Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 29
Az-Zariyat Ayat ke-29 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia
فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ ( الذّٰريٰت : ٢٩)
- fa-aqbalati
- فَأَقْبَلَتِ
- Then came forward
- maka menghadap/datang
- im'ra-atuhu
- ٱمْرَأَتُهُۥ
- his wife
- isterinya
- fī
- فِى
- with
- dalam
- ṣarratin
- صَرَّةٍ
- a loud voice
- teriakan
- faṣakkat
- فَصَكَّتْ
- and struck
- lalu ia menampar
- wajhahā
- وَجْهَهَا
- her face
- mukanya
- waqālat
- وَقَالَتْ
- and she said
- dan berkata
- ʿajūzun
- عَجُوزٌ
- "An old woman
- seorang perempuan tua
- ʿaqīmun
- عَقِيمٌ
- barren!"
- mandul
Transliterasi Latin:
Fa aqbalatimra`atuhụ fī ṣarratin fa ṣakkat waj-hahā wa qālat 'ajụzun 'aqīm(QS. 51:29)
English Sahih:
And his wife approached with a cry [of alarm] and struck her face and said, "[I am] a barren old woman!" (QS. [51]Adh-Dhariyat verse 29)
Arti / Terjemahan:
Kemudian isterinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul". (QS. Az-Zariyat ayat 29)
Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI
Ketika mendengar berita yang disampaikan para tamu itu tentang akan lahirnya seorang anak yang alim, maka kemudian istrinya, yaitu Sarah datang memekik dengan tercengang karena heran dan gembira. Namun setelah menyadari keadaan dirinya, ia lalu menepuk wajah-nya sendiri seraya berkata, “Aku ini seorang perempuan tua yang mandul, bagaimana mungkin aku bisa melahirkan anak”.
Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI
Ayat ini mengungkapkan bahwa istrinya Sarah setelah mendengar berita tersebut, ia datang dengan pekikan suara yang kuat lalu menepuk mukanya sendiri seraya mengatakan, bagaimana mungkin aku akan melahirkan seorang anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua yang mandul?
Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi
(Kemudian istrinya datang) yakni Siti Sarah (seraya memekik) karena tercengang, berkedudukan menjadi Hal; yakni Siti Sarah datang seraya memekik karena kaget (lalu menepuk mukanya sendiri) menampar mukanya sendiri (seraya berkata, "Aku adalah seorang perempuan tua yang mandul") yang tidak dapat melahirkan anak sama sekali, pada saat itu umur Sarah mencapai sembilan puluh sembilan tahun, sedangkan Nabi Ibrahim seratus tahun; atau umur Nabi Ibrahim pada saat itu seratus dua puluh tahun, sedangkan umur Siti Sarah sembilan puluh tahun.
Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir
Firman Allah Swt.:
Kemudian istrinya datang memekik (tercengang). (Adz-Dzariyat: 29)
Yaitu memekik tercengang bercampur gembira.
Ibnu Abbas r.a.. Mujahid, Ikrimah, Abu Saleh, Ad-Dahhak, Zaid ibnu Aslam, As-Sauri, dan As-Saddi mengatakan bahwa pekikan tersebut adalah ucapannya: Sungguh mengherankan. (Hud: 72)
Firman Allah Swt.:
lalu menepuk mukanya sendiri. (Adz-Dzariyat: 29)
Yakni memukulkan telapak tangannya ke keningnya, menurut Mujahid dan Ibnu Sabit. Menurut Ibnu Abbas r.a., istri Ibrahim setelah mendengar berita gembira itu menamparkan tangannya ke mukanya karena merasa heran sebagaimana wanita merasa heran terhadap suatu peristiwa yang aneh.
seraya berkata, "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul.” (Adz-Dzariyat: 29)
Maksudnya, mana mungkin aku dapat melahirkan anak, sedangkan aku adalah seorang perempuan tua; terlebih lagi di waktu muda aku pun mandul, tidak punya anak?
Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab
Ketika mendengar berita gembira itu, istrinya datang memekik lalu menepuk mukanya sendiri karena tercengang dan heran seraya berkata, "Aku adalah seorang perempuan tua yang mandul, bagaimana mungkin dapat melahirkan?"