Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 5

Al-Waqi'ah Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَّبُسَّتِ الْجِبَالُ بَسًّاۙ ( الواقعة : ٥)

wabussati
وَبُسَّتِ
And will be crumbled
dan dihancurkan
l-jibālu
ٱلْجِبَالُ
the mountains
gunung-gunung
bassan
بَسًّا
(with awful) crumbling
sehancur-hancurnya

Transliterasi Latin:

Wa bussatil-jibālu bassā (QS. 56:5)

English Sahih:

And the mountains are broken down, crumbling (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 5)

Arti / Terjemahan:

Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, (QS. Al-Waqi'ah ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

dan ketika itu gunung-gunung dihancur-luluhkan seluluh-luluhnya,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini mengungkapkan bahwa pada hari Kiamat gununggunung dihancur-luluhkan sehancur-hancurnya menjadi tumpukan tanah yang bercerai-berai, menjadi debu yang beterbangan seperti daun kering yang diterbangkan angin. Ringkasnya, gunung-gunung akan hilang dari tempatnya sesuai pula dengan ayat 9 al-Ma'arij/70. Dan gunung-gunung bagaikan bulu (yang beterbangan). (alMa'arij/70: 9)
Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. (alWaqi'ah/56: 5)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya) atau apabila gunung-gunung dihancurleburkan.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. (Al-Waqi'ah: 5)

Yaitu dihancurkan dengan sehancur-hancurnya, menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, dan lain-lainnya.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa pada hari itu gunung-gunung —seperti yang digambarkan oleh ayat lain melalui firman-Nya— menjadi:

tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan. (Al-Muzzammil: 14)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

[[56 ~ AL-WAQI'AH (HARI KIAMAT) Pendahuluan: Makkiyyah, 96 ayat ~ Surat ini diawali dengan penjelasan tentang terjadinya hari kiamat dan peristiwa- peristiwa yang terjadi pada hari itu yang dilanjutkan dengan penjelasan bahwa manusia, pada hari itu, terbagi ke dalam tiga golongan. Diikuti, kemudian, dengan penjelasan rinci tentang kenikmatan dan siksan yang sesuai dengan kadar kesalehan dan kekafiran masing-masing golongan. Ayat-ayat selanjutnya memaparkan beberapa bentuk karunia Allah, wujud nyata kemahakuasaan-Nya yang ada pada ciptaan-Nya seperti tanaman, air dan neraka, sehingga menjadikan-Nya pantas untuk dipuji dan disucikan. Ayat-ayat dalam surat ini juga bersumpah atas kedudukan al-Qur'ân yang harus disucikan dan mencela sikap orang-orang kafir yang mendustakannya. Padahal seharusnya mereka bersyukur. Setelah itu, surat ini membicarakan secara global tiga golongan yang telah disebut secara rinci di muka beserta kenikmatan dan siksaan yang berhak diterima oleh masing-masing. Surat ini ditutup dengan penegasan bahwa apa yang ada dalam surat ini merupakan keyakinan yang jelas dan kebenaran yang tetap sehingga Allah pantas untuk disucikan.]] Apabila hari kiamat terjadi, tidak seorang pun dapat mendustakan kejadiannya. Kiamat itu merendahkan orang-orang yang sengsara dan meninggikan orang-orang yang bahagia. (1) Ayat ini menjelaskan betapa dahsatnya bencana yang menimpa alam ini pada hari kiamat. Di antaranya adalah bencana alam yang berdampak pada bumi dan lapisan-lapisannya. Bumi yang kita huni ini pada hakikatnya tidak tetap dan seimbang. Bumi terdiri atas lapisan-lapisan batu yang bertumpuk-tumpuk dan tidak teratur. Terkadang lapisannya tidak sama dengan sebelahnya sehingga membentuk apa yang disebut dengan rongga geologi di banyak tempat. Rongga-rongga inilah yang sejak dahulu, bahkan sampai sekarang, menjadi pusat terjadinya gempa berskala besar. Itu dimungkinkan karena rongga-rongga itu berada di bawah pengaruh daya tarik-menarik yang sangat kuat yang terjadi saat lapisan-lapisan tanah itu terbelah. Maka, apabila kekuatan ini tidak seimbang akibat pengaruh faktor-faktor eksternal lainnya, akan terjadi hentakan yang sangat kuat mengakibatkan goncangan bumi yang dapat menghancurkan permukaan bumi terdekat dari pusat gempa. Penafsiran ayat ini melalui pendekatan sains tidak jauh dari sudut pandang agama. Sebab, mungkin saja Allah menciptakan hukum alam yang demikian banyak dan beragam itu meyatu pada suatu hukum yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Dengan begitu, reaksinya yang dahsyat akan merupakan penyebab langsung bagi hancurnya dunia. Dari situ, penafsiran ayat ini dengan menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan berjalan seirama dengan ayat-ayat yang mengingatkan betapa besarnya bencana yang akan terjadi itu. Semuanya akan terjadi bila Allah berkehendak memusnahkan.