Skip to content

Al-Qur'an Surat Qaf Ayat 5

Qaf Ayat ke-5 ~ Quran Terjemah Perkata (Word By Word) English-Indonesian dan Tafsir Bahasa Indonesia

بَلْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْ فَهُمْ فِيْٓ اَمْرٍ مَّرِيْجٍ ( ق : ٥)

bal
بَلْ
Nay
bahkan/tetapi
kadhabū
كَذَّبُوا۟
they denied
mereka telah mendustakan
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
the truth
dengan kebenaran
lammā
لَمَّا
when
tatkala
jāahum
جَآءَهُمْ
it came (to) them
datang kepada mereka
fahum
فَهُمْ
so they
maka mereka
فِىٓ
(are) in
dalam
amrin
أَمْرٍ
a state
perkara
marījin
مَّرِيجٍ
confused
bingung

Transliterasi Latin:

Bal każżabụ bil-ḥaqqi lammā jā`ahum fa hum fī amrim marīj (QS. 50:5)

English Sahih:

But they denied the truth when it came to them, so they are in a confused condition. (QS. [50]Qaf verse 5)

Arti / Terjemahan:

Sebenarnya, mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. (QS. Qaf ayat 5)

Tafsir Ringkas Kemenag
Kementrian Agama RI

Akan tetapi mereka tetap saja mengingkari kebangkitan itu, meskipun bukti-bukti telah dijelaskan. Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran, yakni kebenaran Al-Qur’an dan kenabian Nabi Muhammad, ketika kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. Mereka sebenarnya mengetahui kebenaran, tetapi mengingkarinya.

Tafsir Lengkap Kemenag
Kementrian Agama RI

Sesungguhnya mereka telah mendustakan dan mengingkari kerasulan Muhammad saw, Rasul yang diperkuat dengan mukjizat. Bila mereka mendustakan berita-berita yang dibawa oleh Rasulullah saw hal itu lebih mengakibatkan celaka karena telah memutuskan hubungan antara Allah dengan rasul-Nya yang paling terhormat dan dicintai sebagai Sayyidul-Mursalin.
Karena itu mereka terus-menerus berada dalam keadaan kacau-balau. Mereka mengingkari kerasulan dari kalangan manusia dan mereka beranggapan bahwa yang patut jadi utusan Allah itu hanyalah mereka yang mempunyai kedudukan dan keturunan yang tinggi. Dan ucapan mereka itu disebut oleh Allah dalam firman-Nya:

Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) dari salah satu dua negeri ini (Mekah dan Taif)?" (az-Zukhruf/43: 31)

Lebih celaka lagi karena mereka memandang nabi itu sebagai seorang tukang sihir, dukun atau orang gila. Ucapan dan pandangan mereka itu menunjukkan bahwa mereka tidak tetap dalam pendirian, tidak tahu apa yang mereka ucapkan dan pikiran mereka selalu kacau-balau.

Tafsir al-Jalalain
Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi

(Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran) yakni Alquran (tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka) menanggapi tentang perihal Nabi saw. dan Alquran (berada dalam keadaan kacau-balau) yakni tidak menentu, terkadang mereka mengatakan, bahwa Nabi adalah penyihir dan Alquran adalah sihir, terkadang juga mengatakan bahwa dia adalah penyair dan Alquran adalah syairnya, terkadang mereka mengatakan bahwa dia adalah seorang peramal dan Alquran adalah ramalannya.

Tafsir Ibnu Katsir
Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir

Kemudian Allah Swt. menjelaskan penyebab kekafiran mereka, keingkaran dan anggapan mustahil mereka terhadap hal yang tidak mustahil. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

Sebenarnya mereka telah mendustakan kebenaran tatkala kebenaran itu datang kepada mereka, maka mereka berada dalam keadaan kacau balau. (Qaf: 5)

Demikianlah keadaan setiap orang yang menyimpang dari kebenaran, apa pun alasan yang dikatakannya adalah batil belaka sesudah ia menyimpang dari kebenaran. Al-marij artinya pertentangan, kekacauan, kepalsuan, dan kemungkaran, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:

sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, dipalingkan darinya (Rasul dan Al-Qur'an) orang yang dipalingkan. (Adz-Dzariyat: 8-9)

Tafsir Quraish Shihab
Muhammad Quraish Shihab

Mereka tidak memikirkan apa yang dibawa oleh Rasulullah saw., bahkan mereka segera mendustakannya tanpa menghayati. Maka, mereka berada dalam keadaan yang kacau balau.