Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 31
Al-Qalam Ayat ke-31 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالُوْا يٰوَيْلَنَآ اِنَّا كُنَّا طٰغِيْنَ ( القلم : ٣١)
- qālū
- قَالُوا۟
- They said
- mereka berkata
- yāwaylanā
- يَٰوَيْلَنَآ
- "O woe to us!
- betapa celakanya kami
- innā
- إِنَّا
- Indeed we
- sesungguhnya kami
- kunnā
- كُنَّا
- [we] were
- adalah kami
- ṭāghīna
- طَٰغِينَ
- transgressors
- orang-orang yang melampaui batas
Transliterasi Latin:
Qālụ yā wailanā innā kunnā ṭāgīn(QS. 68:31)
English Sahih:
They said, "O woe to us; indeed we were transgressors. (QS. [68]Al-Qalam verse 31)
Arti / Terjemahan:
Mereka berkata: "Aduhai celakalah kita; sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampaui batas". (QS. Al-Qalam ayat 31)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
kemudian mereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas yaitu dengan bersumpah tidak akan memberi hasil panen kepada fakir miskin.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah saling menyalahkan, akhirnya mereka menyesali diri masing-masing. Mereka lalu menyadari bahwa tindakan dan sikap merekalah yang mengundang nasib yang demikian. Mereka berkata, "Sesungguhnya kamilah yang bersalah. Kami telah melanggar garis-garis yang telah ditetapkan Allah dengan tidak memberikan hak-hak fakir-miskin, yang ada pada harta kami. Mudah-mudahan Allah menganugerahkan kepada kami kebun yang lebih baik dari yang telah musnah ini. Kami benar-benar akan bertobat, tunduk, dan patuh menjalankan perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah menganugerahkan yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan dunia dan kehidupan akhirat."
Menurut riwayat dari Mujahid, setelah mereka bertobat, maka Allah menganugerahkan kebun yang lebih baik dari kebun mereka yang musnah dan mengabulkan doa-doa mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Mereka berkata, "Aduhai) huruf ya di sini bermakna tanbih (celakalah kita) binasalah kita (sesungguhnya kita ini benar-benar orang-orang yang melampaui batas.)
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka mengucapkan, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” (Al-Qalam: 29)
Maka barulah mereka menunaikan ketaatan di saat tiada gunanya lagi upaya mereka, kini mereka menyesali perbuatan mereka di saat nasi telah menjadi bubur.
Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
"Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela. (Al-Qalam: 29-30)
Yaitu sebagian dari mereka mencela sebagian yang lain atas sikap mereka yang bersikeras tidak mau memberi kaum fakir miskin dari hasil panen mereka. Maka tiadalah jawaban sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain kecuali mengakui kesalahan dan dosa mereka sendiri.
Mereka berkata, "Aduhai, celakalah kita, sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampui batas." (Al-Qalam: 31)
Yakni kami benar telah berbuat kesalahan, berbuat aniaya, dan melampaui batas sehingga kita tertimpa musibah ini.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Masing-masing dari mereka berhadap-hadapan saling mencela dan berkata, "Celaka! Sesungguhnya kezaliman kita telah melampaui batas berlebihan.