Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 21
Al-Muddassir Ayat ke-21 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ثُمَّ نَظَرَۙ ( المدّثّر : ٢١)
- thumma
- ثُمَّ
- Then
- kemudian
- naẓara
- نَظَرَ
- he looked;
- dia memperhatikan/memikirkan
Transliterasi Latin:
ṡumma naẓar(QS. 74:21)
English Sahih:
Then he considered [again]; (QS. [74]Al-Muddaththir verse 21)
Arti / Terjemahan:
Kemudian dia memikirkan, (QS. Al-Muddassir ayat 21)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat-ayat ini merupakan kelanjutan dari gejolak hati dan pikir-an tokoh sentral dari surah ini. Kemudian dia merenung memikirkan bagaimana cara melecehkan Al-Qur’an,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian al-Walid memikirkan berulang-ulang kalau-kalau ada suatu kesalahan dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Ia juga berharap kalau-kalau ada ayat Al-Qur'an yang sesuai dengan keinginannya. Lalu dia teliti kembali boleh jadi ada titik kelemahan ayat yang dapat dijadikan senjata untuk mengkritik dan mencela Nabi Muhammad.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kemudian ia memikirkan) rencana yang ditekuninya itu, atau dia melayangkan pandangannya ke muka kaumnya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya). (Al-Muddatstsir: 18)
Yaitu sesungguhnya Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. Yakni Kami mendekatkan azab yang berat kepadanya karena dahulu ia jauh dari iman, sebab dia telah memikirkan dan menetapkan. Dengan kata lain, dia menangguhkan pendapatnya tentang Al-Qur'an ketika ditanya mengenainya, dan ia memikirkan pendapat apa yang akan dibuat-buatnya terhadap Al-Qur'an, dan dia merekayasanya dengan merenungkannya terlebih dahulu.
maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan. (Al-Muddatstsir: 19-20)
Ini merupakan kutukan terhadapnya.
kemudian dia memikirkan. (Al-Muddatstsir: 21)
Maksudnya, kembali memikirkan dan merenungkannya.
sesudah itu dia bermasam muka. (Al-Muddatstsir: 22)
Yakni bermuka kecut dan menatapkan pandangannya.
dan merengut. (Al-Muddatstsir: 22)
Yaitu mukanya menjadi hitam dan menggambarkan rasa benci; termasuk ke dalam pengertian ini ucapan seorang penyair yang bernama Taubah ibnu Himyar:
Sesungguhnya sangat mencurigakan diriku sikapnya yang kulihat selalu menghambatku dan dia selalu berpaling dari keperluanku dengan muka yang merengut.
Firman Allah Swt:
kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir: 23)
Yakni berpaling dari perkara hak dan mundur dengan rasa sombong, tidak mau tunduk kepada Al-Qur'an.
lalu dia berkata, "(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)." (Al-Muddatstsir: 24)
Artinya, ini merupakan sihir yang dinukil oleh Muhammad dari orang lain yang sebelumnya, lalu ia mempelajarinya
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Lalu ia menatapi wajah-wajah manusia. Ia pun mengerutkan wajahnya sehingga tampak semakin suram. Kemudian ia berpaling dari kebenaran dan merasa sombong untuk mengakui kebenaran. Ia pun berkata, "Ini tidak lain hanyalah suatu sihir yang didapatkannya dari orang-orang terdahulu.