Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 32
Al-Haqqah Ayat ke-32 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ثُمَّ فِيْ سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوْهُۗ ( الحاۤقّة : ٣٢)
- thumma
- ثُمَّ
- Then
- kemudian
- fī
- فِى
- into
- pada
- sil'silatin
- سِلْسِلَةٍ
- a chain
- rantai
- dharʿuhā
- ذَرْعُهَا
- its length
- hastanya/panjangnya
- sabʿūna
- سَبْعُونَ
- (is) seventy
- tujuh puluh
- dhirāʿan
- ذِرَاعًا
- cubits
- hasta
- fa-us'lukūhu
- فَٱسْلُكُوهُ
- insert him"
- maka masukkan/belitkan
Transliterasi Latin:
ṡumma fī silsilatin żar'uhā sab'ụna żirā'an faslukụh(QS. 69:32)
English Sahih:
Then into a chain whose length is seventy cubits insert him." (QS. [69]Al-Haqqah verse 32)
Arti / Terjemahan:
Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. (QS. Al-Haqqah ayat 32)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Siksaan itu tidak hanya sampai di situ, Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta maksudnya rantai yang sangat panjang."
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Karena sikap orang kafir yang demikian dan berdasarkan catatan amalnya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk melaksanakan hukuman kepada orang kafir itu. Pada waktu Kiamat, mereka dalam keadaan menderita, terhina, dan tidak dapat melepaskan diri sedikit pun dari keadaan yang demikian. Bahkan, azab itu ditambah lagi dengan membelenggu mereka. Hal ini memberi pengertian bahwa orang kafir di dalam neraka tidak mempunyai satu cara pun untuk mengurangi dan meringankan rasa azab yang pedih itu.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
("Kemudian dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta) menurut ukuran hasta malaikat (belitlah dia") lilitlah dia dengan rantai itu sesudah ia dimasukkan ke dalam neraka. Huruf fa di sini tidak dapat mencegah hubungan antara fi'il dan zharaf yang mendahuluinya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt:
Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. (Al-Haqqah: 32)
Ka'bul Ahbar mengatakan bahwa setiap mata rantai darinya sama dengan semua besi yang ada di dunia. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan Ibnu Juraij, bahwa hasta ini berdasarkan hasta malaikat.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Kemudian belitlah dia. (Al-Haqqah: 32) Yakni rantai itu dimasukkan dari liang duburnya, kemudian dikeluarkan dari mulutnya. Kemudian mereka disate dalam rantai itu sebagaimana belalang dimasukkan ke dalam tusuk sate saat hendak dipanggang.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa rantai itu dimasukkan dari liang anusnya, kemudian dikeluarkan dari kedua lubang hidungnya agar ia tidak dapat berjalan pada kedua kakinya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Yazid, dari Abus Samah, dari Isa ibnu Hilal As-Sadafi, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. Pernah bersabda: Seandainya sebuah batu sebesar ini —seraya menunjuk ke arah sebuah tengkorak kepala kambing— dilemparkan dari langit ke bumi yang jaraknya sama dengan perjalanan lima ratus tahun, niscaya batu itu telah sampai ke bumi sebelum malam tiba. Tetapi seandainya batu ini dilemparkan dari ujung rantai tersebut, niscaya ia masih terus terjatuh selama empat puluh musim gugur (tahun), malam dan siang harinya (tanpa berhenti) sebelum mencapai pada bagian bawahnya atau pangkalnya.
Imam Turmuzi mengetengahkannya dari Suwaid ibnu Sa'id, dari Abdullah ibnul Mubarak dengan sanad yang sama. Dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini sahih.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Kepada para penjaga neraka dikatakan, "Ambillah ia dan ikatkanlah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkan ia ke dalam neraka yang menyala-nyala. Setelah itu belitlah ia dengan rantai yang sangat panjang.