Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Muzzammil Ayat 11

Al-Muzzammil Ayat ke-11 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَذَرْنِيْ وَالْمُكَذِّبِيْنَ اُولِى النَّعْمَةِ وَمَهِّلْهُمْ قَلِيْلًا ( المزّمّل : ١١)

wadharnī
وَذَرْنِى
And leave Me
dan biarkan Aku
wal-mukadhibīna
وَٱلْمُكَذِّبِينَ
and the deniers
dan orang-orang yang mendustakan
ulī
أُو۟لِى
possessors
mempunyai
l-naʿmati
ٱلنَّعْمَةِ
(of) the ease
kenikmatan/kemewahan
wamahhil'hum
وَمَهِّلْهُمْ
and allow them respite -
dan beri tempo mereka
qalīlan
قَلِيلًا
a little
sedikit/sebentar

Transliterasi Latin:

Wa żarnī wal-mukażżibīna ulin-na'mati wa mahhil-hum qalīlā (QS. 73:11)

English Sahih:

And leave Me with [the matter of] the deniers, those of ease [in life], and allow them respite a little. (QS. [73]Al-Muzzammil verse 11)

Arti / Terjemahan:

Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. (QS. Al-Muzzammil ayat 11)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah segala cara ditempuh untuk mengajak kaum musyrik beriman, ternyata mereka tetap musyrik, maka tidak perlu berkecil hati, karena Allah yang akan membalas mereka. Dan biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan, yang memiliki segala kenikmatan hidup, dan berilah mereka penangguhan sebentar saja,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini memerintahkan supaya Muhammad saw mengembalikan urusannya kepada Allah dalam menghadapi pendusta-pendusta agama yang kaya raya dan bermegah-megahan dengan kekayaan itu. Allah-lah yang akan menyiksa mereka dengan azab yang telah disiapkan-Nya untuk mereka. Oleh karenanya, hendaklah Muhammad saw membiarkan mereka bermegah-megahan dengan kekayaan mereka dalam waktu sementara, karena Allah pasti akan memenuhi janji-Nya mengazab mereka sebagaimana telah diperlihatkan-Nya kepada orang-orang mukmin pada hari peperangan Badar yang peristiwanya terjadi tidak lama setelah turun ayat ini. Allah berfirman:


Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras. (Luqman/31: 24)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan biarkanlah Aku) maksudnya biar Aku saja yang bertindak (terhadap orang-orang yang mendustakan itu) lafal al-mukadzdzibiin diathafkan kepada maf`ul atau kepada maf'ul ma`ah. Maknanya Akulah yang akan bertindak terhadap mereka; mereka adalah pemimpin-pemimpin kaum Quraisy (orang-orang yang mempunyai kemewahan) kemewahan hidup (dan beri tangguhlah mereka barang sebentar) dalam jangka waktu yang tidak lama, dan ternyata selang beberapa waktu kemudian, akhirnya mereka mati terbunuh dalam perang Badar.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk bersabar terhadap ucapan orang-orang yang mendustakannya dari kalangan orang-orang yang kurang akalnya dari kaumnya, dan hendaklah dia menjauhi mereka dengan cara yang baik, yaitu dengan cara yang tidak tercela. Kemudian Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya yang isinya mengandung ancaman terhadap orang-orang kafir dari kalangan kaumnya, dan Dia adalah Tuhan Yang Mahabesar, tiada sesuatu pun yang dapat bertahan terhadap murka-Nya:

Dan biarkanlah Aku (saja) bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, orang-orang yang mempunyai kemewahan. (Al-Muzzammil: 11)

Yakni biarkanlah Aku saja yang akan bertindak terhadap orang-orang yang mendustakan itu, padahal mereka adalah orang-orang yang hidup mewah dan mempunyai harta yang banyak. Seharusnya mereka lebih taat ketimbang orang lain, mengingat mereka mempunyai semua sarananya dan dapat menunaikan hak-hak yang tidak dimiliki oleh selain mereka.

dan beri tangguhlah mereka barang sebentar. (Al-Muzzammil: 11)

Yakni barang sedikit waktu. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras. (Luqman: 24)

Karena itulah disebutkan dalam surat ini oleh firman-Nya:

Karena Sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat. (Al-Muzzammil: 12)

Yang dimaksud dengan ankalan ialah belenggu-belenggu, menurut Ibnu Abbas, Ikrimah,Tawus, Muhammad ibnu Ka'b, Abdullah ibnu Buraidah, Abu Imran Al-Juni, Abu Mijiaz, Ad-Dahhak, Hammad ibnu Abu Sulaiman, Qatadah, As-Saddi, Ibnul Mubarak, dan As-Sauri serta selain mereka.

dan neraka yang bernyala-nyala. (Al-Muzzammil: 12)

Yaitu yang apinya menyala-nyala dengan hebatnya.

dan makanan yang menyumbat di tenggorokan. (Al-Muzzammil: 13)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah makanan yang tertahan di tenggorokan, tidak dapat masuk, dan tidak dapat pula keluar.

dan azab yang pedih. Pada hari bumi dan gunung-gunung berguncangan, dan menjadilah gunung-gunung itu tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan. (Al-Muzzammil: 13-14)

Bumi dan gunung-gunung mengalami gempa yang amat dahsyat sehingga jadilah gunung-gunung itu seperti tumpukan-tumpukan pasir, yang sebelumnya berupa batu-batu besar. Setelah itu gunung-gunung itu diledakkan dengan ledakan yang sedahsyat-dahsyatnya, sehingga tiada sesuatu pun darinya melainkan lenyap. Lalu bumi menjadi datar sama sekali, tidak ada sedikit pun padanya tempat yang tinggi dan tidak pula tempat yang rendah; semuanya rata, tiada bukit dan tiada lembah.

Kemudian Allah Swt. berfirman, ditujukan kepada kaum kafir Quraisy, tetapi makna yang dimaksud terhadap seluruh manusia:

Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (hai orang kafir Mekah) seorang rasul, yang menjadi saksi terhadapmu. (Al-Muzzammil: 15)

Yakni terhadap amal perbuatanmu.

sebagaimana Kami telah mengutus (dahulu) seorang rasul kepada Fir’aun. Maka Fir’aun mendurhakai rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat. (Al-Muzzammil: 15-16)

Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, As-Saddi, dan As-Sauri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dengan siksaan yang berat. (Al-Muzzammil: 16)

Maksudnya, siksaan yang keras. Maka hati-hatilah kamu, jangan mendustakan rasul ini yang akibatnya kamu akan ditimpa azab seperti azab yang menimpa Fir'aun, yang telah disiksa oleh Allah dengan siksaan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.

Allah Swt. telah berfirman:

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. (An-Nazi'at:25)

Dan kalian lebih utama untuk mendapat kebinasaan dan kehancuran bila mendustakan rasul kalian, karena rasul kalian adalah rasul yang paling mulia dan lebih besar daripada Musa ibnu Imran. Pendapat ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Mujahid.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Biarlah Aku yang akan membalas perbuatan para pendusta yang telah mendapatkan kesenangan itu. Sesungguhnya Aku memberi mereka masa tangguhan yang sangat singkat.