Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Ma'arij Ayat 11

Al-Ma'arij Ayat ke-11 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

يُبَصَّرُوْنَهُمْۗ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِيْ مِنْ عَذَابِ يَوْمِىِٕذٍۢ بِبَنِيْهِۙ ( المعارج : ١١)

yubaṣṣarūnahum
يُبَصَّرُونَهُمْۚ
They will be made to see each other
mereka saling melihat mereka
yawaddu
يَوَدُّ
Would wish
ingin
l-muj'rimu
ٱلْمُجْرِمُ
the criminal
orang yang berdosa
law
لَوْ
if
sekiranya
yaftadī
يَفْتَدِى
he (could be) ransomed
ia menebus
min
مِنْ
from
dari
ʿadhābi
عَذَابِ
(the) punishment
azab
yawmi-idhin
يَوْمِئِذٍۭ
(of) that Day
pada hari itu
bibanīhi
بِبَنِيهِ
by his children
dengan anak-anaknya

Transliterasi Latin:

Yubaṣṣarụnahum, yawaddul-mujrimu lau yaftadī min 'ażābi yaumi`iżim bibanīh (QS. 70:11)

English Sahih:

They will be shown each other. The criminal will wish that he could be ransomed from the punishment of that Day by his children. (QS. [70]Al-Ma'arij verse 11)

Arti / Terjemahan:

Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, (QS. Al-Ma'arij ayat 11)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sedang mereka saling melihat, mereka semua sadar bahwa ketika itu, tidak berguna lagi bantuan teman dan kerabat. Pada hari itu, orang yang berdosa ingin sekiranya dia dapat menebus dirinya dari azab dengan menyerahkan anak-anaknya,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada hari itu, orang kafir mengharapkan agar terlepas dari azab yang mereka derita, dengan menebus diri dengan anak-anak yang mereka banggakan, istri yang mereka cintai, saudara-saudara yang biasa membantu mereka selama hidup di dunia, kaum yang selalu membantu dan melindungi mereka, dan semua manusia yang ada di muka bumi. Karena demikianlah yang biasa mereka lakukan di dunia; menolong teman, keluarga, dan anak-anak mereka, walaupun yang ditolong itu melakukan perbuatan jahat dan zalim.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sedangkan mereka saling melihat) sebagian teman-teman akrab itu saling melihat kepada sebagian yang lain, dan mereka saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya akan tetapi mereka tiada berkata barang sepatah pun. Jumlah ayat ini merupakan kalimat baru atau jumlah isti'naf. (Orang kafir ingin) ia berharap (kalau sekiranya) lafal lau di sini bermakna an, yakni bahwasanya (dia dapat menebus dirinya dari azab hari itu) dapat dibaca yaumi'idzin dan yauma'idzin (dengan anak-anaknya.)

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, istri, dan saudaranya. Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya. Sekali-kali tidak dapat. (Al-Ma'arij: 11-15)

Yakni tidak dapat diterima darinya tebusan apa pun, sekalipun dia datang dengan membawa semua penduduk bumi dan semua harta benda yang paling disayanginya, walaupun jumlahnya mencapai sepenuh bumi dalam bentuk emas, atau anaknya yang sewaktu di dunia merupakan belahan hatinya. Pada hari kiamat saat ia melihat peristiwa-peristiwa yang sangat menakutkan, timbullah keinginan dirinya untuk menebus dirinya dari azab Allah yang pasti menimpa dirinya itu. Akan tetapi, apa pun tidak dapat diterima darinya.

Mujahid dan As-Saddi telah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt: dan kaum familinya. (Al-Ma'arij: 13) Yaitu kabilah dan sanak familinya. Ikrimah mengatakan, puak kabilahnya yang dia merupakan seseorang dari mereka.

Asyhab telah meriwayatkan dari Malik sehubungan dengan makna firman-Nya: dan kaum familinya. (Al-Ma'arij: 13) Bahwa yang dimaksud adalah ibunya.

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak. (Al-Ma'arij: 15)

Ini menggambarkan sifat neraka dan panasnya yang tak terperikan.

Yang mengelupaskan kulit kepala. (Al-Ma'arij: 16)

Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan bahwa syawa artinya kulit kepala.

Menurut riwayat Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini: Yang mengelupaskan kulit kepala. (Al-Ma'arij: 16) Artinya, kulit kepala dan kepalanya. Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah daging yang menutupi batok kepala. Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah semua otot dan urat-uratnya.

Abu Saleh mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang mengelupaskan kulit kepala. (Al-Ma'arij: 16) Yakni jari jemari kedua tangan dan kedua kakinya. Ia mengatakan pula sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa yang dimaksud ialah daging kedua betis.

Al-Hasan Al-Basri dan Sabit Al-Bannani telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang mengelupaskan kulit kepala. (Al-Ma'arij: 16) Yaitu bagian-bagian wajahnya yang terhormat. Al-Hasan telah mengatakan pula bahwa api neraka itu membakar segala sesuatu yang ada pada tubuh orang kafir, dan yang tersisa adalah hatinya, lalu hatinya menjerit.

Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Yang mengelupaskan kulit kepala. (Al-Ma'arij: 16) Maksudnya, mengelupaskan kulit kepalanya dan bagian wajahnya yang terhormat serta tubuhnya dan semua jari jemarinya.

Ad-Dahhak mengatakan bahwa daging dan kulit terkelupas semuanya dari tulangnya masing-masing hingga tiada yang tersisa pada tulangnya sesuatu pun dari dagingnya.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa asy-syawa artinya tulang-tulang anggota tubuhnya. Nazza 'atari menurutnya berarti menghancurkan tulang-tulangnya, kemudian kulit dan tubuh mereka diganti dengan yang baru lagi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka saling berkenalan sehingga satu sama lain benar-benar saling mengenal. Meskipun demikian, ia tidak dapat memanggilnya. Orang kafir itu menginginkan dapat menebus dirinya dari azab hari kiamat dengan anak-anaknya, istrinya, saudaranya, keluarganya yang melindunginya dan seluruh yang ada di bumi sehingga tebusan itu dapat menyelamatkannya.