Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 4

Al-Haqqah Ayat ke-4 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كَذَّبَتْ ثَمُوْدُ وَعَادٌ ۢبِالْقَارِعَةِ ( الحاۤقّة : ٤)

kadhabat
كَذَّبَتْ
Denied
telah mendustakan
thamūdu
ثَمُودُ
Thamud
kaum Tsamud
waʿādun
وَعَادٌۢ
and Aad
dan kaum 'Ad
bil-qāriʿati
بِٱلْقَارِعَةِ
the Striking Calamity
dengan yang mengejutkan/hari kiamat

Transliterasi Latin:

Każżabaṡ ṡamụdu wa 'ādum bil-qāri'ah (QS. 69:4)

English Sahih:

Thamud and Aad denied the Striking Calamity [i.e., the Resurrection]. (QS. [69]Al-Haqqah verse 4)

Arti / Terjemahan:

Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat. (QS. Al-Haqqah ayat 4)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Telah banyak generasi di masa lalu yang mengingkari hari Kiamat. Kelompok ayat ini mengungkap sekelumit tentang kaum yang mengingkari hari Kiamat dan sanksi yang mereka terima. Kaum Samud, dan ‘Ad telah mendustakan hari Kiamat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, diterangkan bahwa kaum Samud dan kaum 'Ad tidak mempercayai adanya hari Kiamat. Mereka tidak percaya bahwa nanti akan terjadi kehancuran dunia dan peristiwa dahsyat yang huru-haranya tidak tertanggungkan. Hal ini juga difirmankan Allah:

(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim), ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya." Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah). (as-Syams/91: 11-14)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kaum Tsamud dan kaum 'Ad telah mendustakan hari yang menggentarkan) yakni hari kiamat, hari kiamat dinamakan demikian karena kedahsyatan dan kengerian yang terjadi pada hari itu sangat menggentarkan hati.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Al-Haqqah adalah salah satu dari nama lain hari kiamat, karena di dalam hari kiamat direalisasikan janji dan ancaman Allah Swt. Karena itulah maka Allah membesarkan perihalnya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (Al-Haqqah: 3)

Kemudian Allah Swt. menceritakan kebinasaan yang Dia timpakan atas umat-umat yang mendustakan adanya hari kiamat. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Adapun kaum Samud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa. (Al-Haqqah: 5)

Yaitu pekikan yang mendiamkan mereka dan gempa yang sangat dahsyat yang mematikan mereka. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah, bahwa At-Tagiyah artinya pekikan yang mengguntur. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir. Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Tagiyah ialah dosa-dosa; hal yang senada dikatakan oleh Ar-Rabi' ibnu Anas dan Ibnu Zaid, bahwa makna yang dimaksud ialah perbuatan-perbuatan yang melampaui batas, dan Ibnu Zaid membaca firman-Nya:

(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas. (Asy-Syams: 11)

As-Saddi mengatakan bahwa kaum Samud dibinasakan karena perbuatan yang melampaui batas, yakni ulah orang yang menyembelih unta Nabi Saleh.

Adapun kaum 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin. (Al-Haqqah: 6)

Yakni angin yang sangat dingin (yang membekukan segalanya).

Qatadah, As-Saddi, dan Ar-Rabi' ibnu Anas serta As Sauri telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: lagi sangat kencang. (Al-Haqqah: 6) Maksudnya, sangat kuat tiupannya.

Qatadah mengatakan bahwa angin itu melanda mereka hingga melubangi hati mereka.

Ad-Dahhak mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang sangat dingin lagi amat kencang. (Al-Haqqah: 6) Yaitu angin yang sangat dingin lagi mengamuk menghantam mereka tanpa belas kasihan.

Ali dan lain-lainnya mengatakan bahwa angin itu menghantam gudang-gudang tempat penyimpanan makanan mereka, maka berhamburanlah isinya tanpa terhitung.

yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka. (Al-Haqqah: 7)

Yakni yang diperintahkan oleh Allah untuk menguasai mereka.

selama tujuh malam dan delapan hari terus-menerus. (Al-Haqqah:7).

Maksudnya, genap selama itu secara terus-menerus tiada henti-hentinya. Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, As-Sauri, dan lain-lainnya mengatakan bahwa husuman artinya terus-menerus tiada henti-hentinya.

Diriwayatkan pula dari Ikrimah serta Ar-Rabi' ibnu Khaisam, yang menimpakan kesialan-kesialan atas mereka, semakna dengan firman-Nya:

dalam beberapa hari yang sial (Fushshilat: 16)

Ar-Rabi' mengatakan bahwa angin itu mula-mula datang pada hari Jumat, selainnya mengatakan hari Rabu. Menurut pendapat yang lainnya lagi, hari itu dikenal di kalangan orang-orang dengan sebutan hari A'jaz, seakan-akan mereka yang menamakan demikian mengambil kesimpulan dari apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

maka kamu lihat kaum 'Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7)

Menurut pendapat yang lain, dinamakan demikian karena angin itu terjadi di pertengahan musim dingin. Pendapat yang lainnya lagi menyebutnya hari 'Ajuz, karena seorang nenek-nenek dari kaum 'Ad memasuki bunker perlindungannya, tetapi angin masuk ke dalamnya dan membunuhnya di hari yang kedelapan. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Bagawi.

Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang telah kosong (lapuk). (Al-Haqqah: 7) Yakni telah rusak dan tiada isinya lagi.

Selain Ibnu Abbas mengatakan lapuk.

Angin itu menimpa seseorang dari mereka, lalu menerbangkannya dan menjatuhkannya dengan kepala di bawah hingga kepalanya pecah dan mati, dan yang tertinggal hanyalah tubuhnya saja yang kaku bagaikan tunggul pohon kurma yang sudah tiada tangkai dan dedaunannya lagi.

Di dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab Sahihain dari Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

Aku diberi pertolongan dengan melalui angin saba, dan kaum "Ad dibinasakan oleh angin dabur.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yahya ibnud Daris Al-Abdi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudail, dari Muslim, dari Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tiadalah angin yang dibukakan oleh Allah terhadap kaum 'Ad yang membawa kebinasaan kepada mereka melainkan hanya sebesar lubang sebuah cincin. Lalu angin itu melanda penduduk daerah pedalaman mereka dan menerbangkannya berikut dengan ternak dan harta benda mereka. Angin itu membawa mereka ke angkasa di antara langit dan bumi. Ketika hal itu terlihat oleh penduduk perkotaan dari kalangan kaum 'Ad, yaitu angin dan apa yang di bawanya, berkatalah mereka, "Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita." Lalu angin itu menjatuhkan penduduk daerah pedalaman berikut ternak mereka ke atas penduduk perkotaan.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Lais, dari Mujahid, bahwa angin yang melanda kaum 'Ad itu mempunyai dua buah sayap dan ekor.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kaum Tsamûd dan 'Ad telah mendustakan hari kiamat yang mengejutkan semua makhluk karena kedahsatannya.