Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 21

Al-Haqqah Ayat ke-21 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَّاضِيَةٍۚ ( الحاۤقّة : ٢١)

fahuwa
فَهُوَ
So he
dan dia/orang itu
فِى
(will be) in
dalam
ʿīshatin
عِيشَةٍ
a life
kehidupan
rāḍiyatin
رَّاضِيَةٍ
pleasant
yang diridhoi

Transliterasi Latin:

Fa huwa fī 'īsyatir rāḍiyah (QS. 69:21)

English Sahih:

So he will be in a pleasant life – (QS. [69]Al-Haqqah verse 21)

Arti / Terjemahan:

Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, (QS. Al-Haqqah ayat 21)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Maka sebagai balasan atas amal salehnya ketika di dunia orang itu berada dalam kehidupan yang menyenangkan dan diridai,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, diterangkan bahwa balasan yang diterima orang-orang yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanan adalah berada dalam kehidupan yang diridai. Hidup yang diridai itu adalah hidup yang dicita-citakan oleh setiap orang yang beriman, yaitu hidup yang diridai Allah, seluruh manusia, bahkan seluruh makhluk Allah. Tidak ada satu pun yang menaruh iri, dengki, dendam, dan benci kepadanya, sehingga segala sesuatu yang dihadapinya adalah baik dan menimbulkan kebaikan kepada dirinya. Tidak ada sesuatu yang menyakitkan hatinya dan tidak ada perbuatan atau sikap yang menyinggung perasaannya, semuanya enak didengar dan dirasakan.
Dalam firman Allah yang lalu diterangkan bahwa jiwa yang tenang adalah jiwa yang hidup dalam kehidupan yang diridai dan termasuk kelompok hamba-hamba Allah:

Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (al-Fajr/89: 27-30)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai) lafal raadhiyah berarti mardhiyah, artinya diridai.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya aku yakin bahwa Sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (Al-Haqqah: 20)

Yakni sesungguhnya aku ketika di dunia meyakini bahwa hari ini pasti akan terjadi, semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya. (Al-Baqarah: 46)

Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:

Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai. (Al-Haqqah;21)

Lafaz radiyah bermakna mardiyyah, yakni diridai.

dalam surga yang tinggi. (Al-Haqqah: 22)

Artinya, yang gedungnya tinggi-tinggi, bidadarinya cantik-cantik, tempat-tempat tinggal yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Atabah alias AL-Hasan ibnu Ali ibnu Muslim As-Sukuni, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnu Ayyasy, dari Sa'id ibnu Yusuf. dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salam Al-Aswad yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Umamah menceritakan hadis berikut, bahwa pernah ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang keadaan ahli surga, apakah mereka saling berkunjung di antara sesamanya? Maka Rasulullah Saw. menjawab: Benar, Sesungguhnya para penghuni derajat yang tertinggi benar-benar turun ke tempat para penghuni derajat yang di bawahnya, lalu mengucapkan salam penghormatan kepada mereka dan mereka menjawab salam penghormatannya. Para penghuni derajat yang di bawah tidak mampu naik ke tempat para penghuni derajat yang tertinggi disebabkan kurangnya amal perbuatan mereka.

Di dalam kitab sahih telah disebutkan sebuah hadis yang mengatakan:

Sesungguhnya surga itu terdiri dari seratus tingkatan, dan jarak di antara satu tingkatan ke tingkatan yang lainnya sama dengan jarak antara langit dan bumi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ia benar-benar dalam kehidupan yang diridai,