Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 51

Al-Muddassir Ayat ke-51 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍۗ ( المدّثّر : ٥١)

farrat
فَرَّتْ
Fleeing
ia lari
min
مِن
from
dari
qaswaratin
قَسْوَرَةٍۭ
a lion?
singa

Transliterasi Latin:

Farrat ming qaswarah (QS. 74:51)

English Sahih:

Fleeing from a lion? (QS. [74]Al-Muddaththir verse 51)

Arti / Terjemahan:

Lari daripada singa. (QS. Al-Muddassir ayat 51)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

49-51.Konsekuensi yang akan dialami di akhirat sudah mereka ketahui, maka ayat ini mengecam para pendurhaka tersebut. Lalu mengapa mereka orang-orang kafir, berpaling dari peringatan Allah yakni Al-Qur’an dan juga tuntunan yang disampaikan Rasulullah, seakan-akan mereka keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.52. Setelah digambarkan sikap lahiriah para pendurhaka yang lari kebingungan bagaikan keledai, kini dilukiskan tentang keadaan batin mereka. Bahkan yang lebih aneh lagi setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka dari Tuhan.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian digambarkan pula sikap orang-orang musyrik dan kafir itu menghindarkan diri dari peringatan agama. Mereka diibaratkan seperti keledai liar yang lari terkejut menjauh dari singa. Artinya mereka orang-orang musyrik itu lari dari Muhammad saw atau mereka yang kafir itu lari dari agama Islam, seperti keledai ketakutan lari dikejar singa, atau lari ketakutan karena diburu manusia (pemburu).
Ayat ini mengisyaratkan pula bahwa orang-orang yang seharusnya telah menerima seruan Islam dan mengambil pelajaran dari peringatan-peringatan yang diberikan Allah, malah justru menentangnya tanpa sebab-sebab yang logis. Di sini pula kita perbandingkan bagaimana seekor keledai lari ketakutan tanpa arah. Demikian pula manusia lari dari agama tanpa alasan yang tepat. Sifat berusaha menghindarkan diri dari kewajiban-kewajiban agama seperti itu kita lihat sekarang, memang sejak dari dulu telah digambarkan oleh Al-Qur'an.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Lari dari singa) lari sekencang-kencangnya karena menghindar dan menyelamatkan diri dari singa.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

Maka syafaat dari orang-orang yang memberikan syafaat tidak berguna lagi bagi mereka. (Al-Muddatstsir: 48)

Yaitu orang yang mempunyai sifat demikian, tiada manfaat baginya syafaat dari orang-orang yang memberi syafaat di hari kiamat nanti. Karena sesungguhnya syafaat itu hanya berhasil dilakukan terhadap orang yang berhak menerimanya. Adapun jika orang yang mati dalam keadaan kafir, maka kelak di hari kiamat baginya hanyalah neraka, tiadajalan lain baginya dan ia kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Kemudian Allah Swt. berfirman:

Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? (Al-Muddatstsir: 49)

Maksudnya, mengapa orang-orang kafir yang sebelum kamu itu berpaling dari seruan dan peringatan yang kamu tujukan kepada mereka.

seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa. (Al-Muddatstsir: 50-51)

Yakni seakan-akan antipati mereka terhadap perkara yang hak dan berpalingnya mereka darinya adalah seperti keledai liar (zebra) yang lari dari hewan pemangsa yang mengintainya, siap untuk menerkamnya. Demikianlah menurut Abu Hurairah dan Ibnu Abbas dalam suatu riwayat yang bersumber darinya, dan Zaid ibnu Aslam serta putranya (yaitu Abdur Rahman). Atau dari pemburu yang telah siap menembaknya, menurut riwayat lain dari Ibnu Abbas, dan ini merupakan pendapat jumhur ulama.

Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Malik, dari Ibnu Abbas, bahwa asad atau singa memakai bahasa Arab, kalau menurut bahasa Habsyah disebut qaswaruh, menurut bahasa Persia disebut syair, dan menurut bahasa Nabtiyah disebut auba.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka itu bagaikan keledai liar yang melarikan diri dari terkaman pemangsanya.