Al-Qur'an Surat Al-Hadid Ayat 24
Al-Hadid Ayat ke-24 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ ۗوَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ( الحديد : ٢٤)
- alladhīna
- ٱلَّذِينَ
- Those who
- orang-orang yang
- yabkhalūna
- يَبْخَلُونَ
- are stingy
- (mereka) kikir
- wayamurūna
- وَيَأْمُرُونَ
- and enjoin
- dan mereka menyuruh
- l-nāsa
- ٱلنَّاسَ
- (on) the people
- manusia
- bil-bukh'li
- بِٱلْبُخْلِۗ
- stinginess
- dengan berbuat kikir
- waman
- وَمَن
- And whoever
- dan barang siapa
- yatawalla
- يَتَوَلَّ
- turns away
- berpaling
- fa-inna
- فَإِنَّ
- then indeed
- maka sesungguhnya
- l-laha
- ٱللَّهَ
- Allah
- Allah
- huwa
- هُوَ
- He
- Dia
- l-ghaniyu
- ٱلْغَنِىُّ
- (is) Free of need
- Maha Kaya
- l-ḥamīdu
- ٱلْحَمِيدُ
- the Praiseworthy
- Maha Terpuji
Transliterasi Latin:
Allażīna yabkhalụna wa ya`murụnan-nāsa bil-bukhl, wa may yatawalla fa innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīd(QS. 57:24)
English Sahih:
[Those] who are stingy and enjoin upon people stinginess. And whoever turns away – then indeed, Allah is the Free of need, the Praiseworthy. (QS. [57]Al-Hadid verse 24)
Arti / Terjemahan:
(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS. Al-Hadid ayat 24)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Allah tidak menyukai orang sombong dan membanggakan diri, yaitu orang-orang yang kikir, yang enggan menginfakkan sebagian hartanya di jalan Allah, dan menyuruh orang lain berbuat kikir pula. Barang siapa berpaling dari perintah Allah dan mengingkari ajaran-Nya, maka sesungguhnya Allah, Dia Mahakaya dan tidak memerlukan sesuatu, Maha Terpuji dengan segala sifat kebaikan-Nya.25. Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat manusia dengan bukti-bukti yang nyata, dan Kami turunkan bersama mereka kitab sebagai pedoman hidup, dan Kami turunkan pula neraca sebagai ukuran keadilan agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi sebagai kelengkapan hidup yang mempunyai kekuatan, hebat, dan banyak manfaat bagi manusia, dan Kami ciptakan semua itu agar Allah mengetahui siapa yang menolong agama-Nya dan rasul-rasul-Nya dalam berdakwah, walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat terhadap segala sesuatu, Mahaperkasa menghadapi semua yang mengingkari-Nya.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Orang-orang yang mempunyai sifat sombong dan angkuh adalah orang yang bila memperoleh suatu nikmat, kesenangan atau harta, maka ia berpendapat bahwa semuanya itu diperolehnya semata-mata karena kesanggupan dan kepandaiannya sendiri. Karena berusaha, maka ia memperolehnya, bukan karena pertolongan dan anugerah Allah kepadanya. Kemudian setan membisik-bisikkan ketelinganya bahwa ia adalah orang-orang yang kuat dan mampu, tidak memerlukan pertolongan orang lain. Karena yakin akan kemampuan dirinya itu, ia merasa tidak mengindahkan orang lain dan memberi orang lain. Jika ia memberi dan mengindahkan orang lain ia akan menjadi miskin. Keyakinan itu disampaikan pula kepada orang lain dan menganjurkan orang lain berkeyakinan sepertinya pula, yaitu berlaku kikir agar tidak menjadi miskin. Pada ayat ini ditegaskan bahwa orang yang mempunyai sifat-sifat seperti di atas adalah orang-orang yang berpaling dari perintahperintah Allah. Allah memerintahkan agar manusia bersifat rendah hati, suka menolong sesamanya, membantu fakir miskin, berinfak di jalan Allah dan sebagainya, tetapi mereka menganjurkan dan berbuat sebaliknya. Allah menyatakan bahwa sikap dan tindakan mereka yang demikian itu tidak akan merugikan Allah sedikit pun, melainkan akan merugikan diri mereka sendiri, karena Allah tidak memerlukan sedikit pun harta dan pemberian mereka, tetapi merekalah yang memerlukannya. Allah Maha Terpuji karena Dialah yang melimpahkan nikmat kepada seluruh makhluk-Nya. Ayat lain yang sama artinya dengan ayat ini, ialah: Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan sungguh, Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah. Tetapi jika kamu ingkar, maka (ketahuilah), milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan Allah Mahakaya, Maha Terpuji. (an-Nisa'/4: 131)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Orang-orang yang kikir) tidak mau menunaikan apa yang telah diwajibkan atas mereka (dan menyuruh manusia berbuat kikir) supaya jangan menunaikan kewajiban itu, maka bagi mereka ancaman yang keras dari Allah. (Dan barang siapa yang berpaling) dari menunaikan apa yang telah diwajibkan atasnya (maka sesungguhnya Allah Dialah) lafal huwa adalah dhamir fashl, sedangkan menurut suatu qiraat tanpa memakainya (Yang Maha Kaya) artinya tidak membutuhkan orang lain (lagi Maha Terpuji) terhadap kekasih-kekasih-Nya.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. (Al-Hadid: 24)
Yakni gemar mengerjakan hal yang mungkar dan menganjurkan kepada orang lain untuk melakukannya.
Dan barang siapa yang berpaling. (Al-Hadid: 24)
Yaitu berpaling dari perintah Allah dan jalan ketaatan kepada-Nya.
maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Al-Hadid: 24)
Semakna dengan apa yang dikatakan oleh Musa a.s. yang disitir oleh firman-Nya:
Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 8)
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Yaitu orang-orang yang enggan menafkahkan hartanya di jalan Allah dan menganjurkan orang lain untuk berbuat seperti itu--dengan cara memberikan gambaran kepada mereka bahwa hal itu adalah baik. Barangsiapa menolak untuk patuh kepada kepada Allah, sesungguhnya Allah sama sekali tidak membutuhkan hal itu. Allah berhak mendapatkan pujian dan sanjungan karena diri-Nya sendiri.