Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 186

Al-A'raf Ayat ke-186 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَلَا هَادِيَ لَهٗ ۖوَيَذَرُهُمْ فِيْ طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُوْنَ ( الاعراف : ١٨٦)

man
مَن
Whoever
barang siapa
yuḍ'lili
يُضْلِلِ
(is) let go astray
menyesatkan
l-lahu
ٱللَّهُ
(by) Allah
Allah
falā
فَلَا
then (there is) no
maka tidak
hādiya
هَادِىَ
guide
orang yang memberi petunjuk
lahu
لَهُۥۚ
for him
kepadanya
wayadharuhum
وَيَذَرُهُمْ
And He leaves them
dan (Allah) membiarkan mereka
فِى
in
dalam
ṭugh'yānihim
طُغْيَٰنِهِمْ
their transgression
kesesatan mereka
yaʿmahūna
يَعْمَهُونَ
wandering blindly
mereka terombang-ambing

Transliterasi Latin:

May yuḍlilillāhu fa lā hādiya lahụ wa yażaruhum fī ṭugyānihim ya'mahụn (QS. 7:186)

English Sahih:

Whoever Allah sends astray – there is no guide for him. And He leaves them in their transgression, wandering blindly. (QS. [7]Al-A'raf verse 186)

Arti / Terjemahan:

Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (QS. Al-A'raf ayat 186)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mereka enggan mengikuti Al-Qur'an dan keterangan yang disampaikan Rasul, sehingga berlakulah keketapan Allah, yaitu barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, karena pilihan dan usahanya sendiri, atau karena kebejatan hati dan keengganannya memanfaatkan petunjuk, maka baginya tidak ada seorang pun yang mampu memberi petunjuk guna mengantarkannya kepada kebahagiaan dan memberinya kemampuan untuk melaksanakan petunjuk. Allah akan terus membiarkannya selalu terombang-ambing dalam kesesatan, sehingga tidak menemukan jalan kebenaran.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kemudian Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa orang yang disesatkan oleh Allah, tidak ada baginya yang memberi petunjuk. Seorang menjadi sesat karena dia telah kehilangan potensi dalam dirinya (fitrah) untuk menerima petunjuk. Kehilangan potensi itu disebabkan kelengahan dirinya sendiri dalam memeliharanya dari pengaruh dan godaan setan dan hawa nafsu. Karena tidak adanya potensi itu, maka jiwanya tidak menanggapi isi Al-Quran sewaktu datang kepadanya. Bahkan dia mengadakan reaksi yang negatif, yakni menolak, tidak menerima Al-Quran. Meskipun Rasul yang datang membawa Al-Quran itu kepadanya mempunyai akhlak yang mulia, akal yang sempurna, tetapi karena dia telah kehilangan kesediaan itu, maka Al-Quran tetap tidak berpengaruh pada jiwa orang yang disesatkan Allah itu. Jiwanya telah gelap, tidak menerima ajaran Al-Quran. Karena itu tak ada cahaya petunjuk baginya.
Hatinya gelap bertambah gelap akibat perbuatan yang mungkar serta kelaliman yang melampaui batas. Keraguan semakin mencekam hati manusia yang demikian, dan akhirnya sulitlah baginya untuk memperoleh jalan keluar dari kesesatan itu.
Firman Allah swt:

Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka. (al-Muthaffifin/83: 14)
Setiap perbuatan yang jahat menambah gelap hati manusia. Hati yang gelap menimbulkan perbuatan-perbuatan yang jahat kembali. Demikianlah akhirnya manusia yang sesat itu berputar-putar dalam lingkaran kesesatan. Mereka bergelimang dalam lumpur dosa dan kesesatan. Dia dapat lepas dan tertolong dari lingkaran kesesatan ini bilamana dia memiliki kemauan yang keras untuk kembali ke jalan Allah dan Nur Ilahi.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Barang siapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka) dengan memakai ya dan nun serta dirafa`kan sebagai jumlah isti'naf/permulaan; sedangkan apabila dijazamkan maka diathafkan secara mahall kepada lafal sesudah fa (terombang-ambing dalam kesesatan) mereka terombang-ambing dalam keadaan bingung.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menyebutkan bahwa barang siapa yang telah ditakdirkan sesat oleh-Nya, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Dan seandainya dia berusaha dengan segala kemampuannya, maka sesungguhnya hal itu tidak memberi manfaat apa pun kepadanya.

Barang siapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatu pun (yang datang) dari Allah. (Al Maidah:41)

Dalam ayat lain Allah Swt. telah berfirman:

Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman.” (Yunus:101)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Barangsiapa yang telah Allah tentukan tersesat karena pilihan dan usahanya sendiri, tak satu pun yang dapat memberinya petunjuk. Dalam kesesatan itu, Allah membiarkan mereka terombang-ambing dan tak mendapatkan jalan kebenaran.