Al-Qur'an Surat Al-Munafiqun Ayat 2
Al-Munafiqun Ayat ke-2 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
اِتَّخَذُوْٓا اَيْمَانَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّهُمْ سَاۤءَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ( المنٰفقون : ٢)
- ittakhadhū
- ٱتَّخَذُوٓا۟
- They take
- mereka mengambil/menjadikan
- aymānahum
- أَيْمَٰنَهُمْ
- their oaths
- sumpah mereka
- junnatan
- جُنَّةً
- (as) a cover
- tameng/perisai
- faṣaddū
- فَصَدُّوا۟
- so they turn away
- lalu mereka menghalangi
- ʿan
- عَن
- from
- dari
- sabīli
- سَبِيلِ
- (the) Way
- jalan
- l-lahi
- ٱللَّهِۚ
- (of) Allah
- Allah
- innahum
- إِنَّهُمْ
- Indeed
- sesungguhnya mereka
- sāa
- سَآءَ
- evil is
- amat buruk
- mā
- مَا
- what
- apa
- kānū
- كَانُوا۟
- they used (to)
- mereka adalah
- yaʿmalūna
- يَعْمَلُونَ
- do
- mereka kerjakan
Transliterasi Latin:
Ittakhażū aimānahum junnatan fa ṣaddụ 'an sabīlillāh, innahum sā`a mā kānụ ya'malụn(QS. 63:2)
English Sahih:
They have taken their oaths as a cover, so they averted [people] from the way of Allah. Indeed, it was evil that they were doing. (QS. [63]Al-Munafiqun verse 2)
Arti / Terjemahan:
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Munafiqun ayat 2)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini menjelaskan salah satu sifat orang munafik. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka di hadapan Nabi dan orang-orang beriman sebagai perisai, yaitu mereka mengaku beriman hanya untuk menjaga agar diri mereka tidak dibunuh atau ditawan dan harta mereka tidak dirampas, ketika terjadi perang antara orang-orang Islam dengan orang-orang kafir. Setelah keadaan aman, lalu mereka menghalang-halangi masyarakat dari jalan Allah, yaitu dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Sungguh, betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan, pura-pura beriman untuk menyelamatkan diri, tetapi berusaha menghalangi masyarakat agar tidak beriman.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa dalam menguatkan pengakuannya yang palsu itu, orang-orang munafik itu berani bersumpah, tetapi hal itu hanya sebagai perisai untuk menyelamatkan diri dari hukuman bunuh, penahanan, atau pengambilan harta benda mereka sebagai ganimah, sebagaimana hukuman yang dijatuhkan kepada orang-orang kafir. Qatadah berkata, "Setiap akan dijatuhi hukuman terhadap orang-orang munafik atas perbuatannya, mereka mengemukakan sumpah palsu untuk menyelamatkan jiwa, darah, dan harta benda mereka." Tindakan mereka tidak terbatas dengan hal itu saja. Mereka juga menghalang-halangi manusia untuk masuk dan menganut agama Islam.
Ayat ini ditutup dengan satu ketegasan bahwa perbuatan orang-orang munafik itu adalah perbuatan yang paling jahat. Mereka lebih suka memilih kekafiran daripada iman, dan menampakkan apa yang berbeda dalam hatinya. Di dunia mereka akan kecewa dan di akhirat akan menyesal. Mereka akan dihina di depan khalayak ramai dengan menyatakan kemunafikan mereka kepada orang-orang mukmin di dunia ini. Sedangkan di akhirat, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Jahanam. Sejalan dengan ayat ini firman Allah:
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka. (an-Nisa'/4: 145)
Firman Allah:
Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal. (at-Taubah/9: 68)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai) maksudnya untuk melindungi harta benda mereka dan jiwa mereka (lalu mereka menghalangi) melalui sumpah itu (jalan Allah) artinya mereka menghalangi manusia untuk berjihad melawan mereka. (Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan).
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. (Al-Munafiqun: 2)
Artinya, mereka melindungi diri mereka dengan sumpah yang palsu lagi berdosa agar lawan bicara mereka percaya kepada apa yang .mereka katakan, dan teperdayalah oleh mereka orang-orang yang tidak mengetahui hakikat perkara mereka, sehingga menyangka mereka sebagai orang-orang Islam. Adakalanya mereka dijadikan panutan dalam perbuatannya, dan ucapannya dibenarkan, padahal sesungguhnya keadaan mereka dalam batinnya sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Islam dan para pemeluknya. Dengan demikian, maka sikap mereka yang demikian itu menimpakan kemudaratan yang besar kepada kebanyakan orang. Untuk itulah maka disebutkan oleh firman Allah Swt.:
lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Munafiqun: 2)
Karena itulah maka Ad-Dahhak ibnu Muzahim membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
Mereka itu menjadikan iman mereka sebagai perisai. (Al-Munafiqun: 2)
dengan membaca aimanahum menjadi Imanahum, yakni pembenaran yang mereka lahirkan dijadikan oleh mereka sebagai perisai untuk melindungi diri agar jangan dibunuh. Tetapi jumhur ulama membacanya aimanahum bentuk jamak dari yamin.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Mereka menjadikan sumpah palsu mereka sebagai perisai yang menjaga mereka dari hukuman. Dengan begitu, mereka telah menghalangi diri mereka dari jalan Allah yang lurus. Kemunafikan dan sumpah palsu yang selalu mereka lakukan itu sungguh amat buruk.