Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Jumu'ah Ayat 5

Al-Jumu'ah Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ( الجمعة : ٥)

mathalu
مَثَلُ
(The) likeness
perumpamaan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
(of) those who
orang-orang yang
ḥummilū
حُمِّلُوا۟
were entrusted
(mereka) dipikulkan
l-tawrāta
ٱلتَّوْرَىٰةَ
(with) the Taurat
taurat
thumma
ثُمَّ
then
kemudian
lam
لَمْ
not
tidak
yaḥmilūhā
يَحْمِلُوهَا
they bore it
mereka memikulnya
kamathali
كَمَثَلِ
(is) like
seperti
l-ḥimāri
ٱلْحِمَارِ
the donkey
keledai
yaḥmilu
يَحْمِلُ
who carries
memikul/membawa
asfāran
أَسْفَارًۢاۚ
books
kitab yang tebal
bi'sa
بِئْسَ
Wretched is
sangat buruk
mathalu
مَثَلُ
(the) example
perumpamaan
l-qawmi
ٱلْقَوْمِ
(of) the people
kaum
alladhīna
ٱلَّذِينَ
who
orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
deny
(mereka) mendustakan
biāyāti
بِـَٔايَٰتِ
(the) Signs
pada ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِۚ
(of) Allah
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
And Allah
dan Allah
لَا
(does) not
tidak
yahdī
يَهْدِى
guide
memberi petunjuk
l-qawma
ٱلْقَوْمَ
the people
kaum
l-ẓālimīna
ٱلظَّٰلِمِينَ
the wrongdoers
orang-orang yang zalim

Transliterasi Latin:

Maṡalullażīna ḥummilut-taurāta ṡumma lam yaḥmilụhā kamaṡalil-ḥimāri yaḥmilu asfārā, bi`sa maṡalul-qaumillażīna każżabụ bi`āyātillāh, wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn (QS. 62:5)

English Sahih:

The example of those who were entrusted with the Torah and then did not take it on is like that of a donkey who carries volumes [of books]. Wretched is the example of the people who deny the signs of Allah. And Allah does not guide the wrongdoing people. (QS. [62]Al-Jumu'ah verse 5)

Arti / Terjemahan:

Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. Al-Jumu'ah ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Allah mengecam manusia yang mendapat karunia-Nya menjadi ahli agama, tetapi tidak mengamalkannya. Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, menjadi ulama dan bertugas membimbing manusia beragama, kemudian mereka tidak membawanya, tidak mengamalkan agama dan tidak menjadikan dirinya teladan bagi umat adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal, dirinya dibebani oleh pengetahuan agama, tetapi pengetahuan agama itu tidak membawa kebaikan apa pun bagi dirinya. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak akan pernah memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yang membiarkan dirinya gelap, padahal mereka memegang lampu.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Pada ayat ini Allah menyatakan kemurkaan-Nya kepada orang-orang Yahudi yang telah diturunkan kepada mereka kitab Taurat untuk diamalkan, tetapi mereka tidak melaksanakan isinya. Mereka itu tidak ada bedanya dengan keledai yang memikul kitab yang banyak, tetapi tidak mengetahui apa yang dipikulnya itu. Bahkan mereka lebih bodoh lagi dari keledai, karena keledai itu memang tidak mempunyai akal untuk memahaminya, sedangkan mereka itu mempunyai akal, tetapi tidak dipergunakan. Di sisi lain, ketika menggunakan akal, mereka menggunakannya untuk menyelewengkan Taurat dengan mengurangi, menambah, mengubah, atau menakwilkannya kepada arti yang mereka inginkan. Keadaan mereka itu digambarkan dalam ayat ini, sebagai berikut:

Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (al-A'raf/7: 179)

Alangkah buruknya perumpamaan yang diberikan kepada mereka. Itu tidak lain karena mereka mendustakan ayat-ayat Allah yang dibawa oleh rasul mereka. Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zalim terhadap dirinya sendiri, yang bergelimang dosa sehingga matanya tidak dapat melihat cahaya kebenaran. Hatinya merana tidak dapat merasakan hal-hal yang benar, bahkan dia berada dalam kegelapan yang menyebabkannya tidak dapat melihat jalan sampai kepada sasaran.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya kitab Taurat) mereka yang dibebani untuk mengamalkannya (kemudian mereka tidak memikulnya) tidak mengamalkannya, antara lain, mereka tidak beriman kepada perkara yang menyangkut sifat-sifat Nabi saw. sebagai nabi yang akan datang padahal telah terkandung di dalamnya. Mereka itu (adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab) yang dimaksud dengan sifir-sifir adalah kitab-kitab, dalam arti kata keledai itu tidak dapat memanfaatkannya. (Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah) yang membenarkan Nabi saw. Sedangkan subjek yang dicelanya tidak disebutkan, lengkapnya, seburuk-buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah adalah perumpamaan ini. (Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang lalim) yaitu kaum yang kafir.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Allah Swt. berfirman, mencela orang-orang Yahudi yang telah diberi kitab Taurat dan telah Dia bebankan kepada mereka kitab Taurat itu untuk diamalkan. Kemudian mereka tidak mengamalkannya, perumpamaan mereka dalam hal ini sama dengan keledai yang dipikulkan di atas punggungnya kitab-kitab yangtebal. Makna yang dimaksud ialah keledai itu tidak dapat memahami kitab-kitab yang dipikulnya dan tidak mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, karena keledai hanya bisa memikulnya saja tanpa dapat membedakan muatan apa yang dibawanya.

Demikian pula halnya dengan mereka yang telah diberi Al-Kitab, mereka hanya dapat menghafalnya secara harfiyah, tetapi tidak memahaminya dan tidak pula rfiengamalkan pesan-pesan dan perintah-perintah serta larangan-larangan yang terkandung di dalamnya. Bahkan mereka menakwilkannya dengan takwilan yang menyimpang dan menggantinya dengan yang lain. Keadaan mereka jauh lebih buruk daripada keledai, karena keledai adalah hewan yang tidak berakal, sedangkan mereka adalah makhluk yang berakal, tetapi tidak menggunakannya. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:

Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebihsesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al-A'raf: 179)

Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:

Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (Al-Jumu'ah: 5)

Imam Ahmad rahimahullah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, dari Mujalid, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu Abbas yang telah mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang berbicara pada hari Jumat, padahal imam sedang berkhotbah, maka perumpamaannya sama dengan keledai yang memikul kitab-kitab yang tebal. Dan orang yang berkata kepadanya, "Diamlah!" Maka tiada (pahala) Jumat baginya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Perumpamaan orang-orang Yahudi yang mengetahui Tawrât dan mendapat beban untuk mengamalkannya kemudian tidak melakukannya adalah seperti keledai yang membawa banyak buku tetapi tidak mengerti isinya. Alangkah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak berkenan memberi petunjuk kepada orang-orang yang selalu berbuat zalim.