Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Haqqah Ayat 19

Al-Haqqah Ayat ke-19 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ ( الحاۤقّة : ١٩)

fa-ammā
فَأَمَّا
Then as for
maka adapun
man
مَنْ
(him) who
orang
ūtiya
أُوتِىَ
is given
diberikan
kitābahu
كِتَٰبَهُۥ
his record
kitabnya
biyamīnihi
بِيَمِينِهِۦ
in his right hand
di tangan kanannya
fayaqūlu
فَيَقُولُ
will say
maka ia berkata
hāumu
هَآؤُمُ
"Here
marilah/ambillah
iq'raū
ٱقْرَءُوا۟
read
bacalah
kitābiyah
كِتَٰبِيَهْ
my record!
kitab

Transliterasi Latin:

Fa ammā man ụtiya kitābahụ biyamīnihī fa yaqụlu hā`umuqra`ụ kitābiyah (QS. 69:19)

English Sahih:

So as for he who is given his record in his right hand, he will say, "Here, read my record! (QS. [69]Al-Haqqah verse 19)

Arti / Terjemahan:

Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)". (QS. Al-Haqqah ayat 19)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Adapun orang yang kitab catatan amal-nya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata kepada siapa yang ada di sekelilingnya dari hamba-hamba Allah yang taat untuk menunjukkan rasa syukurnya, “Ambillah, dan bacalah kitabku ini betapa sangat menyenangkan isinya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menggambarkan hamba Allah yang beriman dan beramal saleh pada hari Kiamat. Ketika itu, mereka merasa gembira karena jarak perjalanan yang akan ditempuhnya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan semakin dekat dengan tempat yang disediakan Allah baginya.
Perasaan gembira yang demikian sebenarnya telah mereka rasakan sejak roh mereka berpisah dengan jasad. Ketika itu, mereka telah melihat tanda-tanda keberuntungan, sebagaimana firman Allah:

(Yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), "Salamun 'alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan." (an-Nahl/16: 32)

Mereka selalu ingat janji Allah dalam firman-Nya:

Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih, dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu." (al-Anbiya'/21: 103)

Maka hari yang mereka tunggu-tunggu itu tiba dan orang-orang mukmin menerima catatan amalnya dengan tangan kanan yang disodorkan dari sebelah kanannya, maka meledaklah kegembiraan dalam hati mereka. Mereka pun ingin agar catatan amal itu dibaca oleh teman-temannya yang sama keadaannya dengan mereka, dengan mengatakan, "Hai teman-temanku yang sama-sama memperoleh keridaan Allah, inilah catatan bahwa kita sama. Ambillah dan bacalah isinya, tentu kamu akan mengetahui bahwa kita semua mendapatkan buku catatan dari sebelah kanan dan sama-sama akan mendapat pahala dari Allah." Maka mereka pun bersama-sama bergembira.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata) kepada golongannya untuk mengetahui apa yang dia rahasiakan: ("Ambillah) terimalah (bacalah kitabku ini.") Di dalam ungkapan ini terdapat perselisihan pendapat, manakah di antara lafal haa-umu dan iqra`uu yang menjadi amil dari lafal kitabiyah ini?

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. menceritakan perihal kebahagiaan yang diperoleh oleh orang-orang yang menerima kitab catatan amalnya dari sebelah kanannya di hari kiamat dan kegembiraan mereka dengan hal tersebut. Bahwa karena gembiranya ia mengatakan kepada tiap-tiap orang yang dijumpainya, sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya:

"Ambillah, bacalah kitabku (ini).”(Al-Haqqah: 19)

Yakni kemarilah dan bacalah kitabku ini. Ia mengatakan demikian karena mengetahui bahwa apa yang terdapat di dalamnya hanyalah kebaikan belaka, sebab dia termasuk orang-orang yang keburukannya telah diganti oleh Allah dengan kebaikan.

Abdur Rahman ibnu Zaid mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah Swt: Ambillah, bacalah kitabku (ini). (Al-Haqqah: 19) Maksudnya, inilah kitabku, bacalah ia. Lafaz umu adalah ziyadah; demikianlah menurutnya, tetapi yang jelas lafaz haumu' ini bermakna hakum, yakni ambillah.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Matar Al-Wasiti, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Asim Al-Ahwal, dari Abu Usman yang telah mengatakan bahwa orang mukmin diberikan kitab catatan amalnya dari sebelah kanannya dengan ditutupi oleh Allah. Lalu ia membaca keburukan-keburukannya; dan manakala ia lewati suatu amal keburukan, berubahlah roman wajahnya. Hingga manakala sampai pada amal-amal kebaikannya dan ia membacanya, maka roman wajahnya kembali berseri. Lalu ia mengulangi bacaan kitab catatan amalnya, tiba-tiba ia melihat catatan keburukannya telah diganti dengan kebaikan. Maka saat itulah ia mengatakan, "Ambillah, bacalah kitabku ini."

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan pula kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Walid ibnu Salamah, telah menceritakan kepada kami Rauh ibnu Ubadah, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ubaidah, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Abdullah alias Hanzalah yang dimandikan oleh malaikat. Ia mengatakan, sesungguhnya Allah menghentikan hamba-Nya di hari kiamat, lalu menampakkan kepadanya keburukan-keburukannya yang tertulis di bagian luar catatan amal perbuatannya, lalu Allah berfirman kepadanya, "Engkau tentu mengetahui ini." Si hamba yang bersangkutan menjawab, "Ya, wahai Tuhanku." Lalu Allah Swt. berfirman kepadanya, "Sesungguhnya Aku tidak akan mempermalukanmu dengannya, dan sesungguhnya sekarang Aku telah mengampunimu." Maka pada saat itulah si hamba yang bersangkutan mengatakan: "Ambillah, bacalah kitabku (ini)." Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. (Al-Haqqah: 19-20) karena yakin dirinya telah selamat dari hal yang mempermalukan dirinya di hari kiamat.

Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan sebuah hadis sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Umar ketika ditanya tentang pembicaraan rahasia. Lalu ia menjawab bahwa dirinya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:

Allah Swt. mendekatkan hamba-Nya di hari kiamat, lalu membuatnya mengakui semua dosanya, hingga manakala hamba yang bersangkutan merasa bahwa dirinya akan binasa. Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya Aku telah menutupinya terhadapmu ketika di dunia, dan pada hari ini Aku memaafkannya bagimu.” Kemudian diberikan buku catatan amal kebaikannya dari sebelah kanannya. Adapun orang kafir dan orang munafik, maka para saksi mengatakan, "Mereka adalah orang-orang yang berdusta terhadap Tuhannya. Ingatlah, laknat Allah menimpa orang-orang yang zalim."

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Orang yang diberikan kitab dari sebelah kanannya berkata, sambil mengungkapkan kegembiraannya kepada orang-orang disekelilingnya, "Ambillah, bacalah kitabku ini!