Skip to content

Al-Qur'an Surat Al-Qamar Ayat 3

Al-Qamar Ayat ke-3 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَكَذَّبُوْا وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ وَكُلُّ اَمْرٍ مُّسْتَقِرٌّ ( القمر : ٣)

wakadhabū
وَكَذَّبُوا۟
And they denied
Dan mereka mendustakan
wa-ittabaʿū
وَٱتَّبَعُوٓا۟
and followed
dan mengikuti
ahwāahum
أَهْوَآءَهُمْۚ
their desires
nafsu mereka
wakullu
وَكُلُّ
but (for) every
sedang tiap-tiap
amrin
أَمْرٍ
matter
urusan
mus'taqirrun
مُّسْتَقِرٌّ
(will be a) settlement
ada ketetapannya

Transliterasi Latin:

Wa każżabụ wattaba'ū ahwā`ahum wa kullu amrim mustaqirr (QS. 54:3)

English Sahih:

And they denied and followed their inclinations. But for every matter is a [time of] settlement. (QS. [54]Al-Qamar verse 3)

Arti / Terjemahan:

Dan mereka mendutakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya (QS. Al-Qamar ayat 3)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Demikianlah sikap orang musyrik, dan mereka memang senantiasa mendustakan kebenaran dari-Nya. Mereka cenderung menyimpang dari fitrah dan mengikuti keinginannya yang menjerumuskan mereka pada kesesatan, padahal setiap urusan yang terjadi pasti telah ada ketetapannya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Kaum musyrik mendustakan kebenaran yang disampaikan kepada mereka oleh Nabi Muhammad saw, dan mengikuti hawa nafsu karena kebodohan mereka. Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa sesuatu itu akan berhenti pada sasaran yang telah ditetapkan, sesuai dengan ketetapan Allah. Karena itu persoalan orang-orang musyrik akan berhenti pada kehinaan di dunia dan azab yang kekal di akhirat, sedang persoalanmu hai Muhammad saw akan berhenti pada kemenangan di dunia dan surga di akhirat

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan mereka mendustakan) Nabi saw. (dan mengikuti hawa nafsu mereka) dalam perkara yang batil (sedangkan tiap-tiap urusan) atau perkara yang baik dan perkara yang buruk (telah ada ketetapannya) bagi pemiliknya masing-masing, yaitu adakalanya masuk ke surga atau ke neraka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

sedangkan tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. (Al-Qamar: 3)

Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah bahwa kebaikan itu hanya dilakukan oleh ahli kebaikan, dan keburukan itu hanya dilakukan oleh ahli keburukan. Ibnu Juraij mengatakan bahwa tiap-tiap urusan itu telah ditetapkan atas ahlinya masing-masing.

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: sedangkan tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya. (Al-Qamar: 3) Yakni kelak di hari kiamat.

As-Saddi mengatakan bahwa makna yang dimaksud dengan mustaqar ialah pasti terjadi.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka mendustakan rasul-rasul dan mengikuti hawa nafsu mereka, padahal setiap perkara akan berakhir dengan ketetapannya masing-masing.