjurkan untuk mengikuti apa yang dicontohkan beliau. Jangan terlalu mudah mengikuti gejolak nafsu, agar selamat dari kebinasaan, dan menemui Allah di hari Kiamat dengan lembaran amal yang putih bersih, bebas dari cela dan aib.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka bersabarlah kamu untuk melaksanakan ketetapan Rabbmu) yang dibebankan kepadamu yaitu, menyampaikan risalah-Nya (dan janganlah kamu ikuti, di antara mereka) yakni orang-orang kafir (orang yang berdosa dan orang yang kafir) yang dimaksud adalah Atabah bin Rabi'ah dan Walid bin Mughirah, kedua-duanya telah berkata kepada Nabi saw., "Kembalilah kamu dari perkara ini dari agama Islam." Dan dapat pula diartikan setiap orang yang berdosa dan setiap orang yang kafir; makna yang dimaksud ialah janganlah kamu mengikuti ajakan dan seruan kedua jenis orang tersebut dalam keadaan bagaimana pun, yang seruannya itu mengajakmu kepada perbuatan dosa atau kekafiran.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Allah Swt. menyebutkan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada Rasul-Nya melalui Al-Qur'an yang telah Dia turunkan kepadanya:
Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu. (Al-Insan: 24)
Sebagaimana Aku telah muliakan kamu melalui Al-Qur'an yang Kuturunkan kepadamu, maka bersabarlah dalam menghadapi ketetapan dan takdir-Nya, dan ketahuilah bahwa Dia akan mengaturmu dengan pengaturan yang terbaik.
dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka. (Al-Insan: 24)
Yakni janganlah kamu menaati orang-orang kafir dan orang-orang munafik, karena mereka pasti menghalang-halangi penyampaian apa yang diturunkan kepadamu. Tetapi sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan bertawakallah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah akan memelihara dirimu dari gangguan manusia. Asim artinya orang yang durhaka dalam perbuatannya, yakni pendosa; dan al-kafur artinya orang yang kafir (ingkar kepada kebenaran).
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. (Al-Insan: 25)
Yaitu di permulaan siang hari dan di penghujungnya.
Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (Al-Insan: 26)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan pada sebagian malam hari salat tahajudlah sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra: 79)
Dan firman-Nya:
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) pada seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdaa itu, Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. (Al-Muzzammil: 1-4)
Kemudian Allah Swt. berfirman, mengingkari orang-orang kafir dan orang-orang lainnya yang serupa dengan mereka dalam menyukai keduniaan dan mengejarnya serta meninggalkan bekal di hari akhirat di belakang mereka tanpa mempedulikannya:
Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak mempedulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (Al-Insan: 27)
Maksudnya, hari kiamat.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Maka, hendaknya kamu bersabar atas ketetapan Allah untuk menunda kemenanganmu melawan musuh-musuhmu. Hendaknya pula kamu bersabar menghadapi penghinaan mereka. Janganlah kamu mengikuti orang-orang musyrik yang penuh dosa atau terjerumus dalam kekafiran.