Al-Qur'an Surat Al-Hasyr Ayat 15
Al-Hasyr Ayat ke-15 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
كَمَثَلِ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَرِيْبًا ذَاقُوْا وَبَالَ اَمْرِهِمْۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۚ ( الحشر : ١٥)
- kamathali
- كَمَثَلِ
- Like (the) example
- seperti/perumpamaan
- alladhīna
- ٱلَّذِينَ
- (of) those
- orang-orang yang
- min
- مِن
- from
- dari
- qablihim
- قَبْلِهِمْ
- before them
- sebelum mereka
- qarīban
- قَرِيبًاۖ
- shortly
- dekat/belum lama
- dhāqū
- ذَاقُوا۟
- they tasted
- mereka merasakan
- wabāla
- وَبَالَ
- (the) evil result
- kejahatan/akibat buruk
- amrihim
- أَمْرِهِمْ
- (of) their affair
- urusan/perbuatan mereka
- walahum
- وَلَهُمْ
- and for them
- dan bagi mereka
- ʿadhābun
- عَذَابٌ
- (is) a punishment
- azab
- alīmun
- أَلِيمٌ
- painful
- pedih
Transliterasi Latin:
Kamaṡalillażīna ming qablihim qarīban żāqụ wa bāla amrihim, wa lahum 'ażābun alīm(QS. 59:15)
English Sahih:
[Theirs is] like the example of those shortly before them: they tasted the bad consequence of their affair, and they will have a painful punishment. (QS. [59]Al-Hashr verse 15)
Arti / Terjemahan:
(Mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih. (QS. Al-Hasyr ayat 15)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Pada awal surah ini dijelaskan bahwa Bani Qainuqa‘ diusir dari Madinah pada hari Sabtu bulan Syawal, 20 bulan setelah Nabi hijrah, karena mengkhianati perjanjian damai, menganiaya dan membunuh kaum muslim serta mengganggu keamanan kota Madinah. Melalui ayat ini Allah menjelaskan nasib Bani Nadir di Madinah seperti nasib orang-orang yang sebelum mereka, Bani Qainuqa‘, diusir dari Madinah karena merencanakan pembunuhan Rasulullah. Peristiwa ini terjadi belum lama berselang, tidak lama setelah Perang Badar. Rasulullah mengepung benteng tempat mereka bersembunyi; menebang pohon kurma yang berada di dekat benteng dan membakarnya sehingga mereka terpaksa keluar dari benteng tersebut dan diusir dari Madinah. Dengan demikian, mereka telah merasakan akibat buruk perbuatan mereka mengkhianati perjanjian damai disebabkan perbuatan mereka sendiri, merencanakan pembunuhan Rasulullah. Dan di akhirat, mereka akan mendapat azab yang pedih, kekal selama-lamanya di dalam neraka.16. Bujukan orang-orang munafik kepada Bani Nadir untuk bekerja sama melawan kaum muslim dan berjanji akan menolong Bani Nadir, jika diserang dan diusir seperti bujukan setan ketika ia berkata kepada manusia dengan meyakinkan, “Kafirlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya!” Kemudian ketika manusia itu mengikuti bujukan setan menjadi kafir kepada Allah dan Rasul-Nya, ia, setan itu, berkata kepada orang-orang yang sudah berhasil dijerumuskan, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, kamu sendiri yang harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu di hadapan Allah di akhirat, karena sesungguhnya aku sendiri sebenarnya takut kepada Allah, terutama saat diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah, Tuhan seluruh alam.”
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa keadaan orang-orang Yahudi Bani Nadhir itu sama halnya dengan orang-orang Yahudi Bani Qainuqa' yang juga berdomisili di sekitar kota Medinah. Karena tindakan Bani Qainuqa' serupa dengan tindakan Bani Nadhir, maka mereka diperangi oleh Rasulullah saw pada hari Sabtu bulan Syawal, 20 bulan setelah Nabi hijrah. Akhirnya mereka diusir dari Medinah ke suatu tempat bernama Adhri'at di negeri Syam. Bani Qainuqa' telah merasakan akibat buruk dari perbuatan mereka. Jarak waktu antara kedua kejadian itu tidak lama, hanya dua tahun. Jadi peristiwa Bani Nadhir terjadi pada tahun keempat hijrah.
Semestinya peristiwa pengusiran Bani Qainuqa' menjadi pelajaran bagi Bani Nadhir ketika mengadakan hubungan dengan kaum Muslimin di Medinah. Seandainya mereka melaksanakan ketentuan yang disepakati dalam perjanjian damai yang telah mereka tetapkan bersama Rasulullah saw, mereka akan hidup damai dan tenteram di bawah pemerintahan Rasulullah saw. Tetapi mereka melanggar perjanjian damai itu, sehingga mereka mengalami nasib yang sama dengan Bani Qainuqa'.
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa kaum Muslimin diperintahkan bersikap baik kepada orang-orang yang bukan Islam, selama orang-orang yang bukan Islam itu bersikap baik kepada mereka. Sikap baik itu adalah cermin dari keinginan hati, kemudian terwujud dalam perbuatan dan tindakan, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Keinginan hati itu terbaca pula pada air muka seseorang dalam pergaulannya. Seandainya orang-orang yang bukan Muslim tidak bersikap baik, seperti yang dilakukan Bani Qainuqa' dan Bani Nadhir, adalah wajar apabila kaum Muslimin melakukan tindakan yang setimpal untuk mengimbangi tindakan-tindakan mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
Perumpamaan mereka dalam hal tidak mau beriman (seperti orang-orang yang belum lama sebelum mereka) yakni sebagaimana orang-orang musyrik yang terlibat dalam perang Badar (yang telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka) sebagai hukuman-Nya di dunia, yaitu mereka mati terbunuh dan hukuman-hukuman yang lainnya yang mereka rasakan (dan bagi mereka azab yang pedih) siksaan yang menyakitkan kelak di akhirat.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
(Mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka dan bagi mereka azab yang pedih. (Al-Hasyr: 15)
Mujahid, As-Saddi, dan Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah seperti apa yang dialami oleh orang-orang Quraisy dalam Perang Badar.
Ibnu Abbas mengatakan seperti orang-orang yang sebelum mereka, yakni orang-orang Yahudi Bani Qainuqa'. Hal yang sama telah dikatakan oleh Qatadah dan Muhammad ibnu Ishaq. Pendapat inilah yang lebih mendekati kebenaran karena orang-orang Yahudi Bani Qainuqa' telah diusir oleh Rasulullah Saw. sebelum itu.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Perumpamaan Banû Nadlîr adalah seperti orang-orang kafir yang hidup tidak lama sebelum mereka. Di dunia, mereka telah merasakan akibat kekafiran dan pelanggaran janji, dan di akhirat kelak mereka akan mendapatkan siksa yang pedih.