Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 52

Al-Haqqah Ayat ke-52 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيْمِ ࣖ ( الحاۤقّة : ٥٢)

fasabbiḥ
فَسَبِّحْ
So glorify
maka bertasbihlah
bi-is'mi
بِٱسْمِ
(the) name
dengan nama
rabbika
رَبِّكَ
(of) your Lord
Tuhanmu
l-ʿaẓīmi
ٱلْعَظِيمِ
the Most Great
Maha Besar/Agung

Transliterasi Latin:

Fa sabbiḥ bismi rabbikal-'aẓīm (QS. 69:52)

English Sahih:

So exalt the name of your Lord, the Most Great. (QS. [69]Al-Haqqah verse 52)

Arti / Terjemahan:

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Maha Besar. (QS. Al-Haqqah ayat 52)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka bertasbihlah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang Mahaagung serta sucikanlah Dia dari segala hal yang tidak layak bagi-Nya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Oleh karena itu, Nabi Muhammad diperintahkan untuk bertasbih dengan menyebut nama Allah dan bersyukur kepada-Nya karena Dia telah melimpahkan rahmat yang tidak terhingga kepadanya dan kepada seluruh manusia berupa Al-Qur'an, sebagai petunjuk dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sesungguhnya Tuhan yang telah memberi rahmat itu adalah Tuhan Yang Mahaagung.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka bertasbihlah) sucikanlah Dia (dengan menyebut nama) huruf ba di sini adalah huruf zaidah (Rabbmu Yang Maha Besar) Maha Suci Dia.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan(nya). (Al-Haqqah: 49)

Yaitu sekalipun Al-Qur'an demikian jelas dan terangnya, tetapi masih ada di antara kalian orang-orang yang mendustakannya. Dalam firman berikutnya disebutkan:

Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)

Ibnu Jarir mengatakan bahwa sesungguhnya perbuatan mendustakan itu benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir kelak di hari kiamat. Ibnu Jarir telah meriwayatkan hal yang semisal dari Qatadah.

Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan melalui jalur As-Saddi, dari Abu Malik sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat). (Al-Haqqah: 50)

Yakni sesungguhnya Nabi Saw. menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir di hari kemudian. Damir ini dapat pula dikaitkan dengan Al-Qur'an, artinya Sesungguhnya Al-Qur'an dan beriman kepadanya benar-benar akan menjadi penyesalan bagi orang-orang yang kafir dan mengingkarinya', semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

Demikianlah Kami masukkan Al-Qur'an ke dalam hati orang-orang yang durhaka, mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih. (Asy-Syu'ara: 200-201)

Dan firman-Nya:

Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini. (Saba': 54)

Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

Dan Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar kebenaran yang diyakini. (Al-Haqqah: 51)

Yaitu berita yang benar lagi hak, yang tiada keraguan dan tiada kebimbangan padanya, Kemudian surat ini ditutup oleh firman-Nya:

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahabesar. (Al-Haqqah: 52)

Yakni Yang telah menurunkan Al-Qur'an yang agung ini

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Maka, sucikanlah Tuhanmu Yang Mahaagung dan sebutlah nama-Nya selalu.