Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-A'raf Ayat 166

Al-A'raf Ayat ke-166 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَّا نُهُوْا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خَاسِـِٕيْنَ ( الاعراف : ١٦٦)

falammā
فَلَمَّا
So when
maka setelah
ʿataw
عَتَوْا۟
they exceeded all bounds
mereka melanggar
ʿan
عَن
about
dari/terhadap
مَّا
what
apa
nuhū
نُهُوا۟
they were forbidden
mereka dilarang
ʿanhu
عَنْهُ
from it
daripadanya
qul'nā
قُلْنَا
We said
Kami katakan
lahum
لَهُمْ
to them
kepada mereka
kūnū
كُونُوا۟
"Be
jadilah kamu
qiradatan
قِرَدَةً
apes
kera
khāsiīna
خَٰسِـِٔينَ
despised"
yang hina

Transliterasi Latin:

Fa lammā 'atau 'am mā nuhụ 'an-hu qulnā lahum kụnụ qiradatan khāsi`īn (QS. 7:166)

English Sahih:

So when they were insolent about that which they had been forbidden, We said to them, "Be apes, despised." (QS. [7]Al-A'raf verse 166)

Arti / Terjemahan:

Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: "Jadilah kamu kera yang hina. (QS. Al-A'raf ayat 166)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah menjelaskan ancaman siksa dan kebinasaan untuk para pendurhaka, pada ayat ini Allah menguraikan tentang kebinasaan mereka, maka setelah mereka bersikap amat sombong dan melampaui batas terhadap segala apa yang dilarang, dan hati mereka semakin keras membatu, mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera. Lalu Kami katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina, lagi terkutuk." Allah jadikan mereka seperti layaknya kera. Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan seperti halnya kera mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan. Atau boleh jadi, mereka betul-betul menjadi kera yang hina.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ketika Bani Israil bertambah kezalimannya tidak mengindahkan nasihat-nasihat, maka Allah mengazab mereka dengan menjadikan mereka sebagai kera yang hina. Menurut para mufassirin merupakan tafsiran dari perkataan "azab yang sangat pedih" yang terdapat pada ayat di atas. Sedangkan sebagian yang lain mengatakan bahwa hal ini merupakan azab yang lain yang ditimpakan Allah di samping azab yang pedih itu.
Para mufassir berbeda pendapatnya tentang: Apakah Bani Israil itu dijadikan kera yang sebenarnya atau hanya sifat dan watak mereka saja yang seperti kera, sedang badan mereka seperti badan manusia biasa. Jumhur ulama berpendapat bahwa mereka benar-benar menjadi kera, seperti kera yang sebenar-benarnya. Akan tetapi tidak beranak, tidak makan, tidak minum dan tidak hidup lebih dari tiga hari.
Menurut Mujahid yang diriwayatkan dari Ibnu Jarir dan pendapat al-Manar: Rupa mereka tidak ditukar menjadi kera, tetapi hati, jiwa dan sifat merekalah yang diubah menjadi kera. (uraian lengkapnya lihat Tafsir Surah al-Baqarah/2: 65).

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka tatkala mereka bersikap sombong) yakni bersikap takabur (terhadap) tidak mau meninggalkan (apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina.") yang terhina, maka jadilah mereka itu kera yang hina; keterangan ini adalah penjelasan dari apa yang telah lalu. Ibnu Abbas mengatakan, "Saya tidak mengetahui tentang apa yang terjadi dengan golongan yang bersikap abstain." Ikrimah mengatakan, "Mereka tidak dibinasakan, sebab mereka membenci apa yang telah dilakukan rekan-rekannya dan mereka mengatakan, 'Mengapa kamu menasihati....'." Hakim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa golongan tersebut ikut pula melakukannya dan bahkan takjub dengan sikap mereka yang melakukannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt:

Yang hina. (Al-A'raf: 166)

Yakni hina dina lagi tercela.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ketika hati mereka semakin keras membatu, mereka terus melakukan berbagai pelanggaran, sementara azab yang pedih tidak membuat mereka jera, maka Kami jadikan mereka seperti layaknya kera. Hati mereka berubah seperti kera yang tak dapat memahami kebenaran, dan--seperti halnya kera--mereka pun dijauhkan dari berbagai bentuk kebaikan.