Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 49

Al-Qalam Ayat ke-49 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَوْلَآ اَنْ تَدَارَكَهٗ نِعْمَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ لَنُبِذَ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ مَذْمُوْمٌ ( القلم : ٤٩)

lawlā
لَّوْلَآ
If not
kalau tidak
an
أَن
that
karena
tadārakahu
تَدَٰرَكَهُۥ
overtook him
mendapatkannya/ia
niʿ'matun
نِعْمَةٌ
a Favor
nikmat
min
مِّن
from
dari
rabbihi
رَّبِّهِۦ
his Lord
Tuhannya
lanubidha
لَنُبِذَ
surely he would have been thrown
tentu ia dicampakkan
bil-ʿarāi
بِٱلْعَرَآءِ
onto (the) naked shore
tanah tandus/kosong
wahuwa
وَهُوَ
while he
dan ia
madhmūmun
مَذْمُومٌ
(was) blamed
tercela

Transliterasi Latin:

Lau lā an tadārakahụ ni'matum mir rabbihī lanubiża bil-'arā`i wa huwa mażmụm (QS. 68:49)

English Sahih:

If not that a favor [i.e., mercy] from his Lord overtook him, he would have been thrown onto the naked shore while he was censured. (QS. [68]Al-Qalam verse 49)

Arti / Terjemahan:

Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. (QS. Al-Qalam ayat 49)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sekiranya Nabi Yunus tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, yaitu di antaranya berupa petunjuk untuk bertobat pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela. Tetapi Tuhannya menerima tobatnya,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Setelah beberapa hari berada dalam perut ikan, Nabi Yunus dilimpahi rahmat oleh Allah dengan mewahyukan kepada ikan itu agar melontarkan Yunus ke daratan. Maka ikan itu pun melontarkan Yunus ke daratan. Ia jatuh di daratan yang tandus, sepi tidak ada air, tumbuh-tumbuhan, dan kayu-kayuan di sekitarnya. Badannya pun dalam keadaan sangat lemah dan sakit, karena penderitaan yang dialaminya selama berada dalam perut ikan, dan karena kesedihannya akibat sikap kaumnya yang menantang dakwahnya. Untuk melindunginya dari terik panas matahari dan kedinginan malam, Allah menumbuhkan di sampingnya semacam pohon labu (yaqthin). Dengan demikian, Nabi Yunus terlindungi dan juga dapat memakan buahnya sebagai penguat tubuhnya yang lemah, sebagaimana firman Allah:

Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. (as-saffat/37: 145-146)
Seandainya Allah tidak melimpahkan rahmat-Nya kepada Yunus, tentu ia akan tenggelam di lautan, atau hancur lumat di dalam perut ikan, atau mati kelaparan dan kekeringan di tengah-tengah padang yang tandus. Akan tetapi, Allah Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertobat dengan sebenar-benarnya, seperti yang dilakukan Nabi Yunus. Oleh karena itu, Allah melimpahkan rahmat kepadanya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat) tidak segera disusul oleh (nikmat) yakni rahmat (dari Rabbnya, benar-benar ia dicampakkan) dari perut ikan besar itu (ke tanah yang tandus) tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya (dalam keadaan tercela) akan tetapi Allah mengasihaninya sehingga ia dicampakkan tidak dalam keadaan tercela.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman:

Maka bersabarlah. (Al-Qalam: 48)

Hai Muhammad, dalam menghadapi gangguan kaummu terhadap dirimu dan sikap mereka yang mendustakanmu. Karena sesungguhnya Allah akan menetapkan kemenangan bagimu atas mereka dan menjadikan bagimu dan orang-orang yang mengikutimu kesudahan yang baik di dunia dan akhirat.

dan janganlah kamu seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan. (Al-Qalam: 48)

Yakni Zun Nun alias Yunus ibnu Mata (Matius) a.s. ketika pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah. Kemudian hal yang dilakukannya ialah menaiki kapal, dan ikan besar menelannya, lalu membawanya di kedalaman lautan yang gelap gulita, dan ia dapat mendengar tasbih laut berikut semua makhluk yang ada di dalamnya kepada Tuhan Yang Mahatinggi lagi Mahakuasa, yang semua apa yang ditakdirkan-Nya tidak dapat ditolak. Maka pada saat itulah Yunus mulai berseru di dalam kegelapannya, sebagaimana yang disebutkan melalui firman-Nya:

Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim (aniaya). (Al-Anbiya: 87)

Maka dalam firman berikutnya disebutkan:

Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikanlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Al-Anbiya: 88)

Dan firman Allah Swt.:

Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (Ash-Shaffat: 143-144)

Dalam surat ini disebutkan pula oleh firman-Nya:

ketika ia berdoa, sedangkan ia dalam keadaan marah (kepada kaumnya). (Al-Qalam: 48)

Ibnu Abbas, Mujahid, dan As-Saddi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan makzum ialah dalam keadaan duka cita.

Menurut Ata Al-Khurrasani dan Abu Malik, artinya dalam keadaan kesusahan.

Dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan bahwa ketika Yunus mengucapkan: tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. (Al-Anbiya: 87) Maka kalimat yang dibacanya keluar dan menangis di sekeliling' Arasy, lalu para malaikat berkata, "Ya Tuhan, ini adalah suara yang lemah, tetapi dikenal datang dari negeri yang terasing." Maka Allah Swt. berfirman, "Tidakkah kalian ketahui siapa dia?" Mereka menjawab, "Tidak." Allah Swt. berfirman, "Ini adalah suara Yunus." Mereka berkata, "Ya Tuhanku, hamba Engkau yang terus-menerus dinaikkan baginya amal saleh dan doa yang diperkenankan." Allah menjawab, "Benar." Mereka memohon, "Tidakkah Engkau mengasihaninya berdasarkan apa yang dia telah amalkan di masa senangnya, maka kami memohon agar Engkau menyelamatkannya dari musibahnya itu." Lalu Allah memerintahkan kepada ikan itu untuk mengeluarkannya, maka ikan itu mencampakkannya ke daratan. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:

Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang-orang yang saleh. (Al-Qalam: 50)

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Abu Wa'il, dari Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Tidak layak bagi seseorang mengatakan bahwa aku lebih baik daripada Yunus ibnu Mata.

Imam Bukhari meriwayatkannya melalui hadis Sufyan As Sauri, dan di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui hadis Abu Hurairah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kalau tidak segera mendapat nikmat Tuhan berupa penerimaan tobatnya, niscaya ia sudah dilemparkan dari perut hiu ke suatu padang luas dalam keadaan tersiksa karena kesalahannya.