Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 85

Al-Waqi'ah Ayat ke-85 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلٰكِنْ لَّا تُبْصِرُوْنَ ( الواقعة : ٨٥)

wanaḥnu
وَنَحْنُ
And We
dan Kami
aqrabu
أَقْرَبُ
(are) nearer
lebih dekat
ilayhi
إِلَيْهِ
to him
kepadanya
minkum
مِنكُمْ
than you
dari pada kamu
walākin
وَلَٰكِن
but
tetapi
لَّا
you (do) not see
tidak
tub'ṣirūna
تُبْصِرُونَ
you (do) not see
melihat

Transliterasi Latin:

Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn (QS. 56:85)

English Sahih:

And We [i.e., Our angels] are nearer to him than you, but you do not see – (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 85)

Arti / Terjemahan:

Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, (QS. Al-Waqi'ah ayat 85)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?86-87. Setelah mengetahui keadaan orang yang sekarat, maka mengapa jika kamu memang benar tidak dikuasai oleh Allah dan bisa melakukan apa saja, kamu tidak mengembalikan nyawa itu ke tempatnya jika kamu, seperti pengakuanmu, adalah orang-orang yang benar?

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat-ayat ini menjelaskan betapa ngerinya kalau nyawa manusia sudah sampai di tenggorokannya. Keluarga-keluarga yang hadir datang hanya untuk melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sebagai pertemuan terakhir. Dalam peristiwa tersebut, keluarganya tidak dapat menyaksikan malaikat yang mencabut nyawa saudaranya, padahal ia berada di sebelahnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap insan tidak dapat mempertahankan rohnya dari malaikat maut. Ini suatu bukti bahwa baik roh maupun jasad bukan milik manusia. (86-87) Ayat-ayat ini menerangkan tentang manusia yang sedang menghadapi sakratulmaut, mereka dalam keadaan sama sekali tidak berdaya, dan manakala mereka mempunyai kesanggupan dan kemampuan, tentulah mereka dapat menahan nyawa mereka ketika sampai di tenggorokan, untuk mengembalikannya kepada keadaan semula seperti ketika keadaan sehat. Anggapan mereka bahwa hari kebangkitan dan pembalasan semuanya itu tidak ada. Kenyataannya mereka tidak berdaya menahan rohnya ketika sampai di tenggorokannya, namun mereka membangkang. (88-94) Dalam ayat ini dijelaskan keadaan manusia setelah meninggal dunia. Mereka itu terbagi atas 3 golongan yaitu: 1. Golongan orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah (al-muqarrabin) dengan mengerjakan berbagai macam ibadah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Mereka ini akan mendapat kemenangan dan kegembiraan serta memperoleh rezeki yang luas dan macam-macam nikmat, tempat kediaman mereka di surga, di mana mereka akan menikmati di dalamnya segala sesuatu yang belum pernah dipandang oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas di hati. 2. Golongan kanan yakni (al-Abrar atau Ashabul-yamin) yang akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya. Mereka itu akan disambut dengan gembira oleh para malaikat sambil menyampaikan salam dari teman-teman mereka dari kalangan Ashabul-yamin. Dalam ayat lain, Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Fussilat/41: 30-32). 3. Golongan orang-orang kafir (Ashabusy-syimal) ialah yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, sehingga mereka tersesat dari jalan yang lurus dan akan menerima catatan amalnya dengan tangan kirinya. Mereka akan ditempatkan dalam api neraka yang berkobar-kobar nyalanya, diberi minum air yang sangat panas, dan makan buah zaqqum sehingga menghancurkan isi perut dan seluruh kulit badan mereka.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat) kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

firman Allah Swt.:

dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. (Al-Waqi'ah: 85)

Yaitu melalui malaikat-malaikat Kami.

Tetapi kamu tidak melihat. (Al-Waqi'ah: 85)

Artinya, tetapi kalian tidak melihat mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah. Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat. (Al-An'am: 61-62)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Bukankah ketika nyawa salah seorang di antara kalian telah sampai di kerongkongan, pada saat-saat sekarat, dan pada saat itu kalian sendiri menyaksikannya, sedang Kami lebih dekat dan lebih tahu tentang keadaanya, tetapi kaian tidak mengetahui dan merasakannya?