Al-Qur'an Surat Al-Qalam Ayat 28
Al-Qalam Ayat ke-28 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ ( القلم : ٢٨)
- qāla
- قَالَ
- Said
- berkata
- awsaṭuhum
- أَوْسَطُهُمْ
- (the) most moderate of them
- paling baik antara mereka
- alam
- أَلَمْ
- "Did not
- tidakkah
- aqul
- أَقُل
- I tell
- aku katakan
- lakum
- لَّكُمْ
- you
- bagi kalian
- lawlā
- لَوْلَا
- Why not
- mengapa tidak
- tusabbiḥūna
- تُسَبِّحُونَ
- you glorify (Allah)
- kamu bertasbih
Transliterasi Latin:
Qāla ausaṭuhum a lam aqul lakum lau lā tusabbiḥụn(QS. 68:28)
English Sahih:
The most moderate of them said, "Did I not say to you, 'Why do you not exalt [Allah]?'" (QS. [68]Al-Qalam verse 28)
Arti / Terjemahan:
Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?" (QS. Al-Qalam ayat 28)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Setelah melihat kenyataan tersebut, berkatalah salah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu bahwa rencana kamu itu sungguh buruk, semestinya kamu merencanakan hal yang baik lagi terpuji, tapi mengapa kamu malah tidak bertasbih kepada Tuhanmu dengan mengucapkan 'lnsya Allah'? Rupanya ketika itu para pemilik kebun tersebut sadar,
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Salah seorang di antara mereka yang pernah memperingatkan mereka sebelumnya berkata, "Bukankah telah aku anjurkan sebelum ini agar kita semua melakukan yang biasa dilakukan bapak kita dahulu, yaitu selalu bertasbih kepada Tuhan dan mensucikan-Nya, selalu mensyukuri setiap nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita dengan memberikan sebagian dari hasilnya kepada yang berhak menerima, dan selalu berdoa kepada-Nya agar kita selalu dilimpahi berkah dan karunia-Nya. Akan tetapi, kamu sekalian tidak mengacuhkan sedikit pun anjuranku itu."
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka) yaitu orang yang terbaik di antara mereka ("Bukankah aku mengatakan kepada kalian, mengapa tidak) kenapa tidak (kalian bertasbih?") kepada Allah seraya bertobat kepada-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan). (Al-Qalam: 26)
Ketika mereka sampai di kebun mereka dan telah menyaksikannya dengan mata kepala mereka sendiri dalam keadaan seperti -apa yang telah digambarkan oleh Allah Swt. sebelumnya. Yaitu kebun yang tadinya tampak hijau, subur, lagi banyak buah-buahannya, kini telah menjadi hitam legam seperti malam yang gelap gulita, tiada sesuatu pun yang dapat diambil manfaatnya dari kebun itu. Maka mereka berkeyakinan bahwa jalan yang mereka tempuh itu sesat, dan bukan jalan menuju kebun mereka. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan) (Al-Qalam: 26)
Yakni kita telah menempuh jalan yang keliru, bukan menempuh jalan yang menuju ke arah kebun kita. Demikianlah menurut Ibnu Abbas dan lain-lainnya. Kemudian mereka menyadari akan kekeliruan dugaan mereka dan mereka merasa yakin bahwa itu adalah kebun mereka sendiri. Karena itulah mereka mengatakan:
bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya).(Al-Qalam: 27)
bahkan memang inilah kebun kita, tetapi kita tidak beruntung dan tidak mendapatkan hasil apa pun darinya.
Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka. (Al-Qalam: 28)
Ibnu Abbas, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Ikrimah, Muhammad ibnu Ka'b, Ar-Rabi' ibnu Anas, Ad-Dahhak, dan Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah seorang yang paling bijaksana dan paling baik dari mereka.
Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)? (Al-Qalam: 28)
Mujahid, As-Saddi, dan Ibnu Juraij mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu)? (Al-Qalam: 28) Yakni mengapa kalian tidak mengucapkan insya Allah sebelumnya?
As-Saddi mengatakan bahwa istisna mereka di masa itu berupa tasbih.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang dimaksud ialah ucapan seseorang insya Allah.
Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah seseorang yang paling bijaksana dari mereka mengatakan, "Mengapa kalian tidak bertasbih kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang telah Dia limpahkan dan Dia berikan kepada kalian?"
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Salah seorang dari mereka, yang paling bijak dan paling baik, mencela mereka seraya berkata, "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian ketika kalian saling berpesan untuk melarang orang-orang miskin, 'Apakah kalian tidak ingat Allah sehingga kalian mengubah niat tersebut'?"