Al-Qur'an Surat Al-Waqi'ah Ayat 22
Al-Waqi'ah Ayat ke-22 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ ( الواقعة : ٢٢)
- waḥūrun
- وَحُورٌ
- And fair ones
- dan bidadari
- ʿīnun
- عِينٌ
- (with) large eyes
- bermata jeli
Transliterasi Latin:
Wa ḥụrun 'īn(QS. 56:22)
English Sahih:
And [for them are] fair women with large, [beautiful] eyes, (QS. [56]Al-Waqi'ah verse 22)
Arti / Terjemahan:
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, (QS. Al-Waqi'ah ayat 22)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Orang-orang yang beriman itu mendapat karunia dan nikmat saat di surga, dan di sekeliling mereka ada bidadari-bidadari yang cantik jelita dan bermata jeli.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini mengungkapkan di dalam surga itu ada bidadaribidadari yang bermata jeli laksana mutiara yang tersimpan baik. Bidadari bagaikan mutiara yang belum tersentuh tangan dan bersih dari debu sangat cantik dan memesona. Pada umumnya para mufasir menafsirkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan hawariyyun adalah perempuan yang putih, matanya sangat jelas warna putih dan hitamnya. Firman Allah:
Bidadari-bidadari yang dipelihara di dalam kemah-kemah. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia maupun oleh jin sebelumnya. (arRahman/55: 72-74)
Firman Allah dalam ayat lain:
Mereka bersandar di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah. (ath-thur/52: 20)
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Dan bidadari-bidadari) yakni wanita-wanita yang memiliki mata hitam pekat pada bagian yang hitamnya dan putih bersih pada bagian yang putihnya (yang bermata jeli) artinya, matanya lebar tetapi cantik. Harakat huruf 'Ainnya dikasrahkan sebagai pengganti dari harakat fatahnya demi untuk menyesuaikan diri dengan huruf Ya sesudahnya. Bentuk tunggalnya adalah 'Ainaa wazannya sama dengan Hamraa. Tetapi menurut suatu qiraat dibaca Huurin 'Inin yakni dibaca Jarr.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan dengan baik. (Al-Waqi'ah: 22-23)
Sebagian dari mereka membacanya dengan bacaan rafa’ yang artinya bagi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata jeli di dalam surga. Sedangkan yang membaca jar mengandung dua makna; salah satunya i'rab-nya dianggap mengikut kepada lafaz (kalimat) yang sebelumnya, yakni lafaz lahmi tairin, yang bentuk lengkapnya adalah seperti berikut:
Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek, dan piala berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karena meminumnya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan, dan bidadari-bidadari yang bermata jeli. (Al-Waqi'ah: 17-22)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
dan usaplah kepalamu dan (basuhlah) kedua kakimu. (Al-Maidah: 6)
Lafaz arjulakum di-'ataf-kan kepada wujlihakum. Semakna pula dengan apa yang telah disebutkan dalam firman-Nya:
Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal. (Al-Insan:21)
Makna yang kedua menunjukkan bahwa di antara anak-anak muda yang mengelilingi mereka terdapat pula bidadari-bidadari yang bermata jeli, tetapi hal ini terjadi di dalam gedungnya masing-masing, bukan di kalangan sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya, bahkan di dalam kemah masing-masing mereka dikelilingi oleh para pelayan surga dan bidadari-bidadari yang bermata jeli; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Di sana juga terdapat wanita-wanita yang bermata lebar. Kebeningan dan keanggunannya bagaikan mutiara yang terlindungi. Balasan ini diberikan kepada mereka yang berbuat saleh di dunia.