Skip to content

Al-Qur'an Surat An-Najm Ayat 29

An-Najm Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

فَاَعْرِضْ عَنْ مَّنْ تَوَلّٰىۙ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ اِلَّا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۗ ( النجم : ٢٩)

fa-aʿriḍ
فَأَعْرِضْ
So turn away
maka berpalinglah
ʿan
عَن
from
dari
man
مَّن
(him) who
siapa yang
tawallā
تَوَلَّىٰ
turns away
dia berpaling
ʿan
عَن
from
dari
dhik'rinā
ذِكْرِنَا
Our Reminder
mengingat Kami
walam
وَلَمْ
and not
dan tidak
yurid
يُرِدْ
he desires
dia menghendaki
illā
إِلَّا
except
kecuali
l-ḥayata
ٱلْحَيَوٰةَ
the life
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
(of) the world
dunia

Transliterasi Latin:

Fa a'riḍ 'am man tawallā 'an żikrinā wa lam yurid illal-ḥayātad-dun-yā (QS. 53:29)

English Sahih:

So turn away from whoever turns his back on Our message and desires not except the worldly life. (QS. [53]An-Najm verse 29)

Arti / Terjemahan:

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. (QS. An-Najm ayat 29)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Wahai Nabi Muhammad, jika orang-orang musyrik enggan meng-ikuti ajakanmu dan bersikeras menyembah berhala, maka tinggalkanlah orang yang berpaling dari peringatan Kami itu, dan ketahuilah bahwa dia hanya mengingini kehidupan dunia yang bersifat sementara seraya menolak kepastian hari akhirat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Dalam ayat ini Allah swt memerintahkan Rasul saw agar berpaling dari orang-orang kafir dan musyrik yang telah berpaling dari Al-Qur'an kitab Allah, yang tidak mau menjadikannya sebagai pedoman hidup, padahal seharusnya mereka sadar bahwa Al-Qur'an bisa menuntun mereka untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Al-Qur'an juga berisi kisah umat-umat terdahulu, sikap mereka terhadap para nabi dan rasul, dan akibat dari pembangkangan mereka terhadap ajaran para rasul tersebut, yaitu azab yang pedih di akhirat. Orang-orang musyrik dan kafir malah tidak mengambil pelajaran dari orang-orang terdahulu, mereka mencukupkan diri dengan hal-hal yang berhubungan dengan keduniaan saja. Bahkan mereka rela tertipu dengan kepalsuan dunia dan terseret untuk hanya memikirkan kesenangan duniawi saja. Tegasnya, Muhammad saw diperintahkan oleh Allah agar tidak terlalu menghiraukan sikap orang-orang kafir yang berpaling dari Allah, karena mereka memang hanya menginginkan kesenangan duniawi yang merupakan tujuan hidup dan cita-cita mereka. Dalam keadaan seperti itu, sudah tidak ada lagi jalan untuk beriman. Maka Allah swt memerintahkan kepada rasul-Nya, Muhammad saw untuk merasa tidak kasihan atau bersedih hati atas keadaan mereka itu. Karena Rasul pernah hampir mencelakai dirinya hanya karena prihatin melihat keadaan kaumnya yang tidak beriman. Allah swt berfirman: Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Mekah) tidak beriman. (asySyu'ara'/26: 3)
Orang-orang musyrik hanya membatasi diri kepada kehidupan duniawi, karena ilmu pengetahuan mereka terbatas pada masalahmasalah duniawi saja serta menyibukkan diri dengan berbagai kesibukan duniawi saja. Mereka sudah merasa berhasil dengan banyaknya harta dunia yang mereka miliki dan tingginya kedudukan sosial mereka. Mereka tidak memperhatikan berita-berita lainnya yang disampaikan oleh para rasul terutama tentang kehidupan akhirat. Keadaan mereka yang demikian itu menjadikan telinga tersumbat, tidak dapat mendengar berita-berita tentang akhirat.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami) orang yang berpaling dari Alquran (dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi) ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berjihad dari Allah.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Adapun firman Allah Swt.:

Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami. (An-Najm: 29)

Maksudnya, berpalinglah dari orang yang berpaling dari kebenaran, dan tinggalkanlah dia.

Firman Allah Swt.:

dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. (An-Najm: 29)

Yakni sesungguhnya hal yang terpenting baginya dan batas jangkauan pengetahuannya hanyalah masalah duniawi saja. Dan hal tersebut merupakan tujuan yang tiada kebaikan padanya.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Oleh karena itu tinggalkanlah orang-orang kafir yang menentang al-Qur'ân dan hanya memikirkan kehidupan dunia itu.