Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 33

Al-Haqqah Ayat ke-33 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّهٗ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ الْعَظِيْمِۙ ( الحاۤقّة : ٣٣)

innahu
إِنَّهُۥ
Indeed, he
sesungguhnya
kāna
كَانَ
(did)
adalah ia
لَا
not
tidak
yu'minu
يُؤْمِنُ
believe
beriman
bil-lahi
بِٱللَّهِ
in Allah
kepada Allah
l-ʿaẓīmi
ٱلْعَظِيمِ
the Most Great
Maha Besar

Transliterasi Latin:

Innahụ kāna lā yu`minu billāhil-'aẓīm (QS. 69:33)

English Sahih:

Indeed, he did not used to believe in Allah, the Most Great, (QS. [69]Al-Haqqah verse 33)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. (QS. Al-Haqqah ayat 33)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Mengapa si pendurhaka itu disiksa sedemikian hebat? Inilah yang menjadi penyebabnya. Sesungguhnya dia dahulu ketika di dunia adalah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Penyebab orang kafir ditimpa azab yang sangat pedih adalah karena selain mempersekutukan Allah, mereka adalah para pemuka dari kaum kafir yang mempelopori kekafiran, dan tidak mendorong dirinya dan orang lain untuk memberi makan fakir miskin.
Disebutkan juga dalam ayat ini keharusan memberi makan fakir-miskin setelah beriman kepada Allah. Hal ini menunjukkan betapa tingginya nilai perbuatan memberi makan fakir-miskin di sisi Allah, sehingga dalam firman-Nya yang lain dinyatakan bahwa orang yang tidak memberi makan fakir-miskin adalah orang yang mendustakan agama.

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. (al-Ma'un/107: 1-3)

Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa tanda orang yang benar-benar beriman kepada Allah ialah senang membantu orang-orang fakir-miskin, karena usaha itu merupakan peningkatan dari imannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

("Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar.")

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. (Al-Haqqah: 33-34)

Yakni dia tidak pernah menunaikan hak Allah yang menjadi kewajibannya, seperti amal ketaatan dan menyembah kepada-Nya, tidak mau memberi manfaat kepada makhluk-Nya serta tidak mau menunaikan hak mereka yang ada pada hartanya. Karena sesungguhnya menjadi kewajiban bagi hamba-hamba Allah untuk mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, juga sudah menjadi kewajiban bagi sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya menunaikan kebajikan dan bantu-membantu dalam hal kebajikan dan ketakwaan.

Karena itulah maka Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan ketika Nabi Saw. mengembuskan nafas terakhirnya, beliau sempat bersabda:

Peliharalah salat, dan budak-budak yang dimiliki oleh kalian.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Sesungguhnya dulu ia tidak percaya kepada Allah Yang Mahaagung dan tidak menganjurkan orang lain untuk memberi makan orang miskin."