Al-Qur'an Surat Al-Qiyamah Ayat 14
Al-Qiyamah Ayat ke-14 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ ( القيٰمة : ١٤)
- bali
- بَلِ
- Nay!
- bahkan
- l-insānu
- ٱلْإِنسَٰنُ
- [The] man
- manusia
- ʿalā
- عَلَىٰ
- against
- atas
- nafsihi
- نَفْسِهِۦ
- himself
- dirinya
- baṣīratun
- بَصِيرَةٌ
- (will be) a witness
- melihat terang (menjadi saksi)
Transliterasi Latin:
Balil-insānu 'alā nafsihī baṣīrah(QS. 75:14)
English Sahih:
Rather, man, against himself, will be a witness, (QS. [75]Al-Qiyamah verse 14)
Arti / Terjemahan:
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, (QS. Al-Qiyamah ayat 14)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
14-15. Sebenarnya setiap orang sudah mengetahui keadaan diri mereka masing-masing, tidak perlu diberitahu, bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, anggota tubuh mereka akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan mereka. (Lihat surah Yasin/36, 65. An-Nur/24, 24. Fusssilat/41, 20-21). Dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya, dengan argumen yang kuat, namun itu tidak akan membantu meringankan azab yang mereka terima.14-15. Sebenarnya setiap orang sudah mengetahui keadaan diri mereka masing-masing, tidak perlu diberitahu, bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, anggota tubuh mereka akan berbicara dan menjadi saksi atas perbuatan mereka. (Lihat surah Yasin/36, 65. An-Nur/24, 24. Fusssilat/41, 20-21). Dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya, dengan argumen yang kuat, namun itu tidak akan membantu meringankan azab yang mereka terima.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa diri manusia itu sendiri menjadi saksi. Tidak perlu orang lain menceritakan kepadanya karena semua bagian tubuhnya menjadi saksi atas segala yang telah dikerjakannya, dengan jujur tanpa berbohong. Siapa yang berbuat jahat diberi siksaan dan tidak bisa dihindari. Pendengaran, penglihatan, kaki, tangan, dan semua anggota tubuh membeberkan segala yang telah dikerjakannya.
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (Yasin/36: 65)
Meskipun telah diterangkan dalam Al-Qur'an akan datangnya hari Kiamat dan manusia mempertanggungjawabkan amalnya, tetapi manusia tetap saja ingin mengajukan berbagai alasan untuk mendebat keputusan Allah, karena mengikuti hawa nafsunya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri) yakni semua anggota tubuhnya memberikan kesaksian terhadap semua amal perbuatannya, sehingga ia tidak dapat mengingkarinya lagi. Huruf Ha yang ada pada lafal Bashiirah menunjukkan makna Mubalaghah.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Dalam firman berikutnya disebutkan:
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya. (Al-Qiyamah: 13)
Yakni diberitahukan kepadanya semua amal perbuatan yang telah dikerjakannya, baik yang di masa lalu maupun di masa yang baru, dan baik yang pertama maupun yang terakhir; semuanya tidak ada yang ketinggalan, yang besarnya dan juga yang kecilnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun. (Al-Kahfi: 49)
Hal yang sama disebutkan dalam surat ini melalui firman-Nya:
Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 14-15)
Yaitu dia menyaksikan sendiri perbuatan dirinya dan mengetahui apa yang telah dikerjakannya, sekalipun dia beralasan dan mengingkarinya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (Al-Isra: 14)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri. (Al-Qiyamah: 14) Pendengarannya, penglihatannya, kedua tangannya, dan kedua kakinya semuanya berbicara, begitu pula anggota tubuh yang lainnya—menurut Qatadah—menjadi saksi terhadap dirinya sendiri. Menurut riwayat yang lain, Qatadah mengatakan bahwa apabila engkau berkeinginan, demi Allah, engkau akan melihatnya dalam keadaan melihat semua aib orang lain dari dosa-dosa mereka, sedangkan dia melupakan dosa-dosanya sendiri.
Dikatakan pula bahwa di dalam kitab Injil disebutkan, "Hai anak Adam, engkau melihat tahi mata yang ada di mata saudaramu, sedangkan engkau tidak melihat yang lebih parah daripada itu di matamu!"
Mujahid mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 15) Yakni sekalipun dia mendebat dalam rangka membela dirinya, tetapi dia melihat semua kesalahan dan dosa-dosanya itu.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 15) Yakni betapapun alasan yang dikemukakannya di hari itu. tidak akan diterima darinya.
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 15) Maksudnya, alasan pembelaan dirinya. Hal yang sama dikatakan oleh Ibnu Zaid dan Al-Hasan Al-Basri serta lain-lainnya, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Qatadah telah meriwayatkan dari Zurarah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 15) Bahwa meskipun dia menanggalkan pakaian-pakaiannya. Ad-Dahhak mengatakan bahwa sekalipun dia menanggalkan kain penutupnya; penduduk Yaman menyebut tirai atau kain penutup dengan sebutan al-mi'zar yang bentuk jamaknya ma'azir. tetapi pendapat yang sahih adalah yang dikatakan oleh Mujahid dan murid-muridnya, semakna dengan firman-Nya:
Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan.”Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.” (Al-An'am: 23)
Dan firman Allah Swt.:
(Ingatlah) hari (ketika) mereka semua dibangkitkan Allah, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang musyrik) sebagaimana mereka bersumpah kepadamu; dan mereka menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan memperoleh sesuatu (manfaat). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya merekalah orang-orang pendusta. (Al-Mujadilah: 18)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya. (Al-Qiyamah: 15) Yaitu permintaan maaf. Tidakkah engkau mendengar Allah Swt. telah berfirman: (yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya. (Al-Mu’min: 52); Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu. (An-Nahl: 87) Dan firman Allah Swt.: lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), "Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (An-Nahl: 28) Juga ucapan mereka yang diceritakan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya: Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. (Al-An'am: 23)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Bahkan manusia itu sendiri akan menjadi saksi yang jelas bagi semua yang dilakukan maupun yang ditinggalkannya. Kendati saat itu manusia berusaha melontarkan berbagai alasan, semua itu tidak akan dapat menyelamatkan dirinya.