Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Munafiqun Ayat 3

Al-Munafiqun Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا فَطُبِعَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُوْنَ ( المنٰفقون : ٣)

dhālika
ذَٰلِكَ
That
demikian itu
bi-annahum
بِأَنَّهُمْ
(is) because
karena sesungguhnya mereka
āmanū
ءَامَنُوا۟
they believed
mereka beriman
thumma
ثُمَّ
then
kamudian
kafarū
كَفَرُوا۟
they disbelieved;
kafir/ingkar
faṭubiʿa
فَطُبِعَ
so were sealed
lalu dikunci mati
ʿalā
عَلَىٰ
[upon]
atas
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
their hearts
hati-hati mereka
fahum
فَهُمْ
so they
maka mereka
لَا
(do) not
tidak
yafqahūna
يَفْقَهُونَ
understand
mengerti

Transliterasi Latin:

żālika bi`annahum āmanụ ṡumma kafarụ fa ṭubi'a 'alā qulụbihim fa hum lā yafqahụn (QS. 63:3)

English Sahih:

That is because they believed, and then they disbelieved; so their hearts were sealed over, and they do not understand. (QS. [63]Al-Munafiqun verse 3)

Arti / Terjemahan:

Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (QS. Al-Munafiqun ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Orang-orang munafik melakukan perbuatan keji yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah mengaku beriman secara lisan, kemudian menjadi kafir, karena iman mereka hanya di mulut; maka hati mereka dikunci oleh diri mereka sendiri sehingga mereka tidak dapat mengerti pentingnya iman dan iman pun tidak akan pernah masuk ke dalam hati mereka karena terkunci.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa perbuatan jahat dan hina orang-orang munafik itu adalah karena mereka itu menampakkan iman pada lahiriahnya, kemudian mereka kafir dan ingkar dalam batinnya. Mereka itu tadinya memang beriman, lalu mereka kafir dan menyembunyikan kekafirannya yang menyebabkan hati mereka dikunci mati sehingga tidak dapat lagi memahami dan mengetahui mana yang baik, mana yang buruk, dan sebagainya. Akhirnya mereka itu tidak ada bedanya dengan orang-orang yang bisu, tuli, dan buta, sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:

Dan perumpamaan bagi (penyeru) orang yang kafir adalah seperti (penggembala) yang meneriaki (binatang) yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. (Mereka) tuli, bisu, dan buta, maka mereka tidak mengerti. (al-Baqarah/2: 171)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yang demikian itu) yakni pekerjaan mereka yang buruk itu (adalah karena sesungguhnya mereka telah beriman) mulutnya (kemudian menjadi kafir) hatinya. Artinya, mereka masih tetap dalam kekafirannya, (lalu dikunci matilah) dikuncilah (hati mereka) dengan kekafiran (karena itu mereka tidak dapat mengerti) tentang iman yang sesungguhnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi), lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (Al-Munafiqun: 3)

Yakni sesungguhnya ditetapkan atas mereka kemunafikan tiada lain karena mereka menanggalkan keimanan mereka dan mengenakan kembali kekufurannya dan mengganti hidayah dengan kesesatan.

lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti. (Al-Munafiqun: 3) .

Artinya, petunjuk tidak akan dapat sampai ke dalam hati mereka, dan tiada kebaikan yang dapat menggugahnya, maka hati mereka tidak dapat mengerti dan tidak dapat memperoleh hidayah.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kemunafikan dan sumpah palsu yang terus mereka lakukan itu disebabkan oleh karena mereka hanya menyatakan keimanan melalui lisan, sedang hati mereka tetap kafir. Maka kekafiran itu mengunci kalbu mereka sehingga tidak mengerti apa yang dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah.