Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 67
Al-Waqi'ah Ayat ke-67 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ ( الواقعة : ٦٧)
- bal
- بَلْ
- Nay
- bahkan
- naḥnu
- نَحْنُ
- we
- kami
- maḥrūmūna
- مَحْرُومُونَ
- (are) deprived"
- orang yang tidak berusaha
Transliterasi Latin:
Bal naḥnu mahrụmụn(QS. 56:67)
English Sahih:
Rather, we have been deprived." (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 67)
Arti / Terjemahan:
Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa. (QS. Al-Waqi'ah ayat 67)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
65-67. Sekiranya Kami kehendaki, pepohonan subur dan berbuah lebat yang Kami tumbuhkan itu dapat Kami hancurkan sampai kering dan lumat sehingga tidak lagi bermanfaat. Bila hal ini terjadi maka kamu akan heran dan tercengang sambil berkata, “Sesungguhnya, akibat peristiwa tidak terduga itu, kami benar-benar menderita kerugian yang sangat besar, bahkan kami benar-benar akan menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.”68-70. Pernahkah pula kamu memperhatikan air yang kamu minum tiap hari? Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan air itu? Ketahuilah, kalau Kami kehendaki niscaya Kami menjadikannya asin sehingga tidak layak minum. Maka, mengapakah kamu tidak bersyukur atas anugerah Allah yang besar itu?
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Kemudian dijelaskan oleh Allah bahwa walaupun tanaman tersebut sangat baik pertumbuhan dan buahnya yang menimbulkan harapan untuk mendatangkan keuntungan berlimpah-limpah, namun apabila Allah menghendaki lain daripada itu, maka tanaman yang diharapkan itu dapat berubah menjadi tanaman yang tidak berbuah, hampa atau terserang berbagai macam penyakit dan hama, seperti hama wereng, hama tikus, dan sebagainya, sehingga pemiliknya tertegun dan merasa sedih, karena keuntungannya dalam sekejap mata menjadi kerugian yang luar biasa. Sedang untuk membayar berbagai macam pengeluaran seperti ongkos-ongkos mencangkul, menanam, menyiram, memupuk, dan membersihkan rumput merupakan beban berat dan merugikan baginya.
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Bahkan kami menjadi orang-orang yang tidak mendapat hasil apa-apa") kami tidak mendapatkan rezeki apa-apa.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Kemudian dijelaskan oleh firman selanjutnya:
(sambil berkata), "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian, bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa.” (Al-Waqi'ah: 66-67)
Yaitu sekiranya Kami jadikan apa yang kamu tanam itu kering, tentulah kamu merasa heran dan tercengang serta berkata macam-macam. Adakalanya kamu mengatakan, "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian." Menurut Mujahid dan Ikrimah disebutkan, "Sesungguhnya kami benar-benar terlalu optimis dengan harapan kami." Qatadah mengatakan, "Sesungguhnya kami benar-benar tersiksa." Dan adakalanya kalian mengatakan, "Bahkan kami menjadi orang yang tidak menghasilkan apa-apa." Mujahid mengatakan pula, "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian lagi terhempas ke dalam keburukan," yakni nasib kita sedang mengalami kesialan. Demikian pula yang dikatakan oleh Qatadah, yakni harta kita telah lenyap dan kita tidak mendapat hasil apa pun. Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa, yakni tidak beruntung.
Ibnu Abbas dan Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: maka jadilah kamu heran tercengang. (Al-Waqi'ah: 65) Yakni merasa heran terhadap kenyataan yang ada.
Mujahid mengatakan pula sehubungan dengan makna firman-Nya: maka jadilah kamu heran tercengang. (Al-Waqi’ah: 65) Yaitu merasa terkejut dan sedih terhadap musibah yang menimpa tanam-tanaman kalian. Pengertian ini senada dengan pendapat yang pertama yaitu merasa heran dengan penyebab yang menimbulkan musibah pada harta mereka. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir.
Ikrimah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: maka jadilah kamu heran tercengang. (Al-Waqi’ah: 65) Maksudnya, saling mencela.
Al-Hasan, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: maka jadilah kamu heran tercengang. (Al-Waqi'ah: 65) Yakni kalian merasa menyesal, yang adakalanya menyesali biaya yang telah kalian keluarkan, atau menyesali dosa-dosa yang pernah kalian kerjakan.
Imam Kisa'i mengatakan bahwa tafakkaha termasuk lafaz yang mempunyai dua arti yang satu sama lainnya bertentangan. Orang-orang Arab mengatakan, "Tafakkahtu" artinya aku senang, dan tafakkahtu bisa juga diartikan aku sedih.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Jika Kami berkehendak, Kami akan menjadikan tanaman itu kering dan rusak sebelum matang. Maka kalian akan terus terheran-heran sambil mengatakan, "Sesungguhnya kami benar-benar menderita kerugian setelah berusaha keras. Bahkan nasib kami buruk, tidak mendapatkan rezeki."