Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muddassir Ayat 12

Al-Muddassir Ayat ke-12 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَّجَعَلْتُ لَهٗ مَالًا مَّمْدُوْدًاۙ ( المدّثّر : ١٢)

wajaʿaltu
وَجَعَلْتُ
And I granted
dan Aku jadikan
lahu
لَهُۥ
to him
baginya
mālan
مَالًا
wealth
harta
mamdūdan
مَّمْدُودًا
extensive
panjang/banyak

Transliterasi Latin:

Wa ja'altu lahụ mālam mamdụdā (QS. 74:12)

English Sahih:

And to whom I granted extensive wealth (QS. [74]Al-Muddaththir verse 12)

Arti / Terjemahan:

Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak, (QS. Al-Muddassir ayat 12)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Penciptaan manusia pastilah melibatkan kedua orang tua, namun pada ayat ini peran itu dinafikan karena menunjukkan ancaman yang serius terhadap yang durhaka. Dan orang tersebut juga Aku berikan baginya kekayaan yang melimpah melalui sebab-sebab yang telah ditetapkan,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah mengungkapkan bahwa Dia memberikan kepada al-Walid harta yang banyak. Allah telah menganugerahinya berbagai macam harta, sehingga menjadi satu-satunya orang terkaya di kalangan kaumnya. Tidaklah mengherankan kalau sampai terlontar ucapan dari mulut al-Walid perkataan:
Sayalah satu-satunya anak dari satu-satunya di negeri ini, tiada seorang pun di kalangan Arab yang sepertiku atau seperti ayahku, al-Mugirah. (Riwayat al-Qurthubi)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak) harta yang luas dan berlimpah, berupa tanam-tanaman, susu perahan, dan perniagaan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, mengancam orang jahat itu yang telah diberi banyak nikmat duniawi oleh Allah, lalu ia membalasnya dengan kekafiran terhadap nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya, dan menggantinya dengan kekafiran serta keingkaran terhadap ayat-ayat Allah, dan mendustakannya serta menganggapnya sebagai perkataan manusia. Hal ini diungkapkan oleh Allah Swt. dengan menghitung-hitung nikmat yang telah Dia berikan kepadanya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian. (Al-Muddatstsir 11)

Yakni dia keluar dari perut ibunya dalam keadaan sendirian, tidak berharta dan tidak beranak, kemudian Allah memberinya rezeki,

harta benda yang banyak. (Al-Muddatstsir: 12)

Yaitu harta yang berlimpah lagi banyak. Suatu pendapat menyebutnya seribu dinar, pendapat yang lainnya mengatakan seratus ribu dinar, dan menurut pendapat yang lainnya berupa lahan pertanian yang sangat luas, sedangkan pendapat yang lainnya lagi mengatakan selain itu. Dan Allah menjadikan baginya,

dan anak-anak yang selalu bersama dia. (Al-Muddatstsir: 13)

Mujahid mengatakan makna yang dimaksud ialah tidak pernah absen darinya dan selalu ada bersamanya, tidak pernah bepergian untuk berniaga, melainkan semuanya itu telah ditangani oleh budak-budaknya dan orang-orang upahannya (pegawainya), sedangkan mereka hanya tinggal saja bersama ayah mereka, dan ayah mereka merasa senang selalu bersama mereka serta merasa terhibur. Mereka (anak-anak) itu menurut apa yang disebutkan oleh As-Saddi, Abu Malik dan Asim ibnu Umar ibnu Qatadah ada tiga belas orang. Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan sepuluh orang anak. Hal ini merupakan nikmat yang tiada taranya, yaitu keberadaan anak-anak di dekat orang tua mereka.

dan Kulapangkan baginya (rezeki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya. (Al-Muddatstsir: 14)

Yakni Aku berikan kepadanya berbagai macam harta benda dan peralatan serta hal-hal lainnya.

kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya. Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (Al-Qur'an). (Al-Muddatstsir: 15-16)

Yaitu ingkar karena dia mengingkari nikmat-nikmat-Nya sesudah mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Biarlah Aku yang akan menindak orang yang telah Aku ciptakan. Sesungguhnya Aku telah memberikan kecukupan baginya dengan harta yang berlimpah dan tak putus-putusnya, serta anak keturunan yang selalu menyertainya. Aku berikan ia kedudukan dan kekuasaan yang tinggi. Tetapi ia tak merasa puas dan memohon kepada-Ku untuk menambah lagi hartanya, keturunannya dan kedudukannya tanpa rasa syukur sedikit pun.