Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 18
Al-Muddassir Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِنَّهٗ فَكَّرَ وَقَدَّرَۙ ( المدّثّر : ١٨)
- innahu
- إِنَّهُۥ
- Indeed he
- sesungguhnya
- fakkara
- فَكَّرَ
- thought
- dia telah memikirkan
- waqaddara
- وَقَدَّرَ
- and plotted
- dan telah menetapkan
Transliterasi Latin:
Innahụ fakkara wa qaddar(QS. 74:18)
English Sahih:
Indeed, he thought and deliberated. (QS. [74]Al-Muddaththir verse 18)
Arti / Terjemahan:
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), (QS. Al-Muddassir ayat 18)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Sesungguhnya dia yang sangat keras kepala itu telah memikirkan dengan sungguh-sungguh untuk mencari kelemahan Al-Qur’an dan menetapkan apa yang ditetapkannya
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menerangkan bahwa sesungguhnya al-Walid memikirkan dan memahami wahyu Allah yang telah didengarnya. Akan tetapi, dia berusaha pula hendak menyusun kata-kata sendiri dengan maksud hendak mencela apa yang ada dalam Al-Qur'an. Dia mereka-reka perkataan lain yang bersifat menentang Al-Qur'an, sehingga orang Quraisy merasa senang dengannya, merasa cocok keinginan mereka dengan al-Walid.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Sesungguhnya dia telah memikirkan) tentang apa yang dikatakannya mengenai Alquran yang ia dengar dari Nabi saw. (dan menetapkan) di dalam dirinya hal tersebut.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya). (Al-Muddatstsir: 18)
Yaitu sesungguhnya Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. Yakni Kami mendekatkan azab yang berat kepadanya karena dahulu ia jauh dari iman, sebab dia telah memikirkan dan menetapkan. Dengan kata lain, dia menangguhkan pendapatnya tentang Al-Qur'an ketika ditanya mengenainya, dan ia memikirkan pendapat apa yang akan dibuat-buatnya terhadap Al-Qur'an, dan dia merekayasanya dengan merenungkannya terlebih dahulu.
maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan. (Al-Muddatstsir: 19-20)
Ini merupakan kutukan terhadapnya.
kemudian dia memikirkan. (Al-Muddatstsir: 21)
Maksudnya, kembali memikirkan dan merenungkannya.
sesudah itu dia bermasam muka. (Al-Muddatstsir: 22)
Yakni bermuka kecut dan menatapkan pandangannya.
dan merengut. (Al-Muddatstsir: 22)
Yaitu mukanya menjadi hitam dan menggambarkan rasa benci; termasuk ke dalam pengertian ini ucapan seorang penyair yang bernama Taubah ibnu Himyar:
Sesungguhnya sangat mencurigakan diriku sikapnya yang kulihat selalu menghambatku dan dia selalu berpaling dari keperluanku dengan muka yang merengut.
Firman Allah Swt:
kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri. (Al-Muddatstsir: 23)
Yakni berpaling dari perkara hak dan mundur dengan rasa sombong, tidak mau tunduk kepada Al-Qur'an.
lalu dia berkata, "(Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu)." (Al-Muddatstsir: 24)
Artinya, ini merupakan sihir yang dinukil oleh Muhammad dari orang lain yang sebelumnya, lalu ia mempelajarinya
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Sesungguhnya ia telah memikirkan dan mempersiapkan diri atas segala ucapannya untuk mencela al-Qur'ân. Ia berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari ketetapannya mencela al-Qur'ân. Lalu ia pun berhak mendapatkan kebinasaan sebagai akibat dari persiapannya melakukan pencelaan ini.