Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 23
Al-Muddassir Ayat ke-23 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ثُمَّ اَدْبَرَ وَاسْتَكْبَرَۙ ( المدّثّر : ٢٣)
- thumma
- ثُمَّ
- Then
- kemudian
- adbara
- أَدْبَرَ
- he turned back
- dia berpaling
- wa-is'takbara
- وَٱسْتَكْبَرَ
- and was proud
- dan dia menyombongkan diri
Transliterasi Latin:
ṡumma adbara wastakbar(QS. 74:23)
English Sahih:
Then he turned back and was arrogant (QS. [74]Al-Muddaththir verse 23)
Arti / Terjemahan:
Kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, (QS. Al-Muddassir ayat 23)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
kemudian dia berpaling dari kebenaran yang sebenarnya dia ketahui dan akui, dan menyombongkan diri,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini mengungkapkan bahwa al-Walid berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri dengan memalingkan muka dari menatap kebenaran tersebut. Sambil menunjukkan keangkuhannya, ia sama sekali tidak mau tunduk dan patuh kepada kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kemudian dia berpaling) dari iman (dan menyombongkan diri) sombong tidak mau mengikut Nabi saw.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya). (Al-Muddatstsir: 18)
Yaitu sesungguhnya Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. Yakni Kami mendekatkan azab yang berat kepadanya karena dahulu ia jauh dari iman, sebab dia telah memikirkan dan menetapkan. Dengan kata lain, dia menangguhkan pendapatnya tentang Al-Qur'an ketika ditanya mengenainya, dan ia memikirkan pendapat apa yang akan dibuat-buatnya terhadap Al-Qur'an, dan dia merekayasanya dengan merenungkannya terlebih dahulu.
maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan. (Al-Muddatstsir: 19-20)
Ini merupakan kutukan terhadapnya.
kemudian dia memikirkan. (Al-Muddatstsir: 21)
Maksudnya, kembali memikirkan dan merenungkannya.
sesudah itu dia bermasam muka. (Al-Muddatstsir: 22)
Yakni bermuka kecut dan menatapkan pandangannya.
dan merengut. (Al-Muddatstsir: 22)
Yaitu mukanya menjadi hitam dan menggambarkan rasa benci; termasuk ke dalam pengertian ini ucapan seorang penyair yang bernama Taubah ibnu Himyar:
Sesungguhnya sangat mencurigakan diriku sikapnya yang kulihat selalu menghambatku dan dia selalu berpaling dari keperluanku dengan muka yang merengut.
Firman Allah Swt:
kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir: 23)
Yakni berpaling dari perkara hak dan mundur dengan rasa sombong, tidak mau tunduk kepada Al-Qur'an.
lalu dia berkata, "(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)." (Al-Muddatstsir: 24)
Artinya, ini merupakan sihir yang dinukil oleh Muhammad dari orang lain yang sebelumnya, lalu ia mempelajarinya
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, "Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.