Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 83
Al-Waqi'ah Ayat ke-83 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَلَوْلَآ اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَۙ ( الواقعة : ٨٣)
- falawlā
- فَلَوْلَآ
- Then why not
- mengapa tidak
- idhā
- إِذَا
- when
- tatkala
- balaghati
- بَلَغَتِ
- it reaches
- telah sampai
- l-ḥul'qūma
- ٱلْحُلْقُومَ
- the throat
- kerongkongan
Transliterasi Latin:
Falau lā iżā balagatil-ḥulqụm(QS. 56:83)
English Sahih:
Then why, when it [i.e., the soul at death] reaches the throat (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 83)
Arti / Terjemahan:
Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, (QS. Al-Waqi'ah ayat 83)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?83-85. Pada ayat-ayat ini Allah memberi peringatan kepada mereka yang mendustakan-Nya, terlebih lagi saat sakaratul maut tiba. Bila telah tiba waktunya, semua manusia akan meninggal, maka kalau begitu mengapa kamu tidak mencegah kedatangan kematian, ketika nyawa yang menjadi tanda kehidupan telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat bagaimana penderitaan orang yang sekarat itu, dan Kami serta para malaikat lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu ketika itu tidak melihat keberadaan Kami?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat-ayat ini menjelaskan betapa ngerinya kalau nyawa manusia sudah sampai di tenggorokannya. Keluarga-keluarga yang hadir datang hanya untuk melihat dan menyaksikan peristiwa tersebut sebagai pertemuan terakhir. Dalam peristiwa tersebut, keluarganya tidak dapat menyaksikan malaikat yang mencabut nyawa saudaranya, padahal ia berada di sebelahnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap insan tidak dapat mempertahankan rohnya dari malaikat maut. Ini suatu bukti bahwa baik roh maupun jasad bukan milik manusia. (86-87) Ayat-ayat ini menerangkan tentang manusia yang sedang menghadapi sakratulmaut, mereka dalam keadaan sama sekali tidak berdaya, dan manakala mereka mempunyai kesanggupan dan kemampuan, tentulah mereka dapat menahan nyawa mereka ketika sampai di tenggorokan, untuk mengembalikannya kepada keadaan semula seperti ketika keadaan sehat. Anggapan mereka bahwa hari kebangkitan dan pembalasan semuanya itu tidak ada. Kenyataannya mereka tidak berdaya menahan rohnya ketika sampai di tenggorokannya, namun mereka membangkang. (88-94) Dalam ayat ini dijelaskan keadaan manusia setelah meninggal dunia. Mereka itu terbagi atas 3 golongan yaitu: 1. Golongan orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah (al-muqarrabin) dengan mengerjakan berbagai macam ibadah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Mereka ini akan mendapat kemenangan dan kegembiraan serta memperoleh rezeki yang luas dan macam-macam nikmat, tempat kediaman mereka di surga, di mana mereka akan menikmati di dalamnya segala sesuatu yang belum pernah dipandang oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas di hati. 2. Golongan kanan yakni (al-Abrar atau Ashabul-yamin) yang akan menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya. Mereka itu akan disambut dengan gembira oleh para malaikat sambil menyampaikan salam dari teman-teman mereka dari kalangan Ashabul-yamin. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu." Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga) kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. Sebagai penghormatan (bagimu) dari (Allah) Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Fussilat/41: 30-32). 3. Golongan orang-orang kafir (Ashabusy-syimal) ialah yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, sehingga mereka tersesat dari jalan yang lurus dan akan menerima catatan amalnya dengan tangan kirinya. Mereka akan ditempatkan dalam api neraka yang berkobar-kobar nyalanya, diberi minum air yang sangat panas, dan makan buah zaqqum sehingga menghancurkan isi perut dan seluruh kulit badan mereka.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Maka mengapa tidak) kenapa tidak (sewaktu nyawa sampai) pada saat menjelang kematian (di tenggorokan) yakni pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Maka mengapa ketika sampai. (Al-W'aqi'ah: 83)
Yakni nyawa atau roh.
di kerongkongan. (Al-Waqi'ah: 83)
Maksudnya, tenggorokan. Hal ini terjadi di saat seseorang mengalami ihtidar (sekarat)nya, semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sekali-kali jangan. Apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), "Siapakah yang dapat menyembuhkan?” Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu digiring. (Al-Qiyamah: 26-30)
Karena itulah dalam surat ini disebutkan:
padahal ketika itu kamu melihat. (Al-Waqi'ah: 84)
Yakni kepada orang yang sedang ihtidar dan sakaratulmaut yang dialaminya.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Bukankah ketika nyawa salah seorang di antara kalian telah sampai di kerongkongan, pada saat-saat sekarat, dan pada saat itu kalian sendiri menyaksikannya, sedang Kami lebih dekat dan lebih tahu tentang keadaanya, tetapi kaian tidak mengetahui dan merasakannya?