Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 25

Az-Zariyat Ayat ke-25 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ ( الذّٰريٰت : ٢٥)

idh
إِذْ
When
ketika
dakhalū
دَخَلُوا۟
they entered
mereka masuk
ʿalayhi
عَلَيْهِ
upon him
atasnya
faqālū
فَقَالُوا۟
and said
lalu mereka berkata
salāman
سَلَٰمًاۖ
"Peace"
selamat
qāla
قَالَ
He said
berkata
salāmun
سَلَٰمٌ
"Peace
selamat
qawmun
قَوْمٌ
a people
kaum
munkarūna
مُّنكَرُونَ
unknown"
orang-orang yang tidak dikenal

Transliterasi Latin:

Iż dakhalụ 'alaihi fa qālụ salāmā, qāla salām, qaumum mungkarụn (QS. 51:25)

English Sahih:

When they entered upon him and said, "[We greet you with] peace." He answered, "[And upon you] peace; [you are] a people unknown." (QS. [51]Adh-Dhariyat verse 25)

Arti / Terjemahan:

(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaamun". Ibrahim menjawab: "Salaamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal". (QS. Az-Zariyat ayat 25)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesudah mengemukakan pertanyaan tersebut Allah mengawali kisah ini dengan firman-Nya: Ingatlah, wahai Nabi Muhammad, ketika mereka, yaitu para malaikat itu masuk ke tempatnya, yaitu ke rumah Nabi Ibrahim lalu mengucapkan, “Salàman”, yang maksudnya untuk menyatakan bahwa mereka datang dengan membawa kedamaian dan bukan untuk mengganggu ketenangannya. Ibrahim segera menjawab, “Salàmun”, yang merupakan doa agar kedamaian dan keselamatan selalu tercurah kepada semuanya. Saat menyambut tamunya, Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya bahwa mereka itu adalah orang-orang yang belum dikenalnya. 

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini mengungkapkan bahwa ketika tamu para malaikat itu masuk ke tempat Nabi Ibrahim lalu menyampaikan ucapan salam dan Nabi Ibrahim menjawab dengan salam pula, beliau memperlihatkan sikap bertanya karena belum mengenal mereka. Tamu terhormat itu baru pertama kali masuk ke rumah Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, beliau memperlihatkan sikap ingin mengenal dahulu. Tetapi beliau tidak menunggu kesempatan untuk berkenalan itu, bahkan secara diam-diam masuk ke dapur untuk menyiapkan hidangan. (

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Ketika) lafal Idz di sini berkedudukan menjadi Zharaf bagi lafal Hadiitsu Dhaifi Ibraahiima (mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan, "Salaaman") tamu-tamu itu mengucapkan perkataan tersebut. (Ibrahim menjawab, "Salaamun") menjawab dengan ucapan yang sama (mereka adalah orang-orang yang tidak dikenal) maksudnya, kami tidak mengenal mereka, Nabi Ibrahim mengatakan ucapan ini di dalam hatinya. Kalimat ini berkedudukan menjadi Khabar dari Mubtada yang keberadaannya diperkirakan, yaitu lafal Haa`ulaa`i yang artinya mereka.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Imam Ahmad dan sejumlah ulama mengatakan bahwa wajib menjamu tamu. Sunnah pun menganjurkan hal yang sama, semakna dengan makna lahiriah ayat Firman Allah Swt.:

lalu mereka mengucapkan, "Salaman." Ibrahim menjawab, "Saldmun.” (Adz-Dzariyat: 25)

Rafa' lebih kuat dan lebih kukuh daripada nasab, maka menjawab dengan memakai rafa' lebih utama daripada memulainya. Karena itulah maka disebutkan dalam firman-Nya:

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). (An-Nisa: 86)

Ternyata Al-Khalil (Nabi Ibrahim) memilih yang terbaik.

Firman Allah Swt. menyitir kata-kata Nabi Ibrahim a.s.:

(kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. (Adz-Dzariyat: 25)

Demikian itu karena Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil datang menemui Nabi Ibrahim dalam rupa para pemuda yang tampan-tampan disertai dengan wibawa yang sangat kuat. Karena itulah maka Ibrahim berkata: (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. (Adz-Dzariyat: 25)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Tahukah kamu tentang kisah para malaikat yang menjadi tamu terhormat Nabi Ibrâhîm. Ketika masuk, para malaikat itu mengucapkan, "Salam sejahtera." Ibrâhîm pun menjawab, "Salam sejahtera. Kalian adalah orang-orang yang tak dikenal."