Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 33

Al-Waqi'ah Ayat ke-33 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

لَّا مَقْطُوْعَةٍ وَّلَا مَمْنُوْعَةٍۙ ( الواقعة : ٣٣)

لَّا
Not
tidak
maqṭūʿatin
مَقْطُوعَةٍ
limited
terputus
walā
وَلَا
and not
dan tidak
mamnūʿatin
مَمْنُوعَةٍ
forbidden
tercegah/terlarang

Transliterasi Latin:

Lā maqṭụ'atiw wa lā mamnụ'ah (QS. 56:33)

English Sahih:

Neither limited [to season] nor forbidden, (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 33)

Arti / Terjemahan:

Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya. (QS. Al-Waqi'ah ayat 33)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Pepohonan di dalamnya merupakan tumbuhan yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang pula bagi penghuni surga untuk mengambilnya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini, secara terperinci diterangkan bahwa mereka golongan kanan, yang menerima catatan amalnya dengan tangan kanannya adalah penghuni surga yang akan bersenangsenang dan bergembira dalam taman surga yang di antara pohonpohonnya terdapat pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya. Mereka bersuka-ria di bawah naungan berbagai macam pohon yang rindang, di mana tercurah air yang mengalir dan pohon-pohon yang lain dengan buahnya yang lezat serta berbuah sepanjang masa tanpa mengenal musim, dengan kelezatan cita rasanya dan pohon-pohon bunga yang wangi lagi semerbak harum baunya yang dapat menikmatinya kapan dan di mana pun mereka berada, tanpa ada yang melarang akan apa yang dikehendakinya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Yang tidak berhenti) buahnya. karena musim-musiman (dan tidak terlarang mengambilnya) artinya, ia boleh diambil tanpa harus membayarnya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya. (Al-Waqi'ah: 33)

Yakni tidak pernah terputus, baik di musim dingin maupun di musim panas, bahkan buahnya selalu ada selamanya. Manakala mereka menginginkannya, buah-buahan surga selalu ada dan mereka dapat menjumpainya, tiada suatu buah pun yang menolak terhadap mereka berkat kekuasaan Allah. Qatadah mengatakan bahwa tiada yang mencegah mereka dari memetiknya, baik itu ranting, duri, ataupun jarak yang jauh. Dalam hadis terdahulu telah disebutkan bahwa apabila seseorang memetik buah, maka saat itu juga dari tempat yang dipetiknya itu muncul lagi buah lain yang baru.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, naungan yang terbentang luas, air yang dituangkan ke bejana sesuka mereka, buah-buahan yang banyak macam dan jenisnya yang tidak terputus-putus setiap masa dan tidak terlarang bagi yang menghendakinya dan kasur yang tebal dan empuk.