Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 29
Al-Qalam Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ ( القلم : ٢٩)
- qālū
- قَالُوا۟
- They said
- mereka berkata
- sub'ḥāna
- سُبْحَٰنَ
- "Glory be
- Maha Suci
- rabbinā
- رَبِّنَآ
- (to) our Lord!
- Tuhan Kami
- innā
- إِنَّا
- Indeed we
- sesungguhnya Kami
- kunnā
- كُنَّا
- [we] were
- adalah Kami
- ẓālimīna
- ظَٰلِمِينَ
- wrongdoers"
- orang-orang yang zalim
Transliterasi Latin:
Qālụ sub-ḥāna rabbinā innā kunnā ẓālimīn(QS. 68:29)
English Sahih:
They said, "Exalted is our Lord! Indeed, we were wrongdoers." (QS. [68]Al-Qalam verse 29)
Arti / Terjemahan:
Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim". (QS. Al-Qalam ayat 29)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
karena itu mereka mengucapkan,”Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim dengan rencana buruk tersebut, semestinya kami bersyukur dengan berbagi kepada fakir miskin atas hasil kebun kami.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Mereka mengakui kesalahan dan kekhilafan mereka dengan menyatakan bahwa Allah membinasakan kebun itu bukan karena kezaliman-Nya terhadap mereka, tetapi karena mereka sendiri yang telah menganiaya diri sendiri dengan tidak memberikan hak fakir dan miskin.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Mereka mengucapkan, "Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.") Karena kami telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari haknya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka mengucapkan, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” (Al-Qalam: 29)
Maka barulah mereka menunaikan ketaatan di saat tiada gunanya lagi upaya mereka, kini mereka menyesali perbuatan mereka di saat nasi telah menjadi bubur.
Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
"Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.” Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela. (Al-Qalam: 29-30)
Yaitu sebagian dari mereka mencela sebagian yang lain atas sikap mereka yang bersikeras tidak mau memberi kaum fakir miskin dari hasil panen mereka. Maka tiadalah jawaban sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain kecuali mengakui kesalahan dan dosa mereka sendiri.
Mereka berkata, "Aduhai, celakalah kita, sesungguhnya kita ini adalah orang-orang yang melampui batas." (Al-Qalam: 31)
Yakni kami benar telah berbuat kesalahan, berbuat aniaya, dan melampaui batas sehingga kita tertimpa musibah ini.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Setelah sadar, mereka berkata, "Mahasuci Allah dari anggapan kita bahwa Dia telah menzalimi kita dengan musibah ini. Sesungguhnya kitalah yang telah berbuat zalim karena niat buruk kita."