Skip to content

Al-Qur'an Surat Az-Zariyat Ayat 18

Az-Zariyat Ayat ke-18 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ ( الذّٰريٰت : ١٨)

wabil-asḥāri
وَبِٱلْأَسْحَارِ
And in the hours before dawn
dan di waktu sahur
hum
هُمْ
they
mereka
yastaghfirūna
يَسْتَغْفِرُونَ
would ask forgiveness
mereka mohon ampun

Transliterasi Latin:

Wa bil-as-ḥāri hum yastagfirụn (QS. 51:18)

English Sahih:

And in the hours before dawn they would ask forgiveness, (QS. [51]Adh-Dhariyat verse 18)

Arti / Terjemahan:

Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS. Az-Zariyat ayat 18)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

sebagian waktunya dipergunakan untuk melakukan kebaikan dan ibadah kepada Tuhannya, dan pada akhir malam, setelah melaksanakan salat tahajud mereka melanjutkan dengan zikir dan memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun kepada semua makhluk-Nya yang bertobat.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Ayat ini menerangkan tentang sifat-sifat orang yang takwa, yaitu sedikit sekali tidur di waktu malam karena mengisi waktu dengan salat Tahajud. Mereka dalam melakukan ibadah tahajudnya merasa tenang dan penuh dengan kerinduan dan dalam munajatnya kepada Allah sengaja memilih waktu yang sunyi dari gangguan makhluk lain seperti dua orang pengantin baru dalam menumpahkan isi hati kepada kesayangannya, tentu memilih tempat dan waktu yang nyaman dan aman bebas dari gangguan siapa pun. Mereka ingat bahwa hidup berkumpul dengan keluarga dan yang lainnya tidak dapat berlangsung selama-lamanya. Bila telah tiba ajal, pasti berpisah, masuk ke dalam kubur, masing-masing sendirian saja. Oleh karena itu, sebelum tiba waktu perpisahan, mereka merasa sangat perlu mengadakan hubungan khidmat dan mahabbah dengan Tuhan Yang Mahakuasa, satu-satunya penguasa yang dapat memenuhi segala harapan. Di akhir-akhir malam (pada waktu sahur) mereka memohon ampun kepada Allah. Sengaja dipilihnya waktu sahur itu oleh karena kebanyakan orang sedang tidur nyenyak, keadaan sunyi dari segala kesibukan sehingga mudah menjalin hubungan dengan Tuhannya.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun) mereka berdoa dengan mengucapkan, "Allaahumaghfir Lanaa", Ya Allah ampunilah kami.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Firman Allah Swt.:

Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). (Adz-Dzariyat: 18)

Mujahid dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa makna istigfar di sini adalah salat sunat. Ulama lainnya berpendapat bahwa mereka mendahulukan salat sunat di malam hari, sedangkan istigfarnya mereka akhirkan sampai waktu sahur. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: dan yang memohon ampun di waktu sahur. (Ali Imran: 17) Dan bilamana istigfar itu dilakukan dalam salat, maka lebih utama.

Di dalam kitab-kitab sahih disebutkan dari sejumlah sahabat dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:

Sesungguhnya Allah Swt. turun di setiap malam ke langit yang paling dekat, hingga malam hari tersisa sepertiganya lagi, maka Allah Swt. berfirman, "Apakah ada orang yang bertobat, maka Aku akan menerima tobatnya; apakah ada orang yang memohon ampun, maka Aku memberi ampun kepadanya; dan apakah ada orang yang meminta, maka Aku akan memberinya apa yang dimintanya?" Hingga fajar terbit (yakni waktu subuh datang).

Banyak ulama tafsir yang mengatakan sehubungan dengan firman Allah Swt. yang menceritakan perkataan Nabi Ya'qub kepada anak-anaknya:

Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. (Yusuf: 98)

Bahwa Nabi Ya'qub mengakhirkan bacaan istigfarnya untuk mereka sampai waktu sahur.

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka selalu tidur sedikit di waktu malam dan sering bangun malam untuk beribadah. Dan pada akhir malam mereka selalu meminta ampunan Tuhan.