Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 38

An-Najm Ayat ke-38 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۙ ( النجم : ٣٨)

allā
أَلَّا
That not
bahwa tidak
taziru
تَزِرُ
will bear
kamu memikul dosa
wāziratun
وَازِرَةٌ
a bearer of burdens
orang yang berdosa
wiz'ra
وِزْرَ
(the) burden
beban/dosa
ukh'rā
أُخْرَىٰ
(of) another
orang lain

Transliterasi Latin:

Allā taziru wāziratuw wizra ukhrā (QS. 53:38)

English Sahih:

That no bearer of burdens will bear the burden of another (QS. [53]An-Najm verse 38)

Arti / Terjemahan:

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, (QS. An-Najm ayat 38)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Di antara ajaran dalam lembaran-lembaran kitab suci itu adalah bahwa seseorang yang berdosa karena perbuatan dan keingkarannya tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak mendapat manfaat dari perbuat-an baik orang lain.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Seseorang tidak akan memikul dosa orang lain. Setiap orang yang mengerjakan dosa karena kekafirannya atau karena kemaksiatannya maka dia sendiri yang memikul dosanya, dan tidak akan dipikul oleh orang lain. Dan jika seseorang yang dibebani berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul bebannya itu tidak akan dipikulkan sedikit pun, meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. (Fathir/35: 18)

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

("Yaitu bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain) dan seterusnya. Lafal An adalah bentuk Mukhaffafah dari Anna; artinya bahwa setiap diri itu tidak dapat menanggung dosa orang lain.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. menjelaskan apa yang telah Dia wahyukan kepada Ibrahim dan Musa yang termaktub di dalam lembaran-lembaran masing-masingnya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (An-Najm: 38)

Yakni tiap-tiap diri yang berbuat aniaya terhadap dirinya sendiri karena melakukan kekufuran atau suatu dosa, maka sesungguhnya yang menanggung dosanya adalah dirinya sendiri, tiada seorang pun yang dapat menggantikannya sebagai penanggungnya. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. (Fathir: 18)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada di dalam lembaran-lembaran Mûsâ dan Ibrâhîm yang telah mencapai puncak kesetiaan dalam menepati janji Allah, bahwa seseorang tidak akan memikul dosa orang lain?