Skip to content

Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Ayat 26

Ar-Rahman Ayat ke-26 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ( الرحمن : ٢٦)

kullu
كُلُّ
Everyone
tiap-tiap/segala
man
مَنْ
who
siapa/apa
ʿalayhā
عَلَيْهَا
(is) on it
atasnya
fānin
فَانٍ
(will) perish
binasa

Transliterasi Latin:

Kullu man 'alaihā fān (QS. 55:26)

English Sahih:

Everyone upon it [i.e., the earth] will perish, (QS. [55]Ar-Rahman verse 26)

Arti / Terjemahan:

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (QS. Ar-Rahman ayat 26)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Usai menjelaskan anugerah-Nya bagi kelangsungan hidup makhluk di bumi, Allah mengingatkan bahwa semua itu tidak akan membuat mereka kekal. Semua yang ada di bumi itu akan binasa,

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat-ayat ini menerangkan bahwa semua yang ada di bumi dan di langit akan rusak binasa dan yang kekal hanyalah Zat Allah yang Mahabesar dan Mahamulia. Dialah yang tetap hidup selamanya dan tidak akan mati. Oleh karena itu manusia jangan terpesona dengan kenikmatankenikmatan yang ada di dunia, sebab semuanya akan punah dan lenyap, manusia akan dimintakan pertanggungjawaban atas segala nikmat yang telah diperolehnya. Firman Allah:
Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenangNya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan. (al-Qasas/28: 88)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Semua yang ada di bumi itu) yakni semua makhluk hidup yang ada padanya (akan binasa) akan mati; di sini diungkapkan semua makhluk hidup dengan memakai kata Man, karena memprioritaskan makhluk yang berakal.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Allah Swt. menceritakan bahwa semua penduduk bumi ini kelak akan pergi meninggalkannya dan semuanya akan mati, begitu pula semua penduduk langit, terkecuali siapa yang dikehendaki oleh Allah. Dan tiada yang kekal selain dari Zat Allah Yang Mahamulia, karena sesungguhnya Tuhan Yang Mahatinggi lagi Mahasuci tidak mati, bahkan hidup kekal dan selamanya tidak mati. Qatadah mengatakan bahwa dalam hal ini Allah Swt. menceritakan tentang apa yang telah diciptakan-Nya, kemudian Dia memberitahukan bahwa semuanya itu akan binasa dan mati. Di dalam doa yang ma-sur disebutkan seperti berikut:

Wahai (Tuhan) Yang Hidup Kekal Yang terus-menerus mengurus makhluk-Nya, wahai (Tuhan) Pencipta langit dan bumi, wahai (Tuhan) yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau, dengan memohon rahmat-Mu kami meminta pertolongan, perbaikilah bagi kami semua urusan kami, dan janganlah Engkau serahkan diri kami kepada hawa nafsu kami barang sekejap mata pun, dan jangan pula kepada seseorang dari makhluk-Mu.

Asy-Sya'bi mengatakan bahwa apabila Anda membaca firman-Nya:

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. (Ar-Rahman: 26)

Maka janganlah Anda diam sebelum membaca firman-Nya:

Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman: 27)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. (Al-Qashash: 88)

Melalui ayat ini Allah Swt. menerangkan sifat Zat-Nya Yang Mahamulia, bahwa Dia adalah Tuhan Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa Dia adalah Tuhan yang harus diagungkan dan tidak boleh durhaka terhadap-Nya, dan Tuhan yang harus ditaati tidak boleh ditentang. Semakna pula dengan ayat lainnya yang menyebutkan:

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharapkan keridaan-Nya. (Al-Kahfi: 28)

Semakna pula dengan firman-Nya yang menceritakan tentang orang-orang yang selalu berbuat kebajikan:

Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah mengharapkan keridaan Allah. (Al-Insan: 9)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa makna zuljalali wal ikram ialah Tuhan Yang mempunyai kebesaran dan keagungan.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Semua yang ada di muka bumi akan binasa, kecuali Allah yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.