Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 32
Al-Qalam Ayat ke-32 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
عَسٰى رَبُّنَآ اَنْ يُّبْدِلَنَا خَيْرًا مِّنْهَآ اِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا رَاغِبُوْنَ ( القلم : ٣٢)
- ʿasā
- عَسَىٰ
- Perhaps
- mudah-mudahan
- rabbunā
- رَبُّنَآ
- our Lord
- Tuhan kami
- an
- أَن
- [that]
- akan
- yub'dilanā
- يُبْدِلَنَا
- will substitute for us
- mengganti kami
- khayran
- خَيْرًا
- a better
- lebih baik
- min'hā
- مِّنْهَآ
- than it
- daripadanya
- innā
- إِنَّآ
- Indeed we
- sesungguhnya kami
- ilā
- إِلَىٰ
- to
- kepada
- rabbinā
- رَبِّنَا
- our Lord
- Tuhan kami
- rāghibūna
- رَٰغِبُونَ
- turn devoutly"
- orang-orang yang mengharap
Transliterasi Latin:
'asā rabbunā ay yubdilanā khairam min-hā innā ilā rabbinā rāgibụn(QS. 68:32)
English Sahih:
Perhaps our Lord will substitute for us [one] better than it. Indeed, we are toward our Lord desirous." (QS. [68]Al-Qalam verse 32)
Arti / Terjemahan:
Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita. (QS. Al-Qalam ayat 32)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah menyadari kekeliruannya, mereka pun berharap, Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan kebun atau apa saja yang lebih baik daripada kebun yang telah rusak ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dan karunia dari Tuhan kita.” Setelah selesai menguraikan kisah para pemilik kebun tersebut,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah saling menyalahkan, akhirnya mereka menyesali diri masing-masing. Mereka lalu menyadari bahwa tindakan dan sikap merekalah yang mengundang nasib yang demikian. Mereka berkata, "Sesungguhnya kamilah yang bersalah. Kami telah melanggar garis-garis yang telah ditetapkan Allah dengan tidak memberikan hak-hak fakir-miskin, yang ada pada harta kami. Mudah-mudahan Allah menganugerahkan kepada kami kebun yang lebih baik dari yang telah musnah ini. Kami benar-benar akan bertobat, tunduk, dan patuh menjalankan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah menganugerahkan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dunia dan kehidupan akhirat."
Menurut riwayat dari Mujahid, setelah mereka bertobat, maka Allah menganugerahkan kebun yang lebih baik dari kebun mereka yang musnah dan mengabulkan doa-doa mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Mudah-mudahan Rabb kita memberikan ganti kepada kita) dapat dibaca yubdilanaa dan yubaddilanaa (yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Rabb kita.") Supaya Dia menerima tobat kita dan mendatangkan kepada kita kebun yang lebih baik dari kebun kita yang dahulu. Menurut suatu riwayat disebutkan, bahwa setelah itu mereka diberi kebun yang lebih baik dari yang semula.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu; sesungguhnya kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita. (Al-Qalam: 32)
Menurut suatu pendapat, mereka menginginkan dengan kesadaran dan tobat mereka itu agar diberi ganti dengan kebun yang lebih baik di dunia ini. Dan menurut pendapat yang lain, mereka mengharapkan pahala dari Allah di negeri akhirat. Hanya Allah-lah Yang lebih Mengetahui.
Kemudian sebagian ulama Salaf menyebutkan bahwa mereka adalah penduduk negeri Yaman. Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa mereka dari suatu kota yang dikenal dengan nama Darwan, terletak enam mil dari kota Sana'. Menurut pendapat yang lainnya lagi, mereka adalah penduduk negeri Habsyah, dan bahwa bapak moyang mereka telah mewariskan kebun itu kepada mereka, dan mereka adalah dari golongan Ahli Kitab. Di masa lalu bapak moyang mereka mempunyai perjalanan hidup yang baik dalam mengolah kebunnya. Dari hasilnya mereka mengembalikan sebagiannya untuk pengolahan kebun itu sendiri sesuai dengan keperluannya, dan sebagian yang lainnya mereka simpan buat makan setahun anak-anak mereka, sedangkan sisanya mereka sedekahkan. Ketika bapak mereka meninggal dunia, lalu kebun itu diwarisi oleh anak-anaknya. Maka berkatalah anak-anaknya, "Sesungguhnya bapak kita dahulu bodoh, karena dia telah membelanjakan sebagian dari hasil kebun ini untuk kaum fakir miskin. Maka seandainya kita hentikan pembelanjaan itu, niscaya akan bertambah melimpahlah hasil yang kita peroleh nanti." Tatkala mereka bertekad untuk melaksanakan niatnya, maka dihukumlah mereka dengan kebalikan dari apa yang mereka perkirakan. Allah melenyapkan dari tangan mereka semua modal mereka, keuntungan dan sedekah yang biasanya dikeluarkan, semuanya ludes, tiada sesuatu pun yang tersisa bagi mereka.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Semoga Allah mengganti kebun kita dengan yang lebih baik. Sesungguhsnya hanya kepada Tuhan kita sajalah kita mengharap ampunan dan ganti."