Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qamar Ayat 31

Al-Qamar Ayat ke-31 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَكَانُوْا كَهَشِيْمِ الْمُحْتَظِرِ ( القمر : ٣١)

innā
إِنَّآ
Indeed We
sesungguhnya
arsalnā
أَرْسَلْنَا
[We] sent
Kami kirimkan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
upon them
atas mereka
ṣayḥatan
صَيْحَةً
thunderous blast
suara keras
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
single
satu/sekali
fakānū
فَكَانُوا۟
and they became
maka jadilah mereka
kahashīmi
كَهَشِيمِ
like dry twig fragments
seperti rumput kering
l-muḥ'taẓiri
ٱلْمُحْتَظِرِ
(used by) a fence builder
pengumpul binatang/pemelihara ternak

Transliterasi Latin:

Innā arsalnā 'alaihim ṣaiḥataw wāḥidatan fa kānụ kahasyīmil-muḥtaẓir (QS. 54:31)

English Sahih:

Indeed, We sent upon them one shriek [i.e., blast from the sky], and they became like the dry twig fragments of an [animal] pen. (QS. [54]Al-Qamar verse 31)

Arti / Terjemahan:

Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. (QS. Al-Qamar ayat 31)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Begitu unta tersebut dibunuh, datanglah azab Allah kepada mereka. Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras dan mengguntur, maka dengan sangat cepat jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Azab pada ayat ini adalah saihah. Sebagaimana sudah diterangkan dalam kosakata Surah Hud/11: 67, saihah adalah rajfah (gempa hebat) dan saiqah (petir yang menyambar). Dengan demikian azab yang mereka terima adalah petir yang menggelegar disertai gempa yang dahsyat. Petir itu menghanguskan tubuh mereka sehingga mati terbakar dan kering bagaikan rerumputan yang mati kering karena kekeringan. (

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

("Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti kayu-kayu kering yang dijadikan sebagai kandang kambing") Al Muhtazhar artinya pohon dan duri-duri yang kering kemudian dijadikan sebagai kandang kambing untuk menjaga kambing-kambing dari sergapan binatang buas seperti serigala dan binatang pemangsa lainnya. Dan kayu-kayu atau duri-duri kering yang terjatuh dari kandang tersebut lalu diinjak-injak oleh kambing dinamakan Al Hasyiim.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Sesungguhnya Kami, menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. (Al-Qamar: 31)

Mereka dibinasakan sampai keakar-akarnya, tiada seorang pun dari mereka yang tersisa; mereka mati dan kaku seperti rerumputan dan daun-daunan yang kering. Demikianlah menurut ahli tafsir yang bukan hanya seorang. Al-muhtazar menurut As-Saddi artinya padang rumput bila telah mengering dan terbakar, lalu terembus oleh angin.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa dahulu orang-orang Arab membuat kandang-kandang untuk ternak unta dan kambing mereka, serta memberinya makan dari semak-semak berduri yang telah kering. Itulah yang dimaksud oleh firman-Nya: seperti rumput-rumput kering (yang dikumpulkan oleh) yang punya kandang ternak. (Al-Qamar: 31)

Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa makna ayat ialah debu yang berjatuhan dari tembok; tetapi pendapat ini garib, dan yang paling dekat kepada kebenaran adalah pendapat yang pertama; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Kami, sungguh, menimpakan kepada mereka satu bunyi yang amat keras. Seketika, mereka menjadi seperti pohon kering yang dikumpulkan oleh orang yang punya kandang.